Perumusan Masalah Pengaruh Pendidikan X Pengaruh Pengalaman X

5375 PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN BERWIRAUSAHA TERHADAP INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Mutawaqil Bilah Tumanggor, SE 2 dan M. Dani Habra, SE, M.MA 3 ABSTRAK Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja di karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia dan pengawasan. Pendidikan merupakan wahana agar potensi dan kapasitas pribadi yang ada dapat dioptimalkan pengembangannya supaya manusia dapat hidup secara mandiri. Wirausahawan dalam melakukan kegiatan usahanya bukan dilakukan secara amatir tetapi harus dilakukan secara professional, yang terkait dengan cara berfikir dan dapat melakukan usaha kreatif maupun inovatif dari pengalaman hidup sehari-hari walaupun sebelumnya belum pernah dipelajari dalam pendidikan formal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1. Pengaruh pendidikan terhadap pengembangan industri kecil di Kabupaten Serdang Bedagai, 2. Pengaruh pengalaman berwirausaha terhadap pengembangan industri kecil di Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini dilakukan terhadap pengusaha industri kecil sebanyak 120 KK yang tersebar di empat kecamatan yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu di Kecamatan Perbaungan, Teluk Mengkudu, Pegajahan dan Pentai Cermin yang diperoleh secara acak, metode penelitian yang dilakukan adalah metode survei, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pengalaman berwirausaha terhadap pengembangan industri kecil menggunakan model regresi linier berganda dengan metode ordinary least square OLS Kata Kunci : Pengaruh, Pendidikan, Pengalaman, Pengembangan dan Industri Kecil A. Pendahuluan Percepatan pembangunan yang dilakukan pemerintah Indonesia dibidang Pendidikan merupakan wahana agar potensi dan kapasitas pribadi yang ada dapat dioptimalkan pengembangannya supaya manusia dapat hidup secara mandiri. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah adalah memberikan ruang gerak yang proporsional kepada para pengusaha kecil dan menengah UKM sekaligus memberdayakannya. Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa sektor riil yang dikuasai oleh perusahaan konglomerasi yang tidak didukung oleh kinerja yang baik, menyebabkan mereka menjadi bangkrut akibat krisis, yang selanjutnya dalam skala yang lebih luas menjadikan negara Indonesia terpuruk karena jumlah mereka yang ternyata sedikit. Pengusaha usaha kecil dan menengah UKM di Sumatera Utara ditinjau dari sisi pendidikan pada umumnya sebagian besar mereka 69 berpendidikan SMP ke bawah. Lemahnya tingkat pendidikan dan kemampuan dari para pengusaha kecil dan menengah memberi berbagai dampak, diantaranya : 1 Rendahnya inovasi, 2 Lemahnya manajemen usaha, 3 Rendahnya produktivitas, 4 Rendahnya kualitas produk dan 5 Lemahnya kemampuan mengakses modal usaha Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Nomor 1 Tahun 2006. Industri rumah tangga merupakan sektor basis berdasarkan sektor pendapatan industri kecil, sektor tenaga kerja dan analisis peranan industri kecil menunjukkan bahwa industri kecil ini memberikan surplus pendapatan, namun masih berada keadaan decreasing Return to Scale atau produksinya belum efisien disebabkan oleh kurangnya pendidikan dan keterampilan tenaga kerja. Kabupaten Serdang Bedagai sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi yang cukup memadai untuk mengembangkan industri kecil khususnya industri pangan. Hal ini terindikasi dari banyaknya masyarakat yang melalukan usaha rumah tangga berupa industri pangan. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai : “Pengaruh Pendidikan dan Pengalaman Berwirausaha Terhadap Pengembangan Industri Kecil di Kabupaten Serdang Bedagai”.

1. Perumusan Masalah

2 Dosen Yayasan UMN Al Washliyah Medan 3 Dosen Yayasan UMN Al Washliyah Medan 5376 1. Apakah pendidikan berpengaruh terhadap pengembangan industri kecil rumah tangga di Kabupaten Serdang Bedagai? 2. Apakah pengalaman berwirausaha berpengaruh terhadap pengembangan industri kecil rumah tangga di Kabupaten Serdang Bedagai?

2. Pendidikan, Pegalaman, Kewirausahaan dan Usaha Kecil

2.1. Pendidikan

Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan mendapatkan pekerjaan atau pendapatan yang semakin tinggi di masa yang akan datang, hal ini dapat dilihat dari titik singgung antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi yaitu produktivitas tenaga kerja, dengan asumsi bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi produktivitas tenaga kerja, semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat sesuai dengan teori Human Capital yang menerapkan bahwa pendidikan memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di mana pendidikan berperan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja Tilaar dan Ace, 1993. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang wirausaha yang memiliki potensi sukses adalah mereka yang mengerti kegunaan pendidikan untuk menunjang kegiatan serta mau belajar untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan produktivitas usahanya.

2.2. Pengalaman

Pengalaman kerja dan usaha merupakan faktor yang saling terkait. Pengalaman sebagai rutinitas melalui kegiatan atau pekerjaannya sehari-hari akan membentuk pengetahuannya dan membantu pemecahan masalah yang dialami, dari pengalaman ini seorang wirausaha yang telah menguasai bidang kerja tentunya mempunyai kepercayaan yang tinggi untuk membuka usaha dalam bidang yang sama dengan memperhitungkan faktor penghambat dan peluang baik internal maupun eksternal. Staw dalam Monoarfa 2008 menyatakan bahwa pengalaman adalah peramal terbaik dari sukses sebuah usaha, terutama jika bisnis barunya ada hubungan bisnis yang ditekuni sebelumnya.

2.3. Kewirausahawan

Kata wirausaha atau enterpreneur dilansir pertama kali pada tahun 1955 di Prancis oleh Richard Cantillon, menurutnya seorang entrepreneur sebagai seseorang yang membayar harga tertentu untuk produk tertentu, untuk kemudian dijualnya dengan harga yang tidak pasti an Uncertain Price, sambil membuat keputusan-keputusan tentang upaya mencapai dan memanfaatkan sumberdaya dan menerima resiko berusaha Winardi, 2003.

2.4. Usaha Kecil

Didalam penjelasan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha kecil bahwa hambatan atau kendala yang dihadapi usaha kecil, antara lain dalam bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan, sumberdaya manusia dan teknologi, serta iklim usaha yang belum mendukung bagi pengembangannya. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2.5. Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh pendidikan terhadap pengembangan industri kecil rumah tangga di Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Ada pengaruh pengalaman berwirausaha terhadap pengembangan industri kecil rumah tangga di Kabupaten Serdang Bedagai.

B. Metode Peneltian

Dalam menguji atau memverifikasi hipotesis apakah diterima atau ditolak berdasarkan data yang diperoleh, maka peneliti menggunakan teknik statistik sebagai berikut : Dalam penelitian ini menggunakan bentuk persamaan regresi linier berganda multiple linear regression sebagai berikut : 5377 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan : Y = Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Rptahun a = Konstanta b 1 -b 2 = Koefisien Regresi X 1 = Pendidikan Formal Tahun X 2 = Pengalaman Berwirausaha Tahun e = Error Term Dengan kriteria uji sebagai berikut : Apabila t hitung t tabel , maka terima H 1 dan tolak H hipotesis diterima α = 0,05 Apabila t hitung t tabel , maka terima H dan tolak H 1 hipotesis ditolak α = 0,05

C. Hasil dan Pembahasan Penelitian

Dari hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat diperoleh koefisien regresi usaha industri kecil sebagai berikut: Y = 12.452 + 0.445X 1 + 44,2X 2 + e

1. Pengaruh Pendidikan X

1 Terhadap Industri Kecil Untuk melihat besarnya pengaruh pendidikan terhadap pendapatan pengusaha industri kecil dilakukan dengan melihat besarnya t tabel yang diperoleh dari derajat kebebasan dk penelitian dengan ketentuan ; jumlah n - 2 atau 120 -2 = 117 dalam taraf signifikansi 0,05. Dengan ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1.98. dari hasil perhitungan diperoleh t hitung kolom uji t sebesar 3.198 t tabel sebesar 1.98 sehingga H 1 diterima H ditolak yang berarti ada hubungan linier antara pendidikan dengan pendapatan sebesar 0.445 atau 44,5 . Dengan demikian pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kecil sebesar 44,5

2. Pengaruh Pengalaman X

1 Terhadap Industri Kecil Untuk melihat besarnya pengaruh pengalaman terhadap pendapatan pengusaha industri kecil dilakukan dengan melihat besarnya t tabel yang diperoleh dari derajat kebebasan dk penelitian dengan ketentuan ; jumlah n - 2 atau 120 -2 = 117 dalam taraf signifikansi 0,05. Dengan ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1.98. dari hasil perhitungan diperoleh t hitung kolom uji t sebesar 3.976 t tabel sebesar 1.98 sehingga H 1 diterima H ditolak yang berarti ada hubungan linier antara pengalaman dengan pendapatan sebesar 0.442 atau 44,2 . Dengan demikian pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kecil sebesar 44,2. Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel pendidikan dan pengalaman sebesar 0.132. untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut : – 0,25 : Korelasi sangat lemah 0,25 – 0,50 : Korelasi cukup 0,50 – 0,75 : Korelasi kuat 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat sarwono, 2007 Korelasi sebesar 0,132 mempunyai maksud hubungan antara pendidikan dengan pengalaman lemah dan searah karena hasilnya positif yang berarti peningkatan pendidikan tidak serta merta meningkatkan pengalaman namun kedua variabel sama-sama berfungsi meningkatkan pendapatan para pengusaha industri kecil.

D. Kesimpulan

1. Pendidikan yang diperoleh akan meningkatkan pendapatan pengusaha dengan peningkatan kemampuan dalam kreativitas dan inovasi dalam produk yang di pasarkan. 5378 2. Pengalaman yang dimiliki pengusaha akan berdampak pada majunya dalam proses dan pemasaran produk olahan yang dihasilkan. Daftar Pustaka Astamoen, P. Moko, 2005. Enterpreneurship, Penerbit Alfabeta, Jakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai, 2007. Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Serdang Bedagai. Ciputra, 2008. Quantum Leap, Penerbit PT. Alex Media Computindo, Jakarta. Hubeis, Musa, 2005. Manajemen Kreativitas dan Inovasi dalam Bisnis, Penerbit PT. Hecca Mitra Utama, Jakarta. Hakim, Abdul, 2001. Pengantar Statistika, LP3ES, Jakarta. Hermana, Budi, 2008. Pengertian dan Teori Kewirausahaan, httpbudihermana. Kashmir, 2006. Kewirausahaan, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kuncoro, Mudrajat, 2004. Metode Kuantitatif. Edisi Kedua, Penerbit Unit Penerbitan dan Percetakan AMP YKPN. Miraza, Bachtiar Hassan, 2008. Mencermati Prilaku Enterpreneur, Penerbit USU Press, Medan. Monoarfa, Betsy, 2008. Pentingnya Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Sejak Dini, http:www.web.syarif.comindex.php?option=com_docmantask=doc downloadgid=551itemid=54 Suryana, 2001. Kewirausahaan, Penerbit Selemba Empat, Jakarta., Sugiyanto, Catur, 2002. Ekonometrika Terapan, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Sugiyono, 2003. Distribusi Pendapatan dalam Pembangunan, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 6 No. 1, 73- 89 Tilaar, H.A.R dan Ace Suryadi, 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Winardi, J, 2003. Enterpreneur dan Enterprenuership, Penerbit Kencana Prenada Media Group. 5379 TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR Zukhri Alam, S.Pd.,M.Pd 4 ABSTRAK Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui teknik pembelajaran Bahasa Indonesia pada tingkat Sekolah Dasar. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur library research. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa guru diharapkan dapat memilih dan menerapkan metode pengajaran yang tepat dalam setiap proses belajar mengajar di kelas. Metode yang dipilih dan diterapkan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, keadaan siswa seperti kemampuan, minat, dan lingkungannya. Metode pengajaran itu harus pula bervariasi dan memberikan pengalaman berbahasa yang beraneka bagi siswa, merangsang siswa untuk belajar, serta memudahkan siswa memahami bahan pembelajaran. Metode yang dipilih pun harus mudah dioperasikan dan tidak menuntut peralatan yang rumit. Dengan demikian berbagai pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia seperti: menyimak, berbicara, membaca, menulis, apresiasi sastra, dan kebahasaan membutuhkan metodik khusus untuk menunjang terlaksananya tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Kata kunci : pembelajaran bahasa Indonesia dan sekolah dasar 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang