pengujian kerapatan terhadap gipsum tanpa pengisi jerami dan jerami tanpa adanya gipsum, yang menghasilkan nilai kerapatan masing-masing 1,49 gcm
3
dan 0,73 gcm
3
Dari hasil pengujian kerapatan terhadap plafon gipsum dengan pengisi jerami padi, diperoleh nilai kerapatan yang cenderung menurun dengan bertambahnya jumlah
jerami yang digunakan, hal ini terjadi akibat ukuran diameter jerami lebih besar dibandingkan gipsum, sehingga saat penyusunan serat, lebih banyak terdapat rongga
udara di dalamnya yang mengakibatkan porositas akan lebih besar sehingga kerapatan akan semakin kecil. Selain itu, hal ini juga diakibatkan karena berkurangnya interaksi
secara fisis antara perekat poliuretan dengan jerami padi melalui rongga-rongga yang diisinya.
.
Standar Nasional Indonesia SNI 03-2105-2006 dan standar JIS A 5908-2003, Papan Partikel, menetapkan nilai kerapatan papan partikel masing-masing sebesar 0,50
gcm
3
– 0,90 gcm
3
dan 0,40 gcm
3
– 0,90 gcm
3
.Sementara itu standar Gipsum Jaya Board menetapkan nilai kerapatan sebesar 0,55gcm
3
. Dari hasil pengujian, nilai kerapatan plafon gipsum yang telah diteliti menunjukkan bahwa plafon gipsum yang
dihasilkan belum memenuhi standar kerapatan papan partikel yang ditetapkan. Namun, jika dilihat dari standar ISO 8335 yang menetapkan nilai kerapatan maksimum sebesar
1 gcm
3
, maka plafon gipsum dengan komposisi 50:50 masih dapat memenuhi standar yang ditetapkan.
4.5.2. Kadar Air dan Daya Serap Air
Uji kadar air dan uji daya serap air sangat diperlukan untuk mengetahui batas penyerapan air pada masing-masing variasi campuran jika gipsum digunakan pada
ruangan dengan kelembapan tertentu. Gambar 4.4 dan gambar 4.5 menunjukkan hasil pengujian kadar air dan daya serap air terhadap plafon gipsum dengan pengisi jerami
yang telah diteliti.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Grafik Kadar Air Plafon Gipsum dengan Pengisi Jerami Padi
Hasil pengujian kadar air menunjukkan kadar air plafon gipsum berkisar antara 2,99 - 26,17 . Di dalam SNI 03-2105-2006, Papan Partikel, menetapkan nilai
kadar air tidak lebih dari 14. Dari hasil pengujian, nilai kadar air plafon gipsum yang dapat diterima sesuai standar SNI 03-2105-2006 adalah plafon gipsum dengan
komposisi 90:10, 80:20, dan 70:30. Sedangkan hasil pengujian daya serap air plafon gipsum berkisar antara 4,89
- 38,29 . Berdasarkan standar Gipsum Jaya Board, menetapkan nilai daya serap air tidak lebih dari 37,4 , hal ini berarti dari seluruh hasil pengujian daya serap air
plafon gipsum masih dapat memenuhi standar yang ditetapkan kecuali campuran dengan perbandingan gipsum dan jerami padi dengan komposisi 50:50.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Grafik Daya Serap Air Plafon Gipsum dengan Pengisi Jerami Padi
Dari grafik hasil pengujian kadar air dan daya serap air plafon gipsum dapat dilihat bahwa semakin banyak jerami yang digunakan maka kadar air dan daya serap
air dari plafon gipsum yang dihasilkan akan semakin meningkat. Menurut Salon Sinaga 2009 , hal ini diakibatkan karena pengisi yang digunakan mengandung
banyak selulosa sehingga akan semakin banyak menyerap air. Selain itu, Maloney 1993 dalam Trisna 2012 menyatakan bahwa semakin tinggi densitas papan gipsum,
maka ikatan antara partikel perekat dengan gipsum semakin baik sehingga rongga udara dalam lembaran papan gipsum akan semakin mengecil. Keadaan ini
mengakibatkan air atau uap air menjadi sulit untuk mengisi rongga tersebut. Hal ini berarti, semakin kecil densitas maka daya serap airnya akan semakin besar. Pernyataan
ini memperkuat hasil pengujian, dimana semakin banyak komposisi jerami yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan, densitas atau kerapatan akan semakin kecil, sedangkan kadar air dan daya serap air plafon gipsum akan semakin besar.
Dari hasil pengujian, didapatkan nilai optimum untuk kadar air dan daya serap air yang terbaik penyerapan air terkecil yaitu pada campuran gipsum dan jerami padi
dengan perbandingan komposisi 90:10. Hal ini karena perekat poliuretan yang digunakan telah cukup mengisi rongga antar partikel dari campuran pada komposisi
tersebut, sehingga plafon gipsum dengan perekat poliuretan yang digunakan pada komposisi ini lebih tahan terhadap gangguan air dan jamur sehingga dapat digunakan
sebagai plafon.
4.5.3. Kuat Impak