87
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden
5.1.1. Umur
Hasil penelitian mengenai jenis kelamin yang diperoleh melalui kuisioner menunjukkan bahwa sebagian responden tergolong kelompok umur 20-29 tahun yaitu
sebanyak 50 orang 56,2 dari total 89 orang responden, dan yang paling sedikit jumlahnya responden dengan kelompok umur 50-59 tahun yaitu 2 orang 2,2.
Responden umur 20-29 tahun tersebut terdiri dari 20 orang 22,5 dengan kunjungan rutin dan 30 orang 33,7 kunjungan tidak rutin.
Kelompok responden yang berumur 20-29 tahun merupakan kelompok responden yang mayoritas sudah memiliki penghasilan sendiri dan merupakan
kelompok dengan perilaku bebas terutama yang berhubungan dengan seks. Pada kelompok umur 20-29 tahun seseorang akan cenderung untuk banyak berinteraksi
dengan orang lain yang dapat memicu kearah perilaku seks yang menyimpang. Depkes 2009 menyatakan bahwa kasus AIDS di Indonesia paling banyak terjadi
pada kelompok umur 20-29 tahun yang termasuk usia produktif.
5.1.2. Pendidikan
Sebagian besar responden dalam penelitian ini dengan pendidikan tertinggi SMAsederajat yaitu sebanyak 51 orang 57,3 dan pendidikan SDsederajat
terendah jumlahnya yaitu 6 orang 6,7. Responden dengan pendidikan terakhir SMAsederajat tersebut terdiri dari 23 orang 25,8 dengan kunjungan rutin, dan 28
orang 31,5 kunjungan tidak rutin. 87
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
88 Menurut Irmayati 2007, tingkat pendidikan dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang. Semakin tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap pola pikir dan daya nalar dalam menghadapi suatu masalah Hutasoit, 2006.
Redding et al 2000 yang dikutip oleh Anggraeni 2010 menyatakan faktor pengubah seperti tingkat pendidikan dipercayai mempunyai pengaruh tidak langsung
terhadap perilaku dengan cara mempengaruhi persepsi individu. Individu dengan pendidikan tinggi, cenderung memiliki perhatian yang besar terhadap kesehatannya
sehingga jika individu tersebut mengalami gangguan kesehatan maka ia akan segera mencari pelayanan kesehatan.
5.1.3. Jenis Kelamin