75 Untuk materi tentang membatik secara individu, para siswa dipersilahkan
untuk mengembangkan desain secara mandiri. Tugas individu tersebut merupakan tugas pembuatan batik lukis berukuran 50cm x 50cm. Sedangkan pada penugasan
kelompok, para siswa dipersilahkan untuk membagi diri menjadi tiga kelompok dan masing-masing siswa akan membuat desain secara mandiri, kemudian dari
desain tersebut akan dipilih yang terbaik dan kemudian dikembangkan. Kemudian untuk materi praktik pengenalan batik tradisional kepada
peserta didik tidak dilakukan sampai ke tahap membatik, namun hanya sebatas pembuatan motif batik di atas kertas, pembuatan motif ini dilakukan sampai ke
tahap pewarnaan. Alasan mengapa motif batik tradisional ini tidak dilakukan sampai ke tahap pembuatan batik adalah agar siswa dapat mengembangkan
kreativitasnya sendiri dalam mengembangkan motif batik secara mandiri, sehingga pada intinya para siswa akan membuat motif batik kreasi yang berbeda
antara satu sama lain.
4. Sumber Belajar Seni Batik
Materi pelajaran yang disusun oleh guru merupakan materi yang kumpulkan dari berbagai sumber belajar yang relevan dengan pembelajaran seni
batik untuk SMKN 3 Kasihan Bantul, berbagai materi tersebut dikumpulkan dan dirangkum menjadi materi pembelajaran mata pelajaran seni batik. Secara umum,
materi yang dirancang untuk mata pelajaran seni batik ini cenderung mengambil materi yang terdapat pada buku-buku teks tentang batik. Berbagai sumber dari
buku teks tersebut kemudian diolah kembali oleh pendidik menjadi materi yang
76 matang dan sistematis yang disesuaikan dengan kemampuan perangkat
pembelajaran, yaitu pendidik, peserta didik, serta ketersediaan sarana dan prasarana di SMKN 3 Kasihan Bantul.
Sumber belajar dari mata pelajaran seni batik seperti yang dipaparkan pada silabus dan RPP lihat lampiran III dan IV diambil dari buku-buku teks tentang
batik yang di antaranya buku teks yang ditulis oleh Hamzuri, Sewan Susanto, buku pelajaran dari Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, serta sumber-sumber buku teks lain yang relevan dengan pembelajaran seni batik. Sumber-sumber belajar ini juga disediakan di
perpustakaan SMKN 3 Kasihan Bantul agar bisa dipelajari oleh para siswa sebagai referensi pengenalan pada batik.
5. Media Pembelajaran Seni Batik
Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran seni batik ini guru menggunakan media
pembelajaran sebagai perantara materi pelajaran dengan peserta didik. Suprihatiningrum 2013: 319 mengatakan bahwa media merupakan alat dan
bahan yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau bahan pelajaran yang bertujuan mempermudah mencapai tujuan pembelajaran. Secara umum media
pembelajaran dibedakan kelompoknya menjadi tiga bagian, yaitu media visual, media audio, dan media audio visual.
Media pembelajaran yang digunakan oleh Dwi Hening Jayanti dalam melaksanakan pembelajaran seni batik di kelas XI Lukis 1 ini merupakan media
77 dalam bentuk visual. Media tersebut terdiri dari media dua dimensi dan media tiga
dimensi. Media visual dua dimensi yang dimaksud bukanlah gambar yang ditunjukkan dengan menggunakan bantuan perangkat teknologi seperti komputer
dan proyektor, melainkan media dalam bentuk gambar motif batik yang disediakan dengan menggunakan kertas, sedangkan media visual tiga dimensi
adalah contoh-contoh batik yang sudah dibuat dengan teknik batik sebelumnya. Dengan keterbatasan fasilitas teknologi pendidikan di ruang lingkup
pembelajaran seni batik ini tidak memungkinkan guru untuk menggunakan media audio, terlebih lagi media audio visual. Itulah alasan mengapa guru hanya
menggunakan media pembelajaran dalam bentuk gambar di atas kertas dan karya batik. Namun demikian, kurangnya ketersediaan media pembelajaran ini tidak
menyurutkan minat belajar siswa kelas XI Lukis 1 dalam mata pelajaran seni batik, sebab hanya dengan menggunakan media pembelajaran sederhana yang
digunakan oleh guru tersebut sudah cukup mewakili materi yang disampaikan. Seperti pernyataan Moedjiono dalam Daryanto, 2012: 29 yang mengatakan
bahwa media pembelajaran sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan tersendiri, di antaranya memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik,
menyajikan secara konkret dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan objek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya dan dapat menunjukan
alur suatu proses secara jelas.
78
6. Sarana dan Prasarana Pembelajaran Seni Batik