55 mendalam. Ukuran yang digunakan dalam analisis ini adalah angka absolut dan
persentase, disajikan dalam bentuk tabel. 2. Analisis bivariat yaitu analisis lanjutan untuk melihat hubungan variabel
independen dengan dependen dengan menggunakan uji statistik untuk mengestimasi pengaruh dari masing-masing faktor-faktor yang diteliti variabel
bebas terhadap pemanfaatan layanan Voluntary Counseling and Testing VCT oleh kelompok risiko HIVAIDS di klinik IMS dan VCT Veteran Medan.
3. Analisi multivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk mencari pengaruh masing- masing variabel independen dan secara bersama-sama terhadap dependen, serta
mencari manakah variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen dengan uji analisis regresi logistik ganda.
3.8. Definisi Operasional
1. Umur adalah rentang waktu antara saat lahir sampai saat pengambilan data
responden dengan risiko HIVAIDS yang menggunakan layanan VCT di
Klinik IMS dan VCT Veteran Medan.
2. Pendidikan adalah jenis pendidikan formal yang terakhir diselesaikan oleh
responden dengan risiko HIVAIDS yang menggunakan layanan VCT di
Klinik IMS dan VCT Veteran Medan.
Untuk analisis statistik, karakteristik pendidikan responden diketegorikan menjadi :
a. Pendidikan rendah, yaitu responden dengan pendidikan SDsederajat
hingga SMPsederajat.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
56 b.
Pendidikan tinggi, yaitu responden dengan pendidikan SMAsederajat hingga D3
– S2.
3. Jenis kelamin adalah identitas responden sesuai kondisi biologis atau fisiknya
yaitu laki-laki atau perempuan.
4. Sumber pendapatan adalah sumber penghasilan responden yang didapatkan
dari bekerja.
Untuk analisis statistik, sumber pendapatan dibedakan menjadi 2 kategori yaitu :
a. Sumber pendapatan tetap, yaitu sumber pendapatan responden yang
didapat dari gaji karyawan.
b. Sumber pendapatan tidak tetap, yaitu, sumber pendapatan responden yang
didapat dari bekerja bebas, bekerja di salon, panti pijat, uang saku pelajar,
dan lainnya.
5. Status perkawinan adalah statuskeadaan responden dimana lengkap atau
tidaknya pasangan hidup yang terikat perkawinan setelah menjadi lanjut usia
atau tidak pernah menikah selama hidupnya.
6. Kelompok risiko adalah golongan responden yang membuat ia termasuk
menjadi salah satu kelompok risiko dengan kemungkinan terkena infeksi HIVAIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan seperti LSL Lelaki Seks
Lelaki, waria, WPS Wanita Pekerja Seksual, HRM High Risk Man, dan
pasangan risti.
7. Sumber informasi adalah sumber yang memberikan informasi kepada
responden tentang Klinik IMS dan VCT Veteran.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
57 Untuk analisis statistik, sumber informasi dikategorikan menjadi :
a. Keluarga, yaitu responden yang mendapatkan informasi tentang Klinik
IMS dan VCT Veteran dari keluarganya.
b. Non keluarga, yaitu responden yang mendapatkan informasi tentang
Klinik IMS dan VCT Veteran dari teman, pasangankekasih, petugas
LSMkesehatan.
c. Media, yaitu responden yang mendapatkan informasi tentang klinik IMS
dan VCT Veteran dari brosur, koran, televisi, poster, majalah, radio, dan
internet.
8. Kerentanan yang dirasakan adalah persepsi kelompok risiko HIVAIDS
tentang kemungkinannya terkena suatu infeksi HIVAIDS di masa mendatang.
9. Keseriusan yang dirasakan adalah pandangan kelompok risiko HIVAIDS
tentang beratnya penyakit yang akan diderita yaitu infeksi HIVAIDS. 10.
Manfaat yang dirasakan adalah pertimbangan kelompok risiko tinggi HIVAIDS terhadap kemungkinan alternatif pelayanan kesehatan yang dipilih
apakah memang bermanfaat dan dapat mengurangi ancaman infeksi HIVAIDS.
11. Halangan yang dirasakan adalah persepsi terhadap biayaaspek negatif yang
menghalangi seseorang untuk melakukan tindakan kesehatan di klinik VCT dan IMS Veteran, misalnya mahal, bahaya, pengalaman tidak menyenangkan,
atau rasa sakit sehubungan dengan penyakit infeksi HIVAIDS.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
58 12.
Isyarat untuk bertindak adalah faktor pendorong kelompok risiko HIVAIDS untuk memutuskan menerima atau menolak alternatif tindakan pelayanan
VCT di klinik VCT dan IMS Veteran dalam diri individu itu sendiri, konsultasi dengan petugas kesehatan, pengaruh media massa.
13. Pelayanan
kesehatan merupakan
upaya yang
berikan oleh
pemerintahorganisasi dengan tujuan untuk mencegah, memberikan terapi ARV dan menanggulangi kejadian HIVAIDS pada masyarakat.
14. Kelompok risiko tinggi HIV adalah kelompok orang dengan risiko tinggi
terinfeksi HIVAIDS yang datang berkunjung di klinik IMS dan VCT Veteran untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berkonsultasi tentang HIVAIDS
baik secara rutin mengakses layanan rutin 3 bulan sekali, maupun tidak rutin kunjungan pertama kalimengakses layanan 3 bulan pada kunjungan
berikutnya.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
59
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Klinik IMS dan VCT Veteran Medan didirikan pada tahun 2008, terletak di Jalan Veteran No. 14694 A Sambu, Kecamatan Medan Timur Kota Medan Sumatera
Utara. Klinik IMS dan VCT Veteran Medan merupakan satu-satunya klinik dibawah naungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yang khusus memberikan layanan
kepada pasien dengan keluhan infeksi menular seksual, serta konseling dan tes HIV sukarela bagi orang yang memiliki risiko terinfeksi HIVAIDS. Klinik yang berada
dibawah pengawasan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ini juga aktif mengunjungi tempat-tempat yang berpotensi sebagai tempat penularan IMS seperti
tempat-tempat pelacuran dimana pencarian pasien dibantu oleh LSM. Klinik IMS dan VCT Veteran Medan memiliki 6 petugas yang terdiri dari 1
orang dokter, 1 orang bidan, 2 orang perawat, 1 orang petugas laboratorium dan 1 orang konselor psikolog. Adapun alur pelayanan di Klinik IMS dan VCT Veteran
Medan adalah sebagai berikut: a.
Ruang pendaftaran dan ruang tunggu, dengan kegiatan pencatatan identitas dengan jaminan konfidensialitas, pemberian nomor register, dan penyiapan
formulir pemeriksaan oleh administrator. b.
Ruang konsultasi dan pemeriksaan, dengan kegiatan melengkapi formulir pemeriksaan, pemeriksaan fisik oleh dokter, dan pengambilan spesimen oleh
perawat atau bidan. 59
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
60 c.
Laboratorium, dengan kegiatan pengambilan darah, pemeriksaan laboratorium basah, pengecatan grammethylen blue, RPR, dan TPHA hingga penyerahan
hasil laboratorium kepada dokter oleh tenaga analis. d.
Ruang konsultasi dan pengobatan, dengan kegiatan penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium, dan KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi
oleh dokter. e.
Ruang konseling, dengan kegiatan konseling dan edukasi tentang HIV dan tes dengan 4C Counseling, Consent, Confidential, and Condom, pemberian
brosur KIE, dan perjanjian kunjungan yang akan datang oleh konselor.
4.2. Karakteristik Responden