O n
o Kedua onomatope di atas memiliki kesamaan pola silabe, yaitu
pola CCCVC tipe silabe tertutup la syllabe fermée, dan sama-sama terdiri dari satu silabe namun mengalami pengulangan redoublement.
Kesamaan yang selanjutnya adalah pada bunyi konsonan kedua dan ketiga, dan bunyi vokal yang menyusun onomatope. Bunyi konsonan kedua
bahasa Prancis dan bahasa Indonesia terdapat bunyi [p] yang memiliki ciri-ciri konsonan oklusif bilabial tak bersuara, bunyi konsonan ketiga [l]
yang berciri-ciri konsonan konstriktif apiko alveolar tak bersuara, dan bunyi [a] yang memiliki ciri-ciri vokal rendah depan tak bulat. Perbedaan
kedua onomatope terdapat pada komponen bunyi konsonan perrtama dan terakhir yang menyusun onomatope, dalam bahasa Prancis terdapat bunyi
[s] konsonan frikatif predorso alveolar tak bersuara, sedangkan dalam bahasa Indonesia [c] konsonan afrikatif lamino palatal tak bersuara, dan
bunyi konsonan terakhir dalam bahasa Prancis terdapat bunyi [ ʃ]
konsonan konstriktif predorso prepalatal tak bersuara sedangkan dalam bahasa Indonesia [k] konsonan oklusif dorso velar tak bersuara.
[s] = konsonan frikatif predorso alveolar tak
bersuara [p] = konsonan oklusif
bilabial tak bersuara [l] = konsonan konstriktif
apiko alveolar tak bersuara
[a] = vokal rendah depan tak bulat
[ ʃ] = konsonan konstriktif
predorso prepalatal tak bersuara
[c] = konsonan afrikatif lamino palatal tak bersuara
[p] = konsonan oklusif bilabial tak bersuara
[l] = konsonan lateral apiko alveolar tak bersuara
[a] = vokal rendah depan tak bulat
[k] = konsonan oklusif velar tak bersuara
i. Pola Silabe CCCVCC
Pola silabe CCCVCC adalah onomatope yang terdiri dari lima bunyi konsonan dan satu bunyi vokal. Tipe silabe ini adalah silabe tertutup
la syllabe fermée karena diakhiri oleh bunyi konsonan. Terdapat 7 onomatope yang ditemukan dalam pola ini. Perhatikan onomatope berikut
ini. Onomatope benda menyemprot sprotch dalam bahasa Prancis
menjadi prot dalam bahasa Indonesia, diambil dari komik Les Schtroumpfs, Les Schtroumpfs Noirs, halaman 12 dan komik
Smurf, Smurf hitam, halaman 12.
[spr ɔtʃ]
[s] = konsonan frikatif predorso alveolar tak
bersuara [p] = konsonan oklusif
bilabial tak bersuara [r] = konsonan konstriktif
apiko alveolar bersuara [
ɔ] = vokal belakang agak rendah bulat
[t] = konsonan oklusif apiko dental tak bersuara
[ ʃ] = konsonan konstriktif
predorso prepalatal tak bersuara
[prot] [p] = konsonan oklusif bilabial tak
bersuara [r] = konsonan tril apiko alveolar
bersuara [o] = vokal belakang tengah bulat
[t] = konsonan oklusif apiko dental tak bersuara
Kedua onomatope di atas memiliki kesamaan jumlah silabe yaitu terdiri dari satu silabe namun mengalam pengulangan redoublement.
Kesamaan selanjutnya adalah pada komponen bunyi fonem yang mengisi yaitu bunyi konsonan pertama yang menyusun onomatope terdapat bunyi
[p] yang memiliki ciri-ciri konsonan oklusif bilabial tak bersuara, bunyi
konsonan kedua [r] yang berciri-ciri konsonan konstriktif apiko alveolar bersuara, bunyi vokal [
ɔ][o] vokal belakang agak rendah bulat, dan bunyi konsonan [t] konsonan oklusif apiko dental tak bersuara. Perbedaan yang
terdapat pada kedua onomatope adalah pada pola silabe, pada onomatope bahasa Prancis memiliki pola silabe CCCVCC, sedangkan pada
onomatope bahasa Indonesia berpola CCVC. Selanjutnya adalah bunyi konsonan awal dan terakhir yang menyusun onomatope, bunyi konsonan
[s] konsonan frikatif predorso alveolar tak bersuara dan bunyi [ ʃ]
konsonan konstriktif predorso prepalatal tak bersuara pada bahasa Prancis mengalami pelesapan bunyi fonem, atau yang berarti dalam bahasa
Indonesia kedua bunyi konsonan tersebut menghilang atau melesap.