Metodologi Penelitian 2.1. Bahan dan peralatan

Jurnal Kimia Unand ISSN No. 2303-3401, Volume 2 Nomor 3, Agustus 2013 114 menghasilkan listrik arus searah DC. Dalam penggunaan, sel – sel surya itu dihubungkan satu sama lain, sejajar atau seri tergantung dari penggunaannya yaitu menghasilkan daya dengan kombinasi tegangan dan arus yang di kehendaki. 6 Medan listrik internal dapat menggerakkan elektron yang terbebaskan tadi menyeberang dari bahan tipe-p dan bahan tipe-n. 7 Tenaga listrik di hasilkan karena efek fotovoltaik pada semikonduktor yang terdiri atas dua lempeng tipis dan di gabungkan menjadi satu, yakni semikonduktor tipe-p. Tipe-p berada diatas tipe-n, tipe-n terbuat dari silikon yang dilapisi boron dan memiliki lubang muatan positif yang banyak. Untuk menghasilkan arus dan tegangan yang lebih besar, maka beberapa sel surya dihubungan secara seri dan paralel yang membentuk satu modul atau penggabungan beberapa modul yang membentuk suatu panel sel surya. 8 Panel fotovoltaik panel sel surya adalah sumber listrik pada sistem pembangkit listrik tenaga surya , material semikonduktor yang mengubah secara langsung energi sinar matahari menjadi energi listrik. Daya listrik yang dihasilkan PV berupa daya DC. Energi tersebut digunakan untuk mendorong elektron di dalam rangkaian dan menyebabkan terbentuknya perbedaan energi dari satu titik ke titik lain dalam rangkaian. Dorongan energi ini disebut sebagai gaya gerak listrik GGl. Elemen listrik adalah komponen yang dapat mengubah suatu energi menjadi energi listrik. Sel surya merupakan suatu semikonduktor yang dapat menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasil energi listrik itu di awali dengan proses pemutusan ikatan elektron pada atom – atom yang tersusun dalam kristal semi konduktor ketika di berikan sejumlah energi hf. Salah satu bahan semi konduktor yang biasa digunakan sebagai sel surya adalah kristal silicon. 9

II. Metodologi Penelitian 2.1. Bahan dan peralatan

Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : neraca analitik KERN ALJ 220- 4M , multimeter merk Aiwa, sel surya yang dirakit dan alat – alat gelas.Bahan yang di gunakan yaitu Cu batangan untuk anoda, Na 2 SO 4 , Pensil 2B merek faber castel untuk katoda, dan aquabides. 2.2. Prosedur penelitian 2.2.1 Persiapan Elektroda Pembuatan elektroda C tunggal, yaitu dengan membuka kulit pensil 2B, sehingga bagian karbonnya terbuka semua. Elektroda CuO batangan dibuat melalui proses pemanasan tembaga di dalam Furnace pada suhu tertentu 300 o C, 400 o C, 500 o C 2.2.2 Persiapan Larutan Elektrolit Na 2 SO 4 Larutan Na 2 SO 4 0.5 N BM = 142,06 gmol disiapkan dengan menimbang sebanyak 3,5515 gram Na 2 SO 4 dan diencerkan dalam labu 100 mL. 2.2.3 Pengaruh variasi suhu pembakaran pada pembuatan elektroda CuO terhadap kuat arus dan voltase sel fotovoltaik Dituangkan larutan Na 2 SO 4 ke dalam tabung U yang masing - masing adalah 45 ml Na 2 SO 4 . Elektroda CuO yang diperoleh dari hasil pembakaran pada dalam suhu 300 o C, 400 o C, 500 o C. di masukkan kesalah satu sisi dalam tabung U sehingga elektroda terendam di dalam larutan Na 2 SO 4 , dan pada sisi yang lain dimasukkan elektroda karbon C. Sistem fotovoltaik yang sudah dirangkai kemudian disinari dan biarkan stabil ± 5 menit dan diukur besarnya arus dan voltase yang dihasilkan dengan menggunakan alat multimeter pengamatan dilakukan dari jam 09.30 - 15.00 WIB. 2.2.4 Pengaruh variasi lama pembakaran pada pembentukan CuO terhadap kuat arus dan voltase sel fotovoltaik Dituangkan larutan Na 2 SO 4 ke dalam tabung U yang masing - masing adalah 45 ml Na 2 SO 4 . Elektroda CuO yang telah dibakar pada suhu 400 o C dengan lama pembakaran 30 menit, 60 menit, 120 menit, di masukkan ke dalam salah satu tabung U Jurnal Kimia Unand ISSN No. 2303-3401, Volume 2 Nomor 3, Agustus 2013 115 sehingga elektroda terendam di dalam larutan Na 2 SO 4. Sistem fotovoltaik yang sudah dirangkai kemudian disinari dan biarkan stabil ± 5 menit dan diukur besarnya arus dan voltase yang dihasilkan dengan menggunakan alat multimeter dari jam 09.00 – 15.00 WIB. 2.2.5 Karakterisasi Arus Terhadap Tegangan Sel Fotovoltaik Karakterisasi arus dan tegangan dilakukan dengan menggunakan perangkat I-V. Pengukuran efisiensi arus dan tegangan dilakukan pada suhu pembakaran dan lama pembakaran optimum yaitu pada suhu 400 o C selama 1 jam. Pengukuran menggunakan potensiometer 10 K yang berfungsi untuk mengubah hambatan selama pengukuran dan dua buah multimeter, sebagai ampermeter dan voltmeter. Pengukuran dilakukan dengan meminimumkan dan memaksimalkan potensiometer, sehingga didapatkan arus dan tegangan maksimum. Pengamatan arus dan tegangan dilakukan di dalam ruangan pada rentang waktu dari pukul 11.00 – 13.00 WIB. Pengukuran dilakukan pada tiga sel fotovoltaik dalam rangkaian seri dan paralel. Dari hasil pengukuran arus dan tegangan yang di dapatkan dialurkan pada grafik sehingga di dapatkan kurva arus terhadap tegangan kurva I-V .

III. Hasil dan Pembahasan 3.1. Penentuan daya yang dihasilkan sel