Persepsi Manfaat Persepsi Hambatan Isyarat Untuk Bertindak

51 15. Berdasarkan Arikunto 2007, persepsi kerentanan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : 1. Persepsi kerentanan kuat, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 15 yaitu 11,25. 2. Persepsi kerentanan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 – 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 15 yaitu 6,75 – 11,25. 3. Persepsi kerentanan lemah, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 15 yaitu 6,75.

b. Persepsi Keseriusan

Persepsi keseriusan terdiri dari 6 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala Likert Sugiyono, 2008. Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai sebesar 18. Berdasarkan Arikunto 2007, persepsi keseriusan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : a. Persepsi keseriusan kuat, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 13,5. b. Persepsi keseriusan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 – 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 8,1 – 13,5. c. Persepsi keseriusan lemah, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 8,1.

b. Persepsi Manfaat

Persepsi manfaat terdiri dari 8 pertanyaan dimana keseluruhan pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Likert Sugiyono, 2008. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 52 Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai sebesar 24. Berdasarkan Arikunto 2007, persepsi manfaat yang dirasakan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : d. Persepsi manfaat kuat, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 54 yaitu 18. e. Persepsi manfaat sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 – 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 54 yaitu 10,8 - 18 f. Persepsi manfaat lemah, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 54 yaitu 10,8.

d. Persepsi Hambatan

Persepsi hambatan terdiri dari 10 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala Likert Sugiyono, 2008. Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai sebesar 30. Berdasarkan Arikunto 2007, persepsi hambatan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : g. Persepsi hambatan kuat, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 6 yaitu 22,5. h. Persepsi hambatan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 – 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 6 yaitu 13,5 – 22,5. i. Persepsi hambatan lemah, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 6 yaitu 13,5.

e. Isyarat Untuk Bertindak

Isyarat untuk bertindak terdiri dari 2 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala Likert Sugiyono, 2008. Dari seluruh pertanyaan didapatkan 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 53 total nilai sebesar 6. Berdasarkan Arikunto 2007, isyarat untuk bertindak diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : j. Isyarat untuk bertindak kuat, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 6 yaitu 4,5. k. Isyarat untuk bertindak sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 – 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 6 yaitu 2,7 – 4,5. l. Isyarat untuk bertindak lemah, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 6 yaitu 2,7.

3.8. Pengukuran Validitas dan Reabilitas

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Pengaruh Karakteristik Individu dan Mutu Pelayanan Klinik VCT terhadap Pemanfaatan Klinik VCT oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Risiko HIV/AIDS di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

1 68 120

Karakteristik dan Cara Penularan Penderita HIV/AIDS yang Memanfaatkan Klinik Voluntary Counselling And Testing (VCT) Pusat Pelayanan Khusus (Pusyansus) RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2008

5 76 72

Keputusan Waria Melakukan Tes HIV/AIDS Pasca Konseling Di Klinik Infeksi Menular Seksual Dan Voluntary Counselling And Testing Veteran Medan Tahun 2009

0 68 124

Karakteristik Penderita HIV/Aids Di Pusat Pelayanan Khusus (PUSYANSUS) Klinik Voluntary Counseling And Testing (VCT) RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2006 – 2007

2 59 101

Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular Hiv/Aids Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan Voluntary Counseling & Testing (VCT) Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2008

0 21 103

Pengetahuan dan Sikap Kelompok Resiko Lelaki Seks Lelaki (LSL) Dalam Pencegahan Penularan HIVAIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 1 12

4. Sumber pendapatan □ Gaji karyawan □ Pekerja bebas □ Bekerja di salon □ Panti pijat □ Uang saku pelajar 5. Status pernikahan □ Belum menikah - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risik

0 0 24

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16