Tujuan Pemanfaatan Layanan Kesehatan

36 individu-individu yang khusus. Dilain pihak, pelayanan kesehatan pribadi adalah langsung kearah individu.

2.3.1. Tujuan

Tujuan dari pelayanan kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri sehingga pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh semua orang. Penyusunan kebijakan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan kesehatan, lingkungan, pengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga dan individu, pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan dimana kesehatan merupakan tanggung jawab individu dan klien merupakan anggota tetap tim kesehatan Azwar, 1999.

2.3.2. Pemanfaatan Layanan Kesehatan

Manfaat secara bahasa diartikan sebagai guna; faedah; untung. Pemanfaatan adalah proses; cara; perbuatan memanfaatkan sedangkan pelayanan adalah perihal atau cara melayani Depdiknas, 2003. Berbagai pendekatan dipakai dalam penelitian penggunaan pelayanan kesehatan yang menurut jenisnya dibedakan ke dalam 7 kategori yang didasarkan pada tipe-tipe variabel yang digunakan sebagai determinan-determinan penggunaan pelayanan kesehatan Anderson dan Newman, 1979. Tujuan tipe-tipe kategori dari model-model pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut adalah kependudukan, struktur sosial, psikologi sosial, sumber keluarga, sumber daya masyarakat, organisasi, dan model-model sistem kesehatan. Salah satu 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 37 tujuan dari model-model penggunaan pelayanan kesehatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kepercayaan the health belief models. Berikut merupakan tujuan tipe-tipe dari model-model pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut, diantaranya : a. Model Demografi Kependudukan Dalam model ini tipe variabel yang dipakai adalah umur, seks, status perkawinan, dan besarnya keluarga. Variabel-variabel yang digunakan sebagai ukuran mutlak atau indikator fisiologis yang berbeda umur, seks dan siklus hidup status perkawinan, besarnya keluarga dengan asumsi bahwa perbedaan derajat kesehatan, derajat kesakitan, dan penggunaan pelayanan kesehatan sedikit banyak akan berhubungan dengan variabel diatas. b. Model-model struktur sosial social structure models Didalam model ini tipe variabel yang dipakai adalah pendidikan, pekerjaan, dan kebangsaan. Variabel-variabel ini mencerminkan keadaan sosial dari individu atau keluarga di dalam masyarakat. Penggunaan pelayanan kesehatan adalah salah satu aspek dari gaya hidup ini, yang ditentukan oleh lingkungan sosial, fisik, dan psikologis. Masalah utama dari model struktur sosial dari penggunaan pelayanan kesehatan adalah bahwa kita tidak mengetahui mengapa variab ini menyebabkan penggunaan pelayanan kesehatan. c. Model-model sosial psikologis psychological models Dalam model ini tipe variabel yang dipakai adalah ukuran dari sikap dan keyakinan individu. Variabel-variabel sosio-psikologis pada umumnya terdiri dari 4 kategori: 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 38 1. Pengertian kerentanan terhadap penyakit 2. Pengertian keseluruhan dari penyakit 3. Keuntungan yang diharapkan dari pengambilan tindakan, dalam menghadapi penyakit 4. Kesiapan tindakan individu Masalah utama dengan model ini adalah menganggap suatu mata rantai penyebab langsung antara sikap dan perilaku yang belum dapat dijelaskan. d. Model sumber keluarga family resource models Dalam model ini variabel yang dipakai adalah pendapat keluarga, cakupan asuransi keluarga atau sebagai anggota keluarga suatu asuransi keseharan dan pihak yang membiayai pelayanan kesehatan keluarga dan sebagainya. Karakteristik ini untuk mengukur kesanggupan dari individu atau keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan mereka. e. Model sumber daya masyarakat community resource models Tipe model yang digunakan disini adala penyediaan pelayanan kesehatan yang tersedia dan sumber-sumber di dalam masyarakat. Model sumber daya masyarakat selanjutnya adalah suplai ekonomis yang berfokus pada ketersediaan sumber-sumber kesehatan pada masyarakat setempat. f. Model-model organisasi organization models Dalam model ini, variabel yang dipakai adalah pencerminan perbedaan bentuk-bentuk sistem pelayanan kesehatan. Biasanya variabel yang digunakan adalah: 1. Gaya style praktik pengobatan sendiri, rekaman, atau grup 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 39 2. Sifat nature dari pelayanan tersebut membayar langsung atau tidak 3. Letak dari pelayanan tempat pribadi, rumah sakit, atau klinik 4. Petugas kesehatan yang pertama kali kontak dengan pasien dokter, asisten dokter, asisten dokter g. Model sistem kesehatan Keenam kategori model penggunaan fasilitas kesehatan tersebut tidak begitu terpisah meskipun ada perbedaan dalam sifat nature. Model sisitem kesehatan mengintregasi keenam model terdahulu ke dalam model yang lebih sempurna. Untuk itu, maka demografi, ciri-ciri struktur sosial, sikap, dan keyakinan individu atau keluarga, sumber-sumber di dalam masyarakat dan organisasi pelayanan kesehatan yang ada, digunakan bersama dengan faktor-faktor yang berhubungan seperti kebijaksanaan dan struktur ekonomi pada masyarakat yang lebih luas negara. Dengan demikian, apabila dilakukan analisis terhadap penyediaan dan pnenggunaan pelayanan kesehatan oleh masyarakat maka harus diperhitungkan juga faktor-faktor yang terlibat didalamnya. Dalam melakukan penelitian perilaku sehubungan dengan penggunaanpencairan fasilitas-fasilitas kesehatan, semua variabel dari berbagai model tersebut dihubungkan dengan perilaku manusia terhadap fasilitas, dan juga dilihat variabel mana yang paling dominan pengaruhnya. g. Model sistem kesehatan health system model Anderson 1974 menggambarkan model sistem kesehatan health system model yang berupa model kepercayaan kesehatan. Didalam model Anderson ini terdapat 3 kategori utama dalam pelayanan kesehatan, yakni: karakterisitik, predisposisi, karakteristik pendukung, karakteristik kebutuhan. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 40 h. Model kepercayaan kesehatan the health belief model Model kepercayaan yang didasarkan pada kenyataan bahwa problem-problem kesehatan ditandai oleh kegagalan-kegagalan orang atau masyarakat untuk menerima usaha-usaha pencegahan dan penyembuhan penyakit yang diselenggarakan oleh provider. Model kepercayaan the health belief model inilah yang pada akhirnya menjadi pedoman dalam penelitian ini karena berkaitan erat dengan bentuk model yang digunakan dalam pemanfaatan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yaitu, pelayanan VCT tes sukarela HIVAIDS.

2.3.3. Pemanfaatan Layanan VCT

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Pengaruh Karakteristik Individu dan Mutu Pelayanan Klinik VCT terhadap Pemanfaatan Klinik VCT oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Risiko HIV/AIDS di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

1 68 120

Karakteristik dan Cara Penularan Penderita HIV/AIDS yang Memanfaatkan Klinik Voluntary Counselling And Testing (VCT) Pusat Pelayanan Khusus (Pusyansus) RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2008

5 76 72

Keputusan Waria Melakukan Tes HIV/AIDS Pasca Konseling Di Klinik Infeksi Menular Seksual Dan Voluntary Counselling And Testing Veteran Medan Tahun 2009

0 68 124

Karakteristik Penderita HIV/Aids Di Pusat Pelayanan Khusus (PUSYANSUS) Klinik Voluntary Counseling And Testing (VCT) RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2006 – 2007

2 59 101

Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular Hiv/Aids Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan Voluntary Counseling & Testing (VCT) Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2008

0 21 103

Pengetahuan dan Sikap Kelompok Resiko Lelaki Seks Lelaki (LSL) Dalam Pencegahan Penularan HIVAIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 1 12

4. Sumber pendapatan □ Gaji karyawan □ Pekerja bebas □ Bekerja di salon □ Panti pijat □ Uang saku pelajar 5. Status pernikahan □ Belum menikah - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risik

0 0 24

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16