Plafon Gipsum dengan Campuran Gipsum dan Jerami Padi 80 : 20

Gambar 4.12 Grafik koefisien serap bunyi plafon gipsum dengan campuran gipsum dan jerami padi 90:10

4.5.5.3. Plafon Gipsum dengan Campuran Gipsum dan Jerami Padi 80 : 20

Hasil bentuk gelombang yang dihasilkan pada frekuensi 2000 Hz ditunjukkan pada gambar 4.13 yang dihasilkan dari pengukuran koefisien serap bunyi terhadap sampel dengan campuran gipsum dan jerami padi dengan perbandingan 80:20. Dimana gelombang yang berwarna biru merupakan gelombang yang dihasilkan oleh mikropon 1 dan gelombang yang berwarna merah merupakan gelombang yang dihasilkan oleh mikropon 2. Nilai amplitudo dari grafik didapatkan dengan melihat nilai maksimum dari masing-masing mikropon. Nilai maplitudo maksimum didapatkan dengan menjumlahkan nilai maksimum dari mikropon 1 dan mikropon 2. Sedangkan nilai amplitudo minimum didapatkan dari selisih nilai maksimum mikropon 1 dan 2. Selanjutnya untuk mencari nilai koefisien serap bunyi ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.14. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 Bentuk gelombang pada frekuensi 2000 Hz pada campuran gipsum dan jerami padi dengan perbandingan 80:20 Hasil pengukuran koefisien serap bunyi pada plafon gipsum dengan campuran gipsum dan jerami padi 80:20 dapat ditunjukkan dalam tabel 4.5 di bawah ini : Tabel 4.5 Hasil pengukuran koefisien serap bunyi plafon gipsum dengan perbadingan campuran gipsum dan jerami padi 80:20 Frekuensi Hz A B Koef.Serap Bunyi α 125 0.388824 0.34141 0.229016 250 0.376811 0.339475 0.18835 500 0.382817 0.356262 0.133926 1000 0.382817 0.363917 0.096305 1500 0.388824 0.380097 0.044383 2000 0.382817 0.37533 0.038733 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14 Grafik koefisien serap bunyi papan gipsum dengan campuran gipsum dan jerami padi 80:20 Pada gambar 4.14 menunjukkan bahwa plafon gipsum dengan campuran gipsum dan jerami padi dengan perbandingan 80:20memiliki nilai koefisien serap bunyi yang tertinggi pada frekuensi 125 Hz yaitu 0,229016 dan terendah pada frekuensi 2000 Hz yaitu 0,038733. Jika dibandingakan dengan nilai koefisien serap bunyi terhadap papan gipsum murni dan plafon gipsum dengan campuran gipsum dan jerami padi 90:10, maka dapat dilihat bahwa papan gipsum dengan perbandingan gipsum dan jerami padi 80:20memiliki nilai koefisien serap bunyi yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena semakin banyak penggunaan jerami padi dalam papan gipsum dapat berfungsi sebagai material akustik sehingga daya redam suara yang dihasilkan akan semakin baik.

4.5.5.4. Plafon Gipsum dengan Campuran Gipsum dan Jerami Padi 70 : 30