71 Untuk mendalami pengetahuannya tentang batik, para siswa terus
bereksplorasi dan mencari tahu tentang hal-hal yang berkaitan dengan batik, rasa ingin tahu para siswa tersebut bisa dilihat ketika para siswa menanyakan berbagai
hal yang berkaitan dengan batik tentang apa yang belum diketahuinya kepada gurunya. Selain itu para siswa juga terlihat antusias mengikuti pelajaran seni batik
dengan alasan bahwa pelaksanaan pembelajaran seni batik cukup menyenangkan bagi para siswa tersebut terlebih lagi ketika melakukan praktik pembuatan batik,
karena belajar tentang batik adalah sesuatu yang baru.
2. Pendidik
Pendidik seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan tenaga profesional
yang tugasnya berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan melakukan pembimbingan dan
pelatihan untuk peserta didiknya. Untuk itulah kedudukan guru sebagai salah satu komponen pembelajaran seni batik ini memegang peranan penting terhadap
jalannya proses pembelajaran seni batik di SMKN 3 Kasihan Bantul. Keterlibatan dan andil guru dalam pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan peserta didik, sebab dalam praktiknya guru bertindak sebagai perantara atau fasilitator antara peserta didik dengan materi yang akan
disampaikan. Peran guru sebagai fasilitator ini menuntut seorang guru harus memiliki
kompetensi yang relevan dan memadai sesuai dengan bidangnya. Kualitas dan
72 pengalaman guru dalam melaksanakan pembelajaran akan sangat berpengaruh
terhadap proses pelaksanaan pembelajaran. Apabila guru dapat mengatur jalannya pembelajaran dengan baik dan menguasai materi yang diajarkannya maka hal itu
akan berimplementasi terhadap hasil pembelajaran yang memuaskan. Dwi Hening Jayanti adalah guru yang ditugaskan untuk melaksanakan
pembelajaran mata pelajaran seni batik di kelas XI Lukis 1 SMKN 3 Kasihan Bantul. Dengan latar belakang pendidikannya yang merupakan lulusan SMK
Jurusan Batik yang kemudian dilanjutkan dengan Prodi Kria di perguruan tinggi memberikan keuntungan tersendiri bagi pembelajaran seni batik di SMKN 3
Kasihan Bantul, sebab dengan pengalaman pendidikan demikian maka keahlian guru dalam seni batik sudah tidak diragukan lagi. Selain itu pengabdian Dwi
Hening Jayanti sampai tahun 2013 ini terhitung sudah selama 25 tahun menambah panjang daftar pengalaman guru dalam mata pelajaran seni batik.
Tugasnya sebagai guru mata pelajaran seni batik ini tidak hanya dilakukan di kelas XI Lukis 1 saja, tetapi dilakukan di seluruh kelas XI yang mendapatkan
mata pelajaran seni batik, di antaranya pada kelas kompetensi keahlian animasi, kria kayu, dan kria patung bersama dengan rekan mengajarnya
team teaching
. Namun khusus di kelas XI Lukis 1 hanya dipegang oleh dirinya sendiri.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru pada mata pelajaran seni batik ini, banyak hal yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Dimulai dengan menyiapkan pembelajaran, menyampaikan materi pelajaran, sampai dengan tahap pelaksanaan proses pembuatan batik. Serangkaian kegiatan
tersebut dilaksanakan dengan berbagai tahap didukung oleh sarana dan prasarana
73 pembelajaran dan pada akhirnya guru akan melakukan penilaian hasil
pembelajaran.
3. Materi Pembelajaran Seni Batik