5405
Menulis dapat dianggap sebagai proses ataupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang utnuk menghasilkan sebuah tulisan. Menghasilkan karya tulis, yang kemudian dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran atau diserahkan kepada seorang sebagai bukti karya ilmiah yang kemudian akan dinilai, menuntut seorang penulis memahami betul arti kata
menulis.
Seorang penulis yang memahami dengan baik makna kata
menulis
akan betul-betul peduli terhadap kejelasan apa yang ditulis, kekuatan tulisan itu dalam mempengaruhi orang lain, keaslian pikiran yang hendak dituangkan dalam
tulisan, kepiawaian penulisan dalam memilih dan mengolah kata-kata. Seorang penulis yang paham betul akan konsekuensi sebuah tulisan pasti akan mempertimbangkan respon yang akan diperolehnya jika
tulisannya dibaca orang lain Nastion, 1984.
1.2. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembelajaran bahasa Indonesia dengan model proses menulis.
1.3. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur
library research
.
2. Uraian Teoritis 2.1. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metode pembelajaran bahasa ialah rencana pembelajaran bahasa, yang mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan
remedi dan bagaimana pengembangannya Isah, 2009. Pemilihan, penentuan, dan penyusunan bahan ajar secara sistematis dimaksudkan agar bahan ajar tersebut mudah diserap dan dikuasai oleh siswa. Semuanya
itu didasarkan pada pendekatan yang dianut. Melihat hal itu, jelas bahwa suatu metode ditentukan berdasarkan pendekatan yang dianut; dengan kata lain, pendekatan merupakan dasar penentu metode yang
digunakan. Metode mencakup pemilihan dan penentuan bahan ajar, penyusunan serta kemungkinan pengadaan
remedi dan pengembangan bahan ajar tersebut. Dalam hal ini, setelah guru menetapkan tujuan yang hendak dicapai kemudian ia mulai memilih bahan ajar yang sesuai dengan bahan ajar tersebut. Sesudah itu, guru
menentukan hahan ajar yang telah dipilih itu, yang sekiranya sesuai dengan tingkat usia, tingkat kemampuan, kebutuhan serta latar belakang lingkungan siswa. Kemudian, bahan ajar tersebut disusun
menurut urutan tingkat kesukaran, yakni dari yang mudah berlanjut pada yang lebih sukar. Di samping itu, guru merencanakan pula cara mengevaluasi, mengadakan remedi serta mengembangkan bahan ajar tersebut
Ginting, 2008. 2.2. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Focus Menulis
Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang di peroleh secara otomatis. Kemampuan itu bukan dibawa sejak lahir. Melainkan diperoleh melalui tindak pembelajaran. Seseorang yang telah
mendapatkan pembelajaran menulis pun belum tentu memiliki kompetensi menulis yang andal tanpa banyak latihan menulis.
2.3. Strategi Pembelajaran Menulis dengan Model Proses Menulis
Menulis adaalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena
menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangakn pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur Sutikno dan Sobri, 2009.
Sebagai suatu proses, menulis merupakan keterampilan mekanis yang dapat dipahami dan dipelajari. Menulis sebagai suatu proses mengandung makna bahwa menulis terdiri dari tahapan-tahapan. Tahapan-
tahapan tersebut adalah pramenulis
prewriting
, penyusunan dan pemaparan konsep
drafting
, perbaikan
revsing
, penyuntingan
editing
, dan penerbitan
publisihing
.
5406
1. Pramenulis
prewriting
Pada tahap pramenulis siswa berusaha mengemukakan apa yang akan mereka tulis. Dalam hal ini guru dapat menggunakan berbagai strategi untuk membantu siswa memilih tema dan menentukan topik
tulisan. Topik tulisan sangat menentukan lancarnya proses menulis. Tema harus sesuai dengan minat dan skemata siswa.
Untuk mengatasi hal itu guru dapat melakukan kolaborasi melalui curah pendapat sehingga dapat melahirkan tema dan topik tulisan yang sesuai dengan minat dan keinginan mereka. Selain dengan curah
pendapat juga dapat dilakukan dengan membaca atau menelaah bentuk tulisan. 2. Menulis Konsep
drafting
Tahap ini siswa mengroganisasikan dan mengembangkan ide yang telah dikumpulkannya lewat kegiatan curah pendapat dalam bentuk draft kasar. Untuk membantu siswa mengembangkan ide dan
menyusun konsep tulisannya, dapat dilakukan dengan pemberian
chart struktur
cerita sebagai media untuk menuangkan semua ide yang dimilikinya. Hal ini bertujuan agar siswa tidak ragu-ragu, karena pada tahap
berikutnya akan diperbaiki, diubah, dan disusun ulang. 3. Merevisi
revising
Pada tahap perbaikan siswa melihat kembali tulisannya untuk selanjutnya menambah, mengganti, atau menghilangkan sebagian ide berkaitan dengan penggarapan struktur cerita yang telah ditulisnya.
4. Mengedit
editing
Penyuntingan merupakan tahap penyempurnaan tulisan yang dilakukan sebelum dipublikasikan. Pada tahap ini siswa menulis kembali daftar cerita yang telah dibuatnya melalui pengerjaan
chart
sehingga menjadi sebuah karangan yang utuh. Pada tahap ini siswa memperbaiki kesalahan yang bersifat mekanis berkaitan
dengan ejaan dan tanda baca. 5. Publikasi
publisihing
Setelah semua tahap terlewati, maka sebagai tahap akhir adalah tahap publikasi. Siswa mempublikasikan hasil tulisannya melalui kegiatan berbagai hasil tulisan cerita
sharing
. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kegiatan penugasan untuk membacakan hasil karangan atau ditempel pada majalah dinding
sekolah atau di depan kelas.
3. Pembahasan