Pendahuluan Penggunaan Elektroda Karbon dan Semikonduktor CuO dalam Sel

87 ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA TRITERPENOID DARI FRAKSI AKTIF SITOTOKSIK BRINE SHRIMP LETHALITY BIOASSAY DARI EKSTRAK DAUN MIMBA Azadirachta indica Viona Yolanda, Sanusi Ibrahim, Mai Efdi Laboratorium Kimia Bahan Alam, Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Andalas e-mail: vionayolanda09gmail.com Jurusan Kimia FMIPA Unand, Kampus Limau Manis, 25163 Abstract Isolation and characterization of triterpenoid from leaves of neem Azadirachta indica have been carried out. Sample extracted with maseration method using n-hexana, ethyl acetate and methanol. The Brine Shrimp Test proved that n-hexana fraction as active fraction of cytotoxic. Active fraction purified by column chromatography method using silica gel as the stationary phase and n-hexana, ethyl acetate as the mobile phase. Isolated compound suggest as triterpenoid compound which have melting point is 151,8 – 152,3 º C and show single spot with some kind of eluent. Ultraviolet’s spectrum refer to presence of double bond not conjugate and Infrared’s spectrum show that compound have C=O carbonyl, C-H stretching, C-O alchocsi, O-H and specific absorban of triterpenoid is geminal dimetil. Keywords: Azadirachta indica, triterpenoid, cytotoxic, Brine Shrimp Lethality Bioassay

I. Pendahuluan

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Hal ini terbukti dengan tersebar luasnya berbagai jenis tumbuhan di setiap wilayah. Baik digunakan sebagai sumber bahan pangan, pakaian, maupun obat-obatan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat-obatan bukan hal yang baru bagi sebagian masyarakat Indonesia. Dan penelitian mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai sumber obat juga telah banyak dilakukan. Namun, penjelasan secara ilmiah tentang komponen aktif yang dikandung oleh tumbuhan dan penjelasan terhadap pengaruh fisiologisnya masih perlu ditingkatkan. 1 Satu dari berbagai jenis tumbuhan yng sering digunakan sebagai obat-obatan adalah tumbuhan mimba Azadirachta indica. Mimba, terutama dalam biji dan daunnya mengandung beberapa komponen dari produksi metabolit sekunder yang sangat bermanfaat, baik dalam bidang pertanian pestisida dan pupuk maupun farmasi kosmetik dan obat-obatan. Beberapa diantaranya adalah azadirachtin, salanin, meliantriol nimbin dan nimbidin. 2 Beberapa penelitian untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dari ekstrak daun mimba telah cukup banyak dilakukan, diantaranya sebagai insektisida alami dan antimikroba. Potensi ekstrak daun mimba sebagai antimikroba telah dilaporkan oleh Maragathavalli, S.et all, bahwa ekstrak metanol dan etanol dari daun mimba diuji terhadap 5 jenis bakteri patogen. 3 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh RD Ndione, O Faye, M Ndiaye, A Dieye, dan JM Afoutou pada tahun 2007, dengan menggunakan biji dan daun mimba terhadap larva Aedes aegypti Linnaeus yang 88 juga mengandung azadirachtin, salalinin, meliantriol, nimbin dan nimbidin, mampu membunuh larva Aedes aegypty. 4 Senyawa terpenoid yang telah berhasil diisolasi dari tumbuhan mimba sebagai berikut, 6 β-Hydroxygedunin, odoratone, limocin, dan meliatetraolenone. 5-8 Dari beberapa penelitian yang telah dilaporkan, masih sangat sedikit laporan yang menjelaskan tentang aktivitas sitotoksik senyawa dari ekstrak daun mimba. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh informasi tentang aktivitas sitotoksik dari ekstrak daun mimba.

II. Metodologi Penelitian 2.1. Bahan kimia, peralatan dan instrumentasi