Silabus Mata Pelajaran Seni Batik

95 pembelajaran ditujukan agar pembelajaran seni batik dapat tercapai secara maksimal dan memberikan manfaat yang memuaskan bagi pendidik dan peserta didik. Secara umum, esensi perencanaan pembelajaran ditujukan agar peserta didik mampu menguasai setiap kompetensi yang berkaitan dengan batik, untuk itulah perlu dirancang teknis pelaksanaan pembelajaran untuk menyampaikan materi kepada peserta didik agar dapat tercapai secara tuntas. Segala bentuk komponen pembelajaran seperti yang tertuang pada lampiran menteri tersebut kemudian ditransformasikan oleh guru ke dalam berbagai ranah belajar. Seperti yang sudah dikemukakan pada bagian kajian teori bahwa untuk melaksanakan pembelajaran maka guru harus menyentuh dan mengadopsi berbagai ranah belajar di antaranya ranah kognitif yang berkaitan dengan kemampuan analisis atau keterampilan intelektual siswa tentang perkembangan dan sejarah batik di Indonesia, ranah afektif yang berkaitan dengan pembentukan sikap yang baik kepada peserta didik untuk menanamkan pendidikan karakter pada diri siswa dengan cara menunjukkan sikap disiplin, jujur, mandiri, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pendidikan karakter, dan ranah yang terakhir adalah ranah psikomotorik yang merupakan keterampilan jasmani yang berkaitan dengan proses praktik, jika dikaitkan dengan pembelajaran seni batik, maka ranah psikomotor ini berkaitan dengan proses siswa melakukan praktik membuat batik.

1. Silabus Mata Pelajaran Seni Batik

Silabus merupakan salah satu komponen mata pelajaran seni batik yang dikemas sebagai bagian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang 96 disusun oleh guru meliputi gambaran umum pembelajaran muatan lokal seni batik yang akan dilaksanakan. Penyusunan silabus ini disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah disusun oleh SMKN 3 Kasihan Bantul. Penyusunan silabus seni batik lihat lampiran III yang merupakan bagian dari komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP di SMKN 3 Kasihan Bantul ini didasarkan pada dasar hukum yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Setiap peraturan tersebut dirumuskan agar dapat memberikan pedoman bagi guru untuk merancang pembelajarannya dan digunakan oleh sekolah sebagai komponen untuk mengembangkan kurikulum di satuan pendidikan tersebut. Untuk itulah dalam menyusun perencanaan pembelajaran seni batik ini, guru melakukannya sesuai dengan acuan yang tertera pada pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, dalam silabus yang disusun tersebut tertera beberapa komponen pembelajaran yang dirumuskan secara garis besar. Komponen yang dimaksud adalah standar kompetensi SK, kompetensi dasar KD, materi pokokpembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, dan karakter. Terteranya kolom karakter pada silabus seni batik ini merupakan langkah yang diambil dan ditindaklanjuti oleh guru untuk mengajarkan pendidikan karakter dalam situasi pembelajaran, wacana tentang pendidikan karakter ini mulai mencuat sejak awal tahun 2010. Sulityowati 2012: 1 mengatakan bahwa pendidikan karakter digunakan sebagai salah satu landasan yang digunakan untuk 97 mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah pancasila. Dengan penerapan konsep pendidikan karakter tersebut akan memberikan manfaat tersendiri kepada pendidik untuk meningkatkan karakternya sendiri. Sebab pada dasarnya untuk mengajarkan sesuatu kepada siswa, ada baiknya guru bisa melakukannya terlebih dahulu. Begitu juga dengan pendidikan karakter, jika guru ingin mengajarkan pendidikan karakter kepada peserta didik maka ada baiknya guru menunjukkannya kepada peserta didik, sebab pendidikan karakter akan sulit diberikan kepada peserta didik apabila hanya dalam bentuk teori semata, untuk itulah cara terbaik untuk mengajarkan pendidikan karakter kepada peserta didik adalah dengan cara mencontohkannya. Silabus yang digunakan oleh Dwi Hening Jayanti selaku guru seni batik di kelas XI Lukis 1 disusun bersama dengan Eni Windarti yang merupakan rekan kelompok mengajarnya team teaching di kelas lain. Meskipun kedua tenaga pendidik tersebut tidak mengajar bersamaan di kelas XI Lukis 1, namun silabus yang digunakan pada kelas lainnya tidak berbeda dengan yang diterapkan di kelas XI Lukis 1.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Seni Batik