Jurnal Kimia Unand ISSN No. 2303-3401, Volume 2 Nomor 3, Agustus 2013
127
-1.0 -0.5
0.0 0.5
1.0 -0.15
-0.10 -0.05
0.00 0.05
0.10
mo men magnet e
mu g
medan magnet Tesla
Gambar  5.  Analisis  VSM  nanokomposit  TiO
2
– ZnFe
2
O
4
1:0,1 suhu kalsinasi 550
o
C 3.4 Uji Aktifitas Fotokatalitik
Uji  aktifitas  fotokatalitik  nanokomposit  yang dihasilkan  dilakukan  terhadap  degradasi
Rodamin  B  dengan  bantuan  sinar  matahari pada lama penyinaran 1, 2, dan 3 jam.
Gambar  6  memperlihatkan  nanokomposit TiO
2
–ZnFe
2
O
4
1:0,1  suhu  kalsinasi  550
o
C memberikan  aktifitas  fotokatalitik  terbaik
terhadap  degradasi  Rodamin  B  dengan bantuan  sinar  matahari  jika  dibandingkan
dengan dua konsentrasi lainnya.
Gambar  6.  Grafik  nilai  ln  AAo  degradasi
rodamin  B  oleh  nanokomposit  TiO
2
- ZnFe
2
O
4
suhu kalsinasi 550
o
C dengan variasi konsentrasi 1:0,01, 1:0,1, 1;0,3
Nilai  ln  AAo  nanokomposit  TiO
2
–ZnFe
2
O
4
1:0,01, 1:0,1, dan 1:0,3 pada lama penyinaran 3 jam adalah -3,214, -3,644, dan -3,0070. Aktifitas
fotokatalitik  ini  didukung  oleh  analisis  SEM, yang
mana morfologi
permukaan nanokomposit  TiO
2
–ZnFe
2
O
4
1:0,1  memiliki permukaan yang halus dan berpori banyak.
Aktifitas fotokatalitik
TiO
2
yang telah
didoping  dengan  oksida  logam  ZnFe
2
O
4
ini juga  sangat  baik  jika  dibandingkan  dengan
TiO
2
hasil  sintesis  dan  ZnFe
2
O
4
saja  gambar 7.  Keberadaan  oksida  logam  ZnFe
2
O
4
dapat menggeser daerah penyerapan TiO
2
ke daerah sinar  tampak,  selain  itu  juga  dapat  menahan
pertumbuhan  TiO
2
rutil. Maka  dari  itu,
nanokomposit  TiO
2
–ZnFe
2
O
4
aktif  pada  sinar matahari.
Gambar  7.  Grafik  nilai  ln  AAo  degradasi
rodamin  B  [a]  TiO
2
-ZnFe
2
O
4
1:0,1 dengan  suhu  kalsinasi  550
o
C,  [b] ZnFe
2
O
4
dan [c] TiO
2
hasil sintesis
4. Kesimpulan
Berdasarkan  penelitian  yang  telah  dilakukan dapat  disimpulkan  bahwa  penambahan
oksida  logam  terhadap  nanokomposit  TiO
2
- ZnFe
2
O
4
yang dihasilkan
menyebabkan nanokomposit  ini  aktif  pada  sinar  tampak
matahari. Uji
aktifitas fotokatalitik
menunjukkan  nanokomposit  TiO
2
-ZnFe
2
O
4
1:0,1  suhu  kalsinasi  550
o
C  memberikan aktifitas yang baik.
Jurnal Kimia Unand ISSN No. 2303-3401, Volume 2 Nomor 3, Agustus 2013
128
5. Ucapan terima kasih
Penulis  mengucapkan  terimakasih  kepada DIKTI  yang  telah  mendanai  penelitian  ini
melalui  PKMP,  analis  laboratorium  jurusan kimia  Universitas  Andalas,  dan  semua  pihak
yang telah membantu penelitian ini.
Referensi 1.
Fatimah,  Is.,  2012,  Composite  of  TiO2- montmorillonite  from  Indonesia  and  Its
photocatalytic  Properties  in  Methylene Blue  and  E.coli  Reduction,  J.  Mater.
Environ.
Sci, Vol. 3, No. 5, pp. 983-992 2.
Nocun, M., S. Kwashjy., 2012, Preparation and
Photocatalytic Activity
of VanadiumSilver dopped TiO2 thin films
obtained  by  sol-gel  method,  Optica applicata
, Vol.XLII, No.2 3.
Abdullah, M.,
Khairurrijal, dan
Hernawan,  M.,  2009,    Pendekatan  Baru Penjernihan
Air Limbah:Berbasis
Nanomaterial  dan  Zero  Energy,  Berita Penelitian ITB.
4. Rahmayeni,  Syukri,  A.,  Yeni,  S.,  Rianda,
R.,  and  Zulhadjri,  2012,  Synthesis  of Magnetic  Nanoparticles  of  TiO
2
-NiFe
2
O
4
: Characterization
and Photocatalytic
Activity  On  Degradation  of  Rhodmine  B, Indo. J. Chem,
Vol. 12, No. 3,  pp. 229 – 234
5. Ju  Li,  C.,  Jiao,  N.W.,  Bin,  W.,  Jian,  R.G.,
Zhang,  L.,  2012,  A  Novel  Magnetically Separable  TiO2CoFe2O4  Nanofiber  with
High  Photocatalytic  Activity  under  UV- Vis  Light,  Materials  Research  Bulletin,  Vol.
47, pp. 333-337
6. Taufiq, A., Triwikantoro, Suminar P., dan
Darminto,    2008,  Sintesis  Partikel  Nano Fe
3-x
Mn
x
O
4
Berbasis  Pasir  Besi  dan Karakterisasi
Struktur serta
Kemagnetannya,  Jurnal  Nanosains Nanoteknologi
,  Vol.  1,  No.2.  ISSN  1979- 0880
7. Meng, W., Feng, L., David, G.E., and Xue.
D.,  2004,  Photocatalytic  activity  of  highly porous  zinc  ferrite  prepared  from  a
zincironIII-sulfate layered
double hydroxide  precursor,  Journal  of  Porous
Materials , Vol. 11, No. 2, pp. 97
–105 8.
Zhang, B., Jinlong, Z., and Feng, C., 2008, Preparation
and characterization
of magnetic  TiO2ZnFe2O4  photocatalysts
by a sol –gel method, Res. Chem. Intermed.,
Vol. 34, No. 4, pp. 375 –380
129
SINTESIS DAN KARAKTERISASI TiO
2
-SiO
2
DENGAN PENAMBAHAN KITOSAN DAN SURFAKTAN DTAB
Yetria Rilda, Stefani Krista, dan Zulhadjri
Laboratorium Kimia Material Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Andalas e-mail: yetriarildafmipa.unand.ac.id
Jurusan Kimia FMIPA Unand, Kampus Limau Manis, 25163
Abstract
TiO
2
-SiO
2
Chitosan  is  a  compound  that  can  be  applied  as  catalyst  in  organic  reaction.    The catalytic activity of TiO
2
-SiO
2
is influenced by for example its morphology beside other factors. In this work, the synthesis of the composite was carried out by sol-gel method modified by the
addition of chitosan and dodecyl trimethyl ammonium bromide DTAB. The characterization showed  that  the  morphology  of  TiO
2
-SiO
2
and TiO
2
-SiO
2
Chitosan  are  different  with  the addition of DTAB 10. X-Ray Diffraction XRD pattern showed the crystalline of TiO
2
anatase is effected by the presence of surfactant DTAB and chitosan. The thermal stability and crystal
pattern of TiO
2
is influenced by the presence of SiO
2
which the anatase structure can be resisted at 550
o
C. The spectrum of Fourier Transform Infrared FTIR showed different intensity in the range 4000-400 cm
-1
. There are interaction of Ti-O-Si around 900 cm
-1
, O-Ti-O around 400 cm
-1
, and  Si-O-Si  around  1100  cm
-1
.  Scanning  Electron  Microscopy  SEM  analysis  showed  the homogeninity distribution of particle with porous morphology.
Keywords: TiO
2
- SiO
2
, synthesis, surfactant DTAB, chitosan, sol-gel
1. Pendahuluan
Titania  TiO
2
dengan  struktur  kristal anatase,  ukuran
nano memiliki  luas
permukaan besar, eksitasi elektron dari pita valensi  ke  pita  konduksi  cendrung  terjadi
pada  daerah  sinar  UV-Vis.    Titania  jenis anatase  secara  luas  telah  digunakan  untuk
berbagai  aplikasi.  Struktur  kristal  dan morfologi
pemukaan dari
titania merupakan  faktor  penting  untuk  aplikasi
spesifik,  seperti  katalis.  Titania  tipe  anatase memberikan  aktivitas  katalitik  yang  tinggi,
terutama  untuk  dekomposisi  dari  polutan- polutan  organik  di  lingkungan,  seperti  zat
warna dan mikroorganisma
1
. Untuk  meningkatkan  kinerja  dari  TiO
2
dilakukan  beberapa  modifikasi  kondisi proses,
seperti penambahan
senyawa dopant, dengan tujuan untuk meningkatkan
kinerja  dari  TiO
2
dalam  aplikasinya.  Silika SiO
2
merupakan  oksida  logam  yang memiliki sifat mekanik lebih baik, porositas
besar,  dan  stabil  terhadap  panas,  serta memiliki  daya  dispersi  yang  besar  jika
berinteraksi  dengan  TiO
2
. Jika  silika
digunakan sebagai matriks oksida sekunder untuk  melapisi  TiO
2
,  diharapkan  dapat meningkatkan sifat porositas dan kestabilan
panas  dari  TiO
2,
agar  kinerja  fotokatalitik dari
titania meningkatkan
ketika diaplikasikan
2 .
Disamping  itu,  dilakukan  penambahan kitosan  yang  merupakan  suatu  biopolimer
yang tidak bersifat toksik, biocompatible, dan biodegradable
. Kitosan dapat berfungsi untuk memodifikasi  karakter  template  pengarah
struktur pori
3 .
Penelitian J.
Medina-Valtierra 2006
melaporkan efek
dari penambahan
surfaktan  kationik  CTAB  Cetyl  Trimethyl Ammonium  Bromide
terhadap  titania  yang telah  diteliti,  menunjukkan  bahwa  TiO
2
130
terdistribusi  merata  pada  permukaan  dan homogen,  tetapi  intensitas  kristal  semakin
rendah
7
. Sintesis  bubuk  titania  telah  diselidiki
menggunakan  berbagai  metoda,  seperti metoda
hidrotermal, oksidasi,
dan dekomposisi uap. Metoda sol-gel digunakan
secara luas dalam pembuatan oksida logam transisi
karena memiliki
keunggulan menghasilkan mikrostruktur skala nano dan
menjaga  homogenitas  raw  material  dan kemungkinan
menghasilkan struktur
metastabil yang unik pada temperatur yang rendah.  Bubuk  titania  yang  dibuat  dengan
metoda  sol-gel  biasanya  berbentuk  amorf dan kristalisasi dengan proses post-deposisi,
seperti
kalsinasi, hidrotermal,
dan sebagainya
4 .
Dari uraian di atas, maka pada penelitian ini dilakukan  proses  modifikasi  dalam  sintesis
nanopori  TiO
2,
yaitu  dengan  penambahan SiO
2
, kitosan, dan surfaktan DTAB Dodesil Trimetil
Amonium Bromida
sebagai senyawa  pencetak  pori  dari  partikel-
partikel.  Adapun  variabel  proses  sintesis yang  divariasikan  adalah  perbandingan  Ti
dan  Si  dengan  penambahan  kitosan  dan surfaktan  DTAB  dengan  lama  kalsinasi  3
jam pada suhu 550
o
C.
2. Metodologi Penelitian 2.1. Alat dan Bahan