Analisa Permukaan Dengan Uji SEM Scanning Electron Microscopy

Gambar 4.21 Grafik koefisien serap bunyi plafon gipsum pada berbagai perbandingan komposisi gipsum dan jerami padi Gambar 4.21 menunjukkan bahwa nilai koefisien serap bunyi plafon gipsum akan semakin baik dengan bertambahnya jumlah jerami yang digunakan. Nilai koefisien serap bunyi yang terendah adalah pada komposisi gipsum dan jerami padi dengan perbandingan 90: 10 dan yang terbaik adalah pada komposisi gipsum dan jerami padi dengan perbandingan 50:50.

4.5.6. Analisa Permukaan Dengan Uji SEM Scanning Electron Microscopy

Analisa permukaan dengan SEM dilakukan untuk melihat struktur permukaan dan juga patahan dari plafon gipsum murni, campuran gipsum dan jerami padi dengan perbandingan yang optimum yaitu komposisi 90:10, dan jerami murni masing-masing menggunakan perekat poliuretan dengan jumlah yang sama yaitu 25 gram. Pengujian SEM untuk masing-masing sampel dilakukan pada perbesaran 150 kali, dan 1000 kali. Universitas Sumatera Utara G ambar 4.22 Hasil SEM untuk perbesaran 150 kali Dapat dilihat pada gambar 4.22 bahwa dengan membandingkan setiap sampel pada perbesaran 150 kali, terlihat bahwa distribusi perekat poliuretan lebih terlihat merata pada gipsum murni dan pada campuran gipsum dan jerami dengan komposisi 90:10dibandingkan pada jerami dimana distribusi poliuretan terlihat tidak merata dan kurang baik, sehingga pada gambar dengan perbesaran 150 kali dapat terlihat bahwa pada sampel gipsum dan campuran gipsum dan jerami padi dengan komposisi 90:10, pori-pori atau rongga kosong yang terbentuk pada sampel berukuran relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan sampel jerami. Gambar 4.23 Hasil SEM untuk perbesaran 1000 kali Universitas Sumatera Utara Jika dilihat pada gambar 4.23 dari perbesaran 1000 kali, maka dapat dilihat bahwa sampel gipsum dapat berinteraksi lebih baik dengan perekat poliuretan dibandingkan dengan jerami yang ditunjukkan dengan adanya penyebaran poliuretan yang lebih baik dan pembentukan pori-pori kecil yang lebih teratur pada sampel gipsum. Hal ini juga dapat dilihat bahwa pada campuran gipsum dan jerami dengan komposisi 90:10, penyebaran perekat poliuretan terlihat sangat baik sehingga interaksi antara perekat, gipsum dan jerami padi dapat membentuk suatu campuran yang homogen. Sedangkan pada sampel jerami dapat terlihat bahwa penyebaran perekat poliuretan kurang baik dan belum maksimal, yang terlihat dari tidak meratanya penyebaran perekat poliuretan di dalam jerami. Dari ketiga analisa permukaan SEM yang dilakukan menunjukkan bahwa jumlah jerami yang digunakan dalam pembuatan papan gipsum akan mempengaruhi distribusi partikel. Perbedaan distribusi banyaknya gipsum dan jerami yang terjerap menyebabkan gangguan terhadap perekatannya. Semakin banyak jerami yang digunakan, maka akan mempengaruhi proses perekatan, yaitu berkurangnya daya rekat poliuretan terhadap jerami yang menyebabkan kekuatan mekanik papan gipsum yang dihasilkan akan semakin menurun dengan meningkatnya jumlah jerami yang digunakan. Selain itu, pembentukan pori-pori atau rongga akan sangat mempengaruhi daya serap suara sari suatu material. Semakin banyak pori yang terbentuk, maka akan meningkatkan daya serap suara dari material tersebut Mediastika, 2009.

4.5.7. Analisa Termal dengan Thermogravimetry Analysis TGA