Uji Kerapatan Density Uji Penyerapan Air Uji Impak

Isosianat hidroksil Uretan Poliuretan terbentuk dari polimerisasi dengan memilih isosianat yang sesuai untuk dapat bereaksi dengan poliol atau gugus hidroksil karena akan dapat menentukan hasil akhir, seperti terbentuknya rangkaian biuret, urea, uretan dan alopanat. Para peneliti terdahulu telah mencoba berbagai isosianat yang berbeda untuk mendapatkan hasil akhir poliuretan yang diinginkan. Isosianat yang umum digunakan dan telah dipasarkan adalah Toluena Diisosianat TDI, Difenilmetan Diisosianat DMI, Naptalena–1,5–diisosianat NDI dan lain-lain. Toluena memiliki senyawa dasar toluena, terdiri dari dua jenis isomer 2,4 80 dan isomer 2,6 20, yang merupakan isosianat biasa untuk pembuatan poliuretan busa tahan lentur. Jenis kedua adalah TDI dengan campuran 65 isomer 2,4 dan 35 isomer 2,6. TDI ini memiliki reaktivitas berbeda yang mana kedudukan 4-isosianat adalah lebih reaktif daripada 2 atau 6 isosianat, atau dapat dinyatakan gugus NCO pada kedudukan 4 adalah sepuluh kali lebih reaktif dari letak 2 atau 6 pada suhu kamar. TDI dapat bereaksi dengan gugus fungsi dalam resin poliester dan juga mampu bereaksi dengan air membentuk karbon dioksida yang merupakan hasil sampingan dalam pembentukan ikatan urea.

2.8. Karakterisasi Papan Gipsum Plafon

Pengujian papan gipsum plafon yang mengacu pada standard SNI 03-2105-2006.

2.8.1. Uji Kerapatan Density

Densitas merupakan ukuran kepadatan dari suatu material. Ada dua macam densitas yaitu : bulk density dan densitas teoritis true density. Dalam hal ini yang diukur adalah bulk density, merupakan densitas sampel yang berdasarkan volume sampel termasuk dengan rongga atau pori. Bulk density untuk benda padatan yang besar dengan bentuk yang beraturan, bentuk dan volume sampel dapat diukur dengan cara mengukur dimensinya. Sedangkan untuk bentuk yang tidak beraturan maka bulk density ditentukan dengan metode Archimedes, yaitu dengan persamaan 2.1 : Universitas Sumatera Utara 2.1 Dimana : ρ = Densitas sampel uji, kgm ρ 3 air = Densitas air, kgm M 3 k M = Massa kering sampel uji, kg g M = Massa ketika sampel uji digantung dalam air, kg t = Massa tali penggantung, kg .

2.8.2. Uji Penyerapan Air

Untuk metode pengujian penyerapan air ini mengacu pada ASTM C 20-00-2005 dan SNI 01-4449-2006. Dimana pengujian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya persentase penyerapan air oleh papan gipsum plafon. Metode pengujian ini dilakukan dengan melakukan perendaman terhadap sampel papan gipsum plafon untuk waktu perendaman selama 24 jam 1 hari. Untuk menentukan besarnya nilai penyerapan air, dapat menggunakan persamaan 2.2 : 2.2 Dengan : PA = Nilai penyerapan air M k M = Berat sampel kering g b = Berat jenuh air g

2.8.3. Uji Impak

Kekuatan material terhadap beban kejut dapat diketahui dengan cara melakukan uji impak. Dari hasil pengujian akan dapat diperoleh tingkat kegetasan material tersebut. Kekuatan impak komposit rata-rata masih dibawah kekuatan impak logam. Kekuatan impak komposit sangat tergantung pada ikatan antar molekulnya semakin kuat ikatan antar molekulnya maka akan semakin tinggi pula kekuatan impaknya. Universitas Sumatera Utara Pengujian impak komposit dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu flat impact method impak depan dan edge impact method impact samping. Pengujian impak dari samping akan menghasilkan kekuatan impak yang lebih rendah dibandingkan dengan pengujian dari depan. Pada penelitian ini menggunakan metode flat impact method, hal ini dilakukan karena pertimbangan aplikasinya sebagai dinding panel interior. a b Gambar 2.1 a Alat Uji Impak, dan b Simulasi Alat Uji Impak Pada pengujian impak, energi yang diserap oleh benda uji saat diberi beban kejut oleh pendulum dapat diketahui dengan persamaan 2.3 Instruction Manual Toyo Seiki Izod impact tester . 2.3 Dimana : E serap W = berat pendulum, N = energi serap, J R = jarak pendulum terhadap titik poros, cm α = sudut pendulum pada posisi pengujian, º β = sudut ayun pendulum pada sisi sebelah setelah menghantam Universitas Sumatera Utara spesimen, º α’ = sudut a yun pendulum dari posisi sudut α, tanpa spesimen º Dengan mengetahui besarnya energi yang diserap oleh material maka kekuatan impak benda uji dapat dihitung sesuai persamaan 2.4 Instruction Manual Toyo Seiki Izod impact tester. 2.4 Dimana : σ = Kekuatan Impak Jmm 2 A = luas mm 2

2.8.4. Uji Modulus Patah