77 Berdasarkan tabel 4.11. dapat diketahui untuk pernyataan isyarat untuk
bertindak responden yang datang ke klinik karena dorongan orang lain yaitu sebanyak 48 orang responden 53,9 menyatakan tidak setuju dan paling sedikit jumlahnya 7
orang responden 7,9 menyatakan sangat setuju. Pernyataan responden yang datang ke klinik karena sudah mendapat informasi
sebelumnya yaitu sebanyak 37 orang responden 41,6 menyatakan sangat setuju, 46 orang responden 51,7 menyatakan setuju, 6 orang responden 6,7
menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
4.3.11. Kategori Isyarat Untuk Bertidak Tabel 4.12. Distribusi Kategori Isyarat Untuk Bertindak Responden yang
Memanfaatkan Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT
di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan No.
Isyarat Untuk Bertindak Jumlah
Persen
1. Kuat
13 14,6
2. Sedang
66 74,2
3. Lemah
10 11,2
Jumlah 89
100,0
Berdasarkan tabel 4.12. dapat diketahui bahwa terdapat sebanyak 66 orang responden 74,2 memiliki isyarat untuk bertindak yang sedang dan 10 orang
responden 11,2 yang memiliki isyarat untuk bertindak lemah.
4.4. Analisis Bivariat
Analisis bivariat yang digunakan adalah dengan analisis tabulasi silang untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen. Pada analisis
penelitian ini variabel karakteristik responden, sumber informasi responden, persepsi kerentanan yang dirasakan, persepsi keseriusan yang dirasakan, persepsi manfaat dan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
78 hambatan yang dirasakan, serta isyarat untuk bertindak dihubungkan dengan variabel
pemanfaatan layanan Voluntary Counseling and Testing VCT oleh kelompok risiko tinggi HIVAIDS yang menjadi responden pada penelitian ini. Kelompok responden
dibagi menjadi kelompok rutin dan tidak rutin seperti dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.13. Tabel Kerutinan Kunjungan Responden Responden
Jumlah Persen
Rutin 39
43,8 Tidak Rutin
50 56,2
Total 89
100,0
Pada tabel 4.13. dapat diketahui bahwa responden yang rutin berkunjung memanfaatkan layanan Voluntary Counseling and Testing VCT sebanyak 39 orang
43,85, lebih sedikit jika dibandingkan dengan responden yang tidak rutin berkunjung untuk memanfaatkan layanan yaitu 50 56,2. Analisis bivariat ini
dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95 α=0,05, sehingga apabila ditemukan hasil analisis statistik p0,05 maka variabel
tersebut dinyatakan berhubungan secara signifikan. Analisis untuk melihat hubungan kedua variabel dapat dilanjutkan ke F
isher’s Exact Test apabila terdapat cell yang mempunyai expected count yang kurang dari 5.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
79
4.4.1. Tabulasi Silang Hubungan Karakteristik Responden dan Sumber Informasi Responden Terhadap Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling
and Testing VCT Tabel 4.14. Tabulasi Silang Hubungan Karakteristik Responden dan Sumber
Informasi Terhadap Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan
No. Pertanyaan
Kunjungan Jumlah
P Rutin
Tidak Rutin n
n n
1. Karakteristik Responden
Umur
Remaja 3
50,0 3
50,0 6
100,0 0,537
Dewasa 36
43,4 47
56,6 83
100,0
Pendidikan
Rendah 5
29,4 12
70,6 17
100,0 0,227
Tinggi 34
42,7 38
52,8 72
100,0
Jenis Kelamin
Perempuan 9
50,0 9
50,0 18
100,0 0,602
Laki-Laki 30
42,3 41
57,7 71
100,0
Sumber Pendapatan
Tetap 22
48,9 23
51,1 45
100,0 0,395
Tidak Tetap 17
38,6 27
61,4 44
100,0
Status Pernikahan
Belum Menikah 29
43,3 38
56,7 67
100,0 0,937
Menikah 6
42,9 8
57,1 14
100,0 JandaDuda
4 50,0
4 50,0
8 100,0
Kelompok Risiko LSL
29 44,6
36 55,4
65 100,0
0,975 WPS
6 42,6
7 53,8
13 100,0
P. Risti 2
40,0 3
60,0 5
100,0 HRM
2 33,3
4 66,7
6 100,0
2. Sumber Informasi
Keluarga 0,0
1 100,0
1 100,0
0,189 Non Keluarga
37 43,0
49 57,0
86 100,0
Media 2
100,0 0,0
2 100,0
Berdasarkan tabel 4.14. dapat diketahui bahwa kategori kelompok umur dewasa merupakan kelompok umur tertinggi dengan jumlah responden yang rutin
sebanyak 36 orang 43,4 dan tidak rutin sebanyak 47 orang 56,6, kategori pendidikan tinggi merupakan pendidikan terakhir tertinggi dengan jumlah responden
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
80 yang rutin berkunjung sebanyak 34 orang 42,7 dan tidak rutin sebanyak 38 orang
52,8, jenis kelamin laki-laki merupakan jenis kelamin tertinggi dengan jumlah responden yang rutin berkunjung sebanyak 30 orang 42,3 dan tidak rutin
sebanyak 41 orang 57,7, sumber pendapatan tetap merupakan sumber pendapatan tertinggi dengan jumlah responden yang rutin berkunjung sebanyak 22 orang 48,9
dan tidak rutin sebanyak 23 orang 51,1. Dari tabel 4.14. juga dapat diketahui bahwa sebagian besar responden belum
menikah dengan kunjungan rutin sebanyak 29 orang 43,3 dan tidak rutin sebanyak 38 orang 56,7. Sebagian besar responden merupakan kelompok risiko
LSL Lelaki Seks Lelaki dengan kunjungan rutin sebanyak 29 orang 44,6 dan tidak rutin sebanyak 36 orang 55,4. Sebagian besar responden mendapat
informasi tentang keberadaan Klinik IMS dan VCT Veteran dari non keluarga, dengan kunjungan rutin 37 orang 43,0 dan tidak rutin sebanyak 49 orang 57,0.
Uji analisis Chi-Square dilakukan terhadap hubungan variabel pendidikan, jenis kelamin, dan sumber pendapatan dengan kerutinan pemanfaatan layanan VCT di
Klinik IMS dan VCT Veteran. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara pendidikan terlihat dari nilai p0,05 =0,227, jenis kelamin p0,05
=0,602, dan sumber pendapatan p0,05 =0,395 terhadap kerutinan pemanfaatan layanan VCT.
Sementara untuk variabel umur, status pernikahan, kelompok ririsko dan sumber informasi dilakukan dengan uji analisis Fish
er’s Exact Test disebabkan karena variabel tersebut memiliki lebih dari 0 cell dengan nilai expected count kurang
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
81 dari 5 namun juga menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara semua variabel
karakteristik dengan p0,05.
4.4.2. Tabulasi Silang Hubungan Persepsi Kerentanan Terhadap Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT
Tabel 4.15. Tabulasi Silang Hubungan Kerentanan Responden Terhadap
Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT di
Klinik IMS dan VCT Veteran Medan No.
Persepsi Kerentanan
Kunjungan Jumlah
P Rutin
Tidak Rutin n
n n
1. Kuat
1 16,7
5 83,3
6 100,0
0,185 2.
Sedang 19
54,3 16
45,7 35
100,0 3.
Lemah 19
39,6 29
60,4 48
100,0 Berdasarkan tabel 4.15. dapat diketahui bahwa dari 89 orang responden,
sebanyak 6 responden memiliki persepsi kerentanan yang kuat yang terdiri dari 1 orang 16,7 dengan kunjungan rutin dan 5 orang 83,3 dengan kunjungan tidak
rutin. 35 orang responden memiliki persepsi kerentanan yang sedang yang terdiri dari 19 orang 54,3 dengan kunjungan rutin dan 16 orang 45,7 dengan kunjungan
tidak rutin. Jumlah terbesar sebanyak 48 orang memiliki persepsi kerentanan yang rendah yang terdiri dari 19 orang 39,6 dengan kunjungan rutin dan 29 orang
60,4 dengan kunjungan tidak rutin. Analisis statistik uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 2 sel
33,3 dengan expected count kurang dari 5, maka untuk melihat ada atau tidaknya hubungan persepsi kerentanan terhadap pemanfaatan layanan VCT dilanjutkan
dengan uji Fisher’s Exact Test dan diperoleh nilai p0,05 =0,185 dengan value
3,498. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara persepsi
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
82 kerentanan responden terhadap pemanfaatan layanan VCT di Klinik IMS dan VCT
Veteran Medan.
4.4.3. Tabulasi Silang Hubungan Persepsi Keseriusan Terhadap Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT
Tabel 4.16. Tabulasi Silang Hubungan Keseriusan Responden Terhadap Pemanfaatan Layanan
Voluntary Counseling and Testing VCT di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan
No. Persepsi
Keseriusan Kunjungan
Jumlah P
Rutin Tidak Rutin
n n
n
1. Kuat
15 46,9
17 53,1
32 100,0
0,821 2.
Sedang 15
39,5 23
60,5 38
100,0 3.
Lemah 9
47,4 10
52,6 19
100,0 Berdasarkan tabel 4.16. dapat diketahui bahwa dari 89 orang responden,
sebanyak 32 responden memiliki persepsi keseriusan yang kuat yang terdiri dari 15 orang 46,9 dengan kunjungan rutin dan 17 orang 60,5 dengan kunjungan tidak
rutin. 38 orang responden memiliki persepsi keseriusan yang sedang yang terdiri dari 15 orang 39,5 dengan kunjungan rutin dan 23 orang 60,5 dengan kunjungan
tidak rutin. Sisanya 19 orang memiliki persepsi keseriusan yang rendah yang terdiri dari 9 orang 47,4 dengan kunjungan rutin dan 10 orang 52,6 dengan
kunjungan tidak rutin. Analisis statistik uji Chi-Square dilakukan untuk melihat hubungan hubungan
persepsi keseriusan responden terhadap pemanfaatan layanan VCT dilanjutkan dan diperoleh nilai p0,05 =0,821 dengan value 0,510. Hal ini menunjukkan tidak ada
hubungan yang bermakna antara persepsi keseriusan responden terhadap pemanfaatan layanan VCT di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
83
4.4.4. Tabulasi Silang Hubungan Persepsi Manfaat Terhadap Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT
Tabel 4.17. Tabulasi Silang Hubungan Manfaat Responden Terhadap
Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT
di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan No.
Persepsi Manfaat Kunjungan
Jumlah P
Rutin Tidak Rutin
n n
n
1. Kuat
31 49,2
32 50,8
63 100,0
0,234 2.
Sedang 8
33,3 16
66,7 24
100,0 3.
Lemah 0,0
2 100,0
2 100,0
Berdasarkan tabel 4.17. dapat diketahui bahwa dari 89 orang responden, sebanyak 63 responden memiliki persepsi manfaat yang kuat yang terdiri dari 31
orang 49,2 dengan kunjungan rutin dan 32 orang 50,8 dengan kunjungan tidak rutin. 24 orang responden memiliki persepsi manfaat yang sedang yang terdiri dari 8
orang 33,3 dengan kunjungan rutin dan 16 orang 66,7 dengan kunjungan tidak rutin. Sisanya 2 orang memiliki persepsi manfaat yang rendah yang terdiri dari 2
orang 100,0 dengan kunjungan tidak rutin. Analisis statistik uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 2 sel
33,3 dengan expected count kurang dari 5, maka untuk melihat ada atau tidaknya hubungan persepsi manfaat yang dirasakan oleh responden terhadap pemanfaatan
layanan VCT dilanjutkan dengan uji Fisher’s Exact Test dan diperoleh nilai p0,05
=0,234 dengan value 3,375. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara persepsi manfaat yang rasakan oleh responden terhadap pemanfaatan layanan
VCT di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
84
4.4.5. Tabulasi Silang Hubungan Persepsi Hambatan Terhadap Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT
Tabel 4.18. Tabulasi Silang Hubungan Hambatan Responden Terhadap
Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT
di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan No. Persepsi Hambatan
Kunjungan Jumlah
P Rutin
Tidak Rutin n
n n
1. Kuat
1 16,7
5 83,3
6 100,0
0,016 2.
Sedang 13
31,7 28
68,3 41
100,0 3.
Lemah 25
59,5 17
40,5 42
100,0 Berdasarkan tabel 4.18. dapat diketahui bahwa dari 89 orang responden,
sebanyak 42 responden memiliki persepsi hambatan yang lemah yang terdiri dari 25 orang 59,5 dengan kunjungan rutin dan 17 orang 40,5 dengan kunjungan tidak
rutin. 41 orang responden memiliki persepsi hambatan yang sedang yang terdiri dari 13 orang 31,7 dengan kunjungan rutin dan 28 orang 68,3 dengan kunjungan
tidak rutin. Sisanya 6 orang memiliki persepsi hambatan yang kuat yang terdiri dari 1 orang 59,5 dengan kunjungan rutin dan 17 orang 40,5 dengan kunjungan tidak
rutin. Analisis statistik uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 2 sel
33,3 dengan expected count kurang dari 5, maka untuk melihat ada atau tidaknya hubungan persepsi hambatan yang dirasakan oleh responden terhadap pemanfaatan
layanan VCT dilanjutkan dengan uji Fisher’s Exact Test dan diperoleh nilai p0,05
=0,016 dengan value 8,165. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara persepsi hambatan yang rasakan oleh responden terhadap pemanfaatan layanan
VCT di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
85
4.4.6. Tabulasi Silang Hubungan Faktor Isyarat Untuk Bertindak Terhadap Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT
Tabel 4.19. Tabulasi Silang Hubungan Isyarat Untuk Bertindak Responden Terhadap Pemanfaatan Layanan
Voluntary Counseling and Testing VCT di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan
No. Persepsi Isyarat
Untuk Bertindak Kunjungan
Jumlah P
Rutin Tidak Rutin
n n
n
1. Kuat
5 38,5
8 61,5
13 100,0
0,534 2.
Sedang 28
42,4 38
57,6 66
100,0 3.
Lemah 6
60,0 4
40,0 10
100,0 Berdasarkan tabel 4.19. dapat diketahui bahwa dari 89 orang responden,
sebanyak 13 responden memiliki faktor isyarat untuk bertindak yang kuat yang terdiri dari 5 orang 38,5 dengan kunjungan rutin dan 8 orang 61,5 dengan kunjungan
tidak rutin. 66 orang responden memiliki faktor isyarat bertindak yang sedang yang terdiri dari 28 orang 42,4 dengan kunjungan rutin dan 38 orang 57,6 dengan
kunjungan tidak rutin. Sisanya 10 orang memiliki faktor isyarat bertindak yang lemah terdiri dari 6 orang 60,0 dengan kunjungan rutin dan 4 orang 40,0 dengan
kunjungan tidak rutin. Analisis statistik uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 1 sel
16,7 dengan expected count kurang dari 5, maka untuk melihat ada atau tidaknya hubungan faktor isyarat untuk bertindak terhadap pemanfaatan layanan VCT
dilanjutkan dengan uji Fisher’s Exact Test dan diperoleh nilai p0,05 =0,534
dengan value 1,283. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara persepsi faktor isyarat untuk bertindak responden terhadap pemanfaatan layanan VCT
di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
86
4.5. Analisis Multivariat