5500 pengaruh komitmen terhadap motivasi kerja sebesar 0,082 atau 8,2 dianggap tidak
signifikan. 2.
Analisis regresi Model II Persamaan strukturnya adalah :
Y
2
= PY
2
X
1
+PY
2
Y
1
+PY
2
X
3
+€
2
Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua bagian. Pertama, melihat pengaruh secara gabungan dan kedua, melihat pengaruh secara parsial.
Tabel 5.17 Hasil Regresi Model Kedua
R
2
= 0,828 F = 63,611 sig. 0,000
Variabel Koefisien Regresi
t
hitung
Sig Konstanta
-1,295 0,201
Kepemimpinan X
1
0,270 3,470
0,001 Karakteristik Pekerjaan X
2
0,091 1,370
0,176 Komitmen X
3
Motivasi Y
1
0,045 0,652
0,771 7,626
0,444 0,000
Sumber : Data diolah 2015 Berikut adalah analisis yang dapat dijelaskan dari hasil regresi tersebut:
4. Koefisien Determinasi R
2
Nilai
Ajusted R Square
R
2
adalah 0,828. Artinya 82,8 variabilitas kinerja yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel kepemimpinan, karakteristik pekerjaan,
komitmen dan motivasi kerja adalah sebesar 82,8 sedangkan sisanya sebesar 17,2 disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini seperti lingkungan kerja, budaya
organisasi, insentif, struktur organisasi, kepuasan kerja dan lain-lain.
5. Uji Signifikan Simultan Uji F
Berdasarkan uji ANOVA atau uji F, dihasilkan nilai F hitung sebesar 63,611 dengan level signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,005 maka H
ditolak dan H
1
diterima, artinya dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemimpinan, Karakteristik Pekerjaan, Komitmen dan Motivasi secara simultan berpengaruh linier terhadap Kinerja
Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman Kota Binjai.
6. Uji Parsial Uji t
Nilai t
hitung
dari setiap variabel eksogen akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
dengan menggunakan tingkat kepercayaan
confidence interval
95 α = 0,05 maka diperoleh nilai t
tabel
1,67. Dari hasil uji t akan diketahui pengaruh setiap variabel eksogen terhadap variabel endogen sebagai berikut :
a. Hipotesis 1
Nilai t
hitung
Kepemimpinan X
1
sebesar 3,470 lebih besar dari t
tabel
1,67 dan pada tabel signifikansi dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0,001 0,05; dengan demikian H
ditolak. Artinya, ada pengaruh linier antara kepemimpinan dan kinerja. Besarnya pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja sebesar 0,270 atau 27,0 .
b. Hipotesis 2
Nilai t
hitung
Karakteristik Pekerjaan X
2
sebesar 1,370 kecil besar dari t
tabel
1,67 dan pada tabel signifikansi dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0,176 0,05; dengan demikian H
diterima. Artinya, ada tidak ada pengaruh linier antara karakteristik pekerjaan dan kinerja. Besarnya pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja sebesar 0,091 atau 9,1 .
c. Hipotesis 3
5501 Nilai t
hitung
Komitmen X
3
sebesar 0,771 lebih kecil dari t
tabel
1,67 dan pada tabel signifikansi dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0,444 0,05; dengan demikian H
diterima. Artinya, tidak ada pengaruh linier antara komitmen dan kinerja. Besarnya pengaruh komitmen terhadap motivasi kerja sebesar 0,045 atau 4,5 dianggap tidak
signifikan. d.
Hipotesis 4 Nilai t
hitung
Motivasi Y
1
sebesar 7,626 lebih besar dari t
tabel
1,67 dan pada tabel signifikansi dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0,000 0,05; dengan demikian H
ditolak. Artinya, ditemukan pengaruh linier antara motivasi dan kinerja. Besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja sebesar 0,652 atau 65,2 dianggap signifikan.
4. Penghitungan Pengaruh