BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pemanfaatan poliuretan dari lignin isolat serbuk kayu hasil industri pengolahan kayu di Medan Tembung sebagai perekat
dalam pembuatan plafon gipsum dengan pengisi jerami padi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Lignin hasil isolasi dari kayu gergajian yang diperoleh dari hasil industri pengolahan kayu di Medan Tembung dengan menggunakan metode klason
menghasilkan lignin isolat sebesar 23,84 dengan kadar kemurnian sebesar 86, dan bilangan hidroksi sebesar 560 mmolg. Lignin isolat kemudian
direaksikan dengan Toluena diisosianat TDI dengan perbandingan 1:2 untuk menghasilkan poliuretan, yang kemudian hasil reaksi dikarakterisasi
dengan FTIR. Poliuretan yang dihasilkan selanjutnya dapat digunakan sebagai perekat dalam pembuatan plafon gipsum berpengisi jerami padi.
2. Komposisi jerami padi yang digunakan dalam pembuatan plafon gipsum berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanik plafon gipsum yang dihasilkan.
Dari hasil pengujian diperoleh nilai kerapatan optimum diperoleh pada komposisi 90:10 yaitu sebesar 1,46 gcm
3
. Hasil pengukuran terhadap kadar air dan daya serap air terbaik diperoleh pada komposisi 90:10 yaitu masing-
masing sebesar 2,99 dan 4,89. Sedangkan pengujian terhadap sifat mekanik terhadap kuat impak yang terbaik diperoleh pada komposisi 90:10 yaitu
sebesar 2299,8 Jm
2
. Hasil pengujian terhadap modulus patah dan modulus elastisitas yang terbaik diperoleh pada komposisi 90:10 yaitu sebesar 141,77
Kgcm
2
dan 13.752 Kgcm
2
. Dari hasil pengujian terhadap daya redam suara pengukuran koefisien serap bunyi dengan tabung impedansi, maka dapat
dilihat bahwa papan gipsum dengan perbandingan gipsum dan jerami padi 50:50 memiliki nilai koefisien serap bunyi yang paling baik. Hasil uji SEM
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan menunjukkan bahwa adanya jerami yang digunakan dalam pembuatan plafon gipsum akan mempengaruhi distribusi partikel yang akan
menyebabkan gangguan terhadap perekatannya, dimana semakin banyak jerami yang digunakan maka daya rekat poliuretan terhadap jerami akan semakin
berkurang. Dari hasil termogram TGA, maka dapat dilihat bahwa adanya penambahan jerami pada papan gipsum akan mempengaruhi kestabilan
termalnya, dimana dengan bertambahnya jerami yang ditambahkan pada pembuatan plafon gipsum maka kestabilan termalnya akan semakin berkurang.
3. Dilihat dari semua pengujian terhadap plafon gipsum dengan pengisi jerami padi, maka dapat disimpulkan bahwa plafon gipsum dengan sifat yang
optimum dan masih dapat memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan adalah plafon gipsum pada komposisi campuran gipsum dan jerami padi
dengan perbandingan 90:10.
5.2. Saran