64 | Buku Siswa Kelas V SD
H. Yesus Memanggil Orang Berdosa
1. Pendahuluan
Doa Allah Bapa di surga,
puji dan syukur kami haturkan ke hadirat-Mu karena pada hari ini kami dapat berkumpul untuk belajar bersama.
Kami ingin belajar pada Tuhan yang mencari dan memanggil kembali orang yang berdosa. Kami menyadari hal itu tidak mudah bagi kami,
untuk itu kami mohon Roh Kudus-Mu agar menguatkan kami
untuk bertindak sesuai dengan ajaran Yesus yang bersedia mencari dan memanggil orang-orang berdosa. Amin.
2. Mengamati Pengalaman Berkaitan dengan Orang yang
Dianggap Bermasalah
» Dalam kehidupan, kita terkadang menyaksikan adanya orang-orang yang dijauhi oleh masyarakat. Teman-teman yang nakal kadang dijauhi oleh teman-teman. Bekas
narapidana juga sering dijauhi oleh masyarakat. Orang-orang sakit yang dianggap menular juga sering dijauhi. Mengapa masyarakat menjauhi orang-orang seperti itu?
Apa harapan orang-orang seperti itu terhadap masyarakat? Baikkah masyarakat yang menjauhi orang-orang seperti itu? Marilah kita simak dan ikuti nyanyian
berikut: Masyarakat pada umumnya menjauhi orang-orang yang dianggap bermasalah,
seperti narapidana yang sudah selesai menjalani hukumannya, orang-orang yang berpenyakit tertentu, dan orang-orang yang berpihak pada musuh.
Sebagaimana dikisahkan dalam Luk 19:1-10, Yesus bersikap berbeda dari masyarakat pada umumnya. Masyarakat Yahudi menjauhi Zakheus. Zakheus
adalah seorang pemungut cukai. Pekerjaan pemungut cukai dianggap tidak jujur, dan berhubungan dengan penjajah. Karena itu Zakheus dianggap sebagai orang
berdosa dan harus dijauhi. Ketika melihat Zakheus yang memanjat pohon, Yesus tergerak hatinya dan bermaksud menumpang dirumahnya. Tindakan Yesus itu
dipertanyakan orang-orang Yahudi. “Ia menumpang di rumah orang berdosa”. Yesus bertindak menumpang di rumah Zakheus karena itulah tugas perutusannya, yakni:
mencari dan menyelamatkan yang hilang. Yesus memanggil orang berdosa.
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 65
Kalian Dengarkah Keluhanku Karya: Ebiet G Ade
Dari pintu ke pintu kucoba tawarkan nama Demi berhenti tangis anakku dan keluh ibunya
Tetapi nampaknya semua mata memandangku curiga Seperti hendak telanjangi dan kuliti jiwaku
Apakah buku diri ini harus selalu hitam pekat Sapakah dalam sejarah orang mesti jadi pahlawan
Sedang Tuhan di atas sana tak pernah menghukum Dengan sinar mata-Nya yang lebih tajam dari matahari
Reff Ke manakah sirnanya nurani embun pagi
Yang biasanya ramah kini membakar hati Apakah bila telanjur salah, akan tetap dianggap salah
Tak ada waktu lagi benahi diri Tak ada tempat lagi untuk kembali
Kembali dari keterasingan ke bumi berada Ternyata lebih menyakitkan dari derita panjang
Tuhan bimbinglah batin ini agar tak gelap mata Dan sampaikanlah rasa inginku kembali bersatu
3. Mengungkapkan Pertanyaan