Hasil dan Pembahasan 3.1. Penentuan daya yang dihasilkan sel

Jurnal Kimia Unand ISSN No. 2303-3401, Volume 2 Nomor 3, Agustus 2013 115 sehingga elektroda terendam di dalam larutan Na 2 SO 4. Sistem fotovoltaik yang sudah dirangkai kemudian disinari dan biarkan stabil ± 5 menit dan diukur besarnya arus dan voltase yang dihasilkan dengan menggunakan alat multimeter dari jam 09.00 – 15.00 WIB. 2.2.5 Karakterisasi Arus Terhadap Tegangan Sel Fotovoltaik Karakterisasi arus dan tegangan dilakukan dengan menggunakan perangkat I-V. Pengukuran efisiensi arus dan tegangan dilakukan pada suhu pembakaran dan lama pembakaran optimum yaitu pada suhu 400 o C selama 1 jam. Pengukuran menggunakan potensiometer 10 K yang berfungsi untuk mengubah hambatan selama pengukuran dan dua buah multimeter, sebagai ampermeter dan voltmeter. Pengukuran dilakukan dengan meminimumkan dan memaksimalkan potensiometer, sehingga didapatkan arus dan tegangan maksimum. Pengamatan arus dan tegangan dilakukan di dalam ruangan pada rentang waktu dari pukul 11.00 – 13.00 WIB. Pengukuran dilakukan pada tiga sel fotovoltaik dalam rangkaian seri dan paralel. Dari hasil pengukuran arus dan tegangan yang di dapatkan dialurkan pada grafik sehingga di dapatkan kurva arus terhadap tegangan kurva I-V .

III. Hasil dan Pembahasan 3.1. Penentuan daya yang dihasilkan sel

fotovoltaik pasangan elektroda CuOC pada variasi suhu pembakaran Daya yang di hasilkan oleh sel fotovoltaik pada pengukuran di dalam ruangan dengan rentang waktu dari pukul 09.00 – 15.00 WIB seperti yang terlihat di Gambar 1. Pada suhu pembakaran 400 o C cenderung meningkatkan arus listrik yang dihasilkan oleh sel fotovoltaik, dari pada suhu 300 o C dan 500 o C. Peningkatan arus dan tegangan listriknya tidak sebesar suhu pembakaran 400 o C. Gambar 1: Pengukuran variasi suhu pembakaran terhadap daya yang dihasilkan, Berdasarkan hasil pengukuran daya pada rangkaian sel fotovoltaik dengan menggunakan variasi suhu pembakaran tembaga dan variasi waktu pengukuran, maka daya yang tertinggi dari sel fotovoltaik yaitu 4,09 mW. Daya ini merupakan daya pada rangkaian tunggal dengan suhu pembakaran tembaga 400 o C. 3.2 Penentuan daya yang dihasilkan sel fotovoltaik pasangan elektroda CuOC pada variasi lama pembakaran Gambar 2 . Pengaruh variasi lama pembakaran terhadap daya yang dihasilkan sel fotovoltaik Jurnal Kimia Unand ISSN No. 2303-3401, Volume 2 Nomor 3, Agustus 2013 116 Daya yang di hasilkan oleh sel fotovoltaik pada pengukuran di dalam ruangan dengan rentang waktu dari pukul 09.00 – 15.00 WIB seperti yang terlihat di Gambar 2. Pada lama pembakaran 60 menit cenderung meningkat arus listrik yang dihasilkan oleh sel fotovoltaik karna pada lama pembakaran tersebut bagus di bandingkan pada lama pembakaran 30 menit dan 120 menit, pada lama pembakaran 30 menit terbentuknya CuO tidak sempurna sehingga daya yang di hasilkan tidak begitu bagus dan pada lama pembakaran 120 menit CuO yang di hasilkan sampai ke dalam elektroda Cu yang di gunakan sehingga daya yang di hasilkan tidak bagus. Berdasarkan hasil pengukuran daya pada rangkaian sel fotovoltaik dengan menggunakan variasi suhu pembakaran tembaga dan variasi waktu pengukuran, maka daya yang tertinggi dari sel fotovoltaik yaitu 1,78 mW. Daya ini merupakan daya pada rangkaian tunggal dengan lama pembakaran tembaga 60 menit. 3.3 Kurva arus terhadap tegangan sel fotovoltaik Gambar 3. Kurva arus dan tegangan sel fotovoltaik pada kondisi optimum pada suhu pembakaran 400 o C, lama pembakaran 60 menit Kurva arus terhadap tegangan digunakan sebagai karakterisasi pada sel surya. Kurva arus terhadap tegangan merupakan karakterisasi arus dengan tegangan dilakukan dalam kondisi penyinaran langsung dengan sinar matahari dilakukan antara pukul 11.00 – 13.00 WIB yang merupakan waktu dengan intensitas cahaya matahari terbesar. Berdasarkan Gambar 3. di dapatkan nilai Isc yang didapatkan adalah 100 mA, sedangkan nilai Voc yang di dapatkan adalah 0,07 mV. Nilai V max dan Imax yang di dapatkan adalah 0,04 mV dan 65,2 mA dari hasil didapatkan nilai fill faktor FF adalah 0,3725. IV. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan elektroda CuOC dengan adanya elektrolit Na 2 SO 4 memiliki kemampuan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Disini di dapatkan kondisi optimum pembuatan elektroda CuO adalah pada suhu 400 o C dan lama pembakaran selama 60 menit. Dari hasil karakterisasi arus terhadap tegangan didapatkan nilai fill faktor adalah 0,3725.

V. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada