Uji Koefisien Serap Bunyi dengan Metode Tabung Impedansi Analisa Sifat Morfologi dengan Scanning Electron Microscopy SEM

3.6.3. Uji Impak

Sebelum melakukan uji impak, spesimen dibentuk sesuai ASTM D 256 dengan ukuran spesimen 64 mm x 12,7 mm x 3,2 mm. Pengukuran kuat impak dilakukan dengan metode Izod dengan beban sebesar 5,5 Joule dan kecepatan pukul 3,46 ms. Mula – mula dihidupkan alat uji impak dan dibiarkan selama 1 jam. Spesimen kemudian dijepitkan pada alat uji impak yang telah ditentukan beban dan kecepatan pukulnya. Kemudian beban diayunkan mengarah ke sampel, dan dicatat nilai kekuatan impaknya bila sampel sudah patah. Dilakukan pengukuran kekuatan impak sebanyak tiga kali untuk masing-masing sampel.

3.6.4. Uji Modulus Patah dan Modulus Elastisitas

Sifat mekanik untuk modulus patah dan modulus elastisitas dikarakterisasi sesuai dengan ASTM C-1161 menggunakan alat uji Servopulser Universal System Machine dengan kecepatan pukul 3,79 mmmenit dan load cell 1,113 kg. Sampel uji diletakkan diantara penyangga dan beban kemudian alat dijalankan dan setelah sampel uji patah, maka data yang diperoleh dicatat.

3.6.5. Uji Koefisien Serap Bunyi dengan Metode Tabung Impedansi

Secara eksperimental, pengujian dan pengambilan data untuk mendapatkan koefisien serap bunyi dari material dilakukan dengan menggunakan tabung impedansi sesuai dengan ASTM E-1050. Peralatan yang digunakan dapat digambarkan dalam bentuk diagram rangkaian alat seperti ditunjukkan pada gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Diagram alat pengukuran koefisien serap bunyi dengan tabung impedansi Prosedur pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Siapkan semua peralatan uji dengan diatur sesuai gambar set up peralatan pengujian. 2. Masukkan spesimen uji dalam tabung impedansi, yaitu ditengah ruang uji dengan posisi tegak lurus terhadap arah ruang tabung. 3. Pengukuran dilakukan pada frekuensi 125Hz, 250Hz, 500Hz, 1000Hz, 1500Hz, dan 2000 Hz. 4. Hubungkan mikropon 1 dan mikropon 2 pada pre-amp mic channel 1 dan 2. Untuk frekuensi dibawah 228Hz yaitu frekuensi 125Hz dipakai mikropon 1’ dan 2. 5. Hubungkan output chanel pre-amp mic ke chanel 1 dan chanel 2 pada labjack. 6. Hubungkan Labjack ke port USB pada Laptop lalu buka Software DAQFaqtory untuk menganalisis sinyal. 7. Pada DAQFaqtory buka program Sound Recorder 4ch. 8. Untuk membangkitkan sinyal bunyi, buka program ToneGen. Bunyi yang dikeluarkan berupa pure tone. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2. Bagan dari Tabung Impedansi 9. Atur frekuensi pada ToneGen lalu buka kembali DAQFaqtory untuk melihat grafik tegangan suara pada masing-masing mikropon. 10. Klik StartStop Save untuk Logging data. Data grafik akan otomatis tersimpan dalam drive D: pada laptop. 11. Ambil nilai tegangan rata-rata pada masing-masing mikropon A dan B dan kemudian dimasukkan ke persamaan 2.14.

3.6.6. Analisa Sifat Morfologi dengan Scanning Electron Microscopy SEM

Proses pengamatan mikroskopis menggunakan SEM dilakukan pada permukaan patahan sampel. Mula – mula sampel dilapisi dengan emas bercampur palladium dalam suatu ruangan vacum evaporator bertekanan 0,2 Torr dengan menggunakan mesin JEOL JSM-6360LA -EXD JED-2200 Series. Selanjutnya sampel disinari dengan pancaran elektron bertenaga 20 kV pada ruangan khusus sehingga sample mengeluarkan elektron sekunder dan elektron yang terpental dapat dideteksi oleh detektor Scientor yang diperkuat dengan suatu rangkaian listrik yang menyebabkan timbulnya gambar CRT Cathode Ray Tube selama 4 menit. Kemudian coating dengan tebal lapisan 400 amstrong dimasukkan ke dalam spesimen Chamber pada mesin SEM JSM-35C untuk dilakukan pemotretan. Hasil pemotretan dapat disesuaikan dengan perbesaran yang diinginkan. Penyangga spesimen Universitas Sumatera Utara

3.6.7. Analisa Sifat Termal dengan Uji Thermogravimetry Analysis TGA