4.5.5.1. Plafon Gipsum Tanpa Pengisi
Hasil bentuk gelombang yang dihasilkan pada frekuensi 2000 Hz ditunjukkan pada gambar 4.9:
Gambar 4.9 Bentuk gelombang pada frekuensi 2000 Hz yang dihasilkan dari plafon
gipsum tanpa pengisi Gambar 4.9 merupakan bentuk gelombang yang dihasilkan dari pengukuran
koefisien serap bunyi terhadap plafon gipsum murni pada frekuensi 2000 Hz. Dimana gelombang yang berwarna biru merupakan gelombang yang dihasilkan oleh mikropon
1 dan gelombang yang berwarna merah merupakan gelombang yang dihasilkan oleh mikropon 2.
Nilai amplitudo dari grafik didapatkan dengan melihat nilai maksimum dari masing-masing mikropon. Nilai amplitudo maksimum didapatkan dengan
menjumlahkan nilai maksimum dari mikropon 1 dan mikropon 2. Sedangkan nilai amplitudo minimum didapatkan dari selisih nilai maksimum mikropon 1 dan 2.
Selanjutnya untuk mencari nilai koefisien serap bunyi ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.14.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran koefisien serap bunyi pada papan gipsum tanpa pengisi dapat ditunjukkan dalam tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3 Hasil pengukuran koefisien serap bunyi plafon gipsum tanpa pengisi
Frekuensi Hz A
B Koef.Serap Bunyi
α
125 0.893377
0.820231 0.157047
250 0.929416
0.886607 0.089999
500 0.929416
0.905719 0.050344
1000 0.911397
0.892068 0.041966
1500 4.383202
4.295979 0.039403
2000 0.965456
0.959664 0.011962
Gambar 4.10 Grafik koefisien serap bunyi plafon gipsum tanpa pengisi
Tabel 4.3 di atas juga dapat ditunjukkan dengan gambar 4.9 , dimana pada gambar 4.10 menunjukkan bahwa plafon gipsum memiliki nilai koefisien serap bunyi
yang tertinggi pada frekuensi 125 Hz yaitu 0,157047 dan terendah pada frekuensi 2000
Universitas Sumatera Utara
Hz yaitu 0,011962.Hal ini telah sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Himawanto 2007, dimana koefisien serap bunyi yang dihasilkan oleh plafon gipsum
berkisar antara 0,15 pada 125 Hz dan 0,04 pada 1000 Hz.
4.5.5.2. Plafon Gipsum dengan Campuran Gipsum dan Jerami Padi 90:10
Hasil bentuk gelombang yang dihasilkan pada frekuensi 2000 Hz ditunjukkan pada gambar 4.11:
Gambar 4.11
Bentuk gelombang pada frekuensi 2000 Hzpada campuran gipsum dan jerami padi dengan perbandingan 45:5
Gambar 4.11 merupakan bentuk gelombang yang dihasilkan dari pengukuran koefisien serap bunyi terhadap sampel dengan campuran gipsum dan jerami padi
dengan perbandingan 90:10 pada frekuensi 2000 Hz. Dimana gelombang yang berwarna biru merupakan gelombang yang dihasilkan oleh mikropon 1 dan gelombang
yang berwarna merah merupakan gelombang yang dihasilkan oleh mikropon 2. Nilai amplitudo dari grafik didapatkan dengan melihat nilai maksimum dari
masing-masing mikropon. Nilai amplitudo maksimum didapatkan dengan menjumlahkan nilai maksimum dari mikropon 1 dan mikropon 2. Sedangkan nilai
Universitas Sumatera Utara
amplitudo minimum didapatkan dari selisih nilai maksimum mikropon 1 dan 2. Selanjutnya untuk mencari nilai koefisien serap bunyi ditentukan dengan
menggunakan persamaan 2.14. Hasil pengukuran koefisien serap bunyi pada papan gipsum dengan campuran
gipsum dan jerami padi 90:10 dapat ditunjukkan dalam tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil pengukuran koefisien serap bunyi plafon gipsum dengan
perbadingan campuran gipsum dan jerami padi 90:10
Frekuensi Hz A
B Koef.Serap Bunyi
α
125 1.590141
1.444096 0.175253
250 1.578127
1.488716 0.110103
500 1.6442
1.575301 0.082052
1000 1.530075
1.479502 0.065012
1500 1.566114
1.535257 0.039018
2000 1.530075
1.504236 0.03349
Tabel 4.4 di atas juga dapat ditunjukkan dengan gambar 4.12, dimana pada gambar 4.12 menunjukkan bahwa plafon gipsum dengan campuran gipsum dan jerami
padi dengan perbandingan 45:5 memiliki nilai koefisien serap bunyi yang tertinggi pada frekuensi 125 Hz yaitu 0,175253 dan terendah pada frekuensi 2000 Hz yaitu
0,03349. Jika dibandingakan dengan nilai koefisien serap bunyi terhadap papan gipsum murni, maka dapat dilihat bahwa plafon gipsum dengan perbandingan gipsum
dan jerami padi 90:10 memiliki nilai koefisien serap bunyi yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena adanya penggunaan jerami padi dalam papan gipsum dapat
berfungsi sebagai material akustik sehingga daya redam suara yang dihasilkan akan semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12
Grafik koefisien serap bunyi plafon gipsum dengan campuran gipsum dan jerami padi 90:10
4.5.5.3. Plafon Gipsum dengan Campuran Gipsum dan Jerami Padi 80 : 20