Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 97 c. Beberapa catatan tambahan
Semua orang dalam hidup bersama dengan orang lain selalu mengharapkan adanya suasana rukun dan damai. Namun, apa yang diharapkan tersebut tidak selalu dapat
terjadi. Dalam hidup bersama kadang terjadi salah paham, perselisihan, perkelahian, dan sebagainya.
Di tengah suasana perselisihan atau bahkan perang, selalu saja ada orang-orang yang mengusahakan penyelesaian dengan jalan damai. Tokoh-tokoh dan anggota
masyarakat selalu berupaya untuk membangun kehidupan yang rukun dan damai. Suatu kehidupan bersama yang tidak memandang dan membeda-bedakan golongan,
agama, suku, pekerjaan, dan sebagainya. Seperti kehidupan bersama yang terjadi di Desa Linggoasri, Kajen, Pemalang maupun Desa Mega, Moraid, Sorong. Tokoh-tokoh
agama pun tentu menegaskan hal itu. Semua agama mengajarkan hidup rukun dan damai.
5. Mendalami Kitab Suci Matius 5:13-16 juga Lukas 23:33-40
a. Membaca kitab Suci Matius 5:13-16 dan Lukas 23:33-40
Matius 5:13-16
“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah
terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang,
melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Lukas 23:33-40
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-
Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi
untuk membagi pakaian-Nya.
Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan
diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.” Juga prajurit- prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya
dan berkata: “Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu”
Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: “Inilah raja orang Yahudi”. Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah
Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami” Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima
hukuman yang sama?
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
98 | Buku Siswa Kelas V SD b. Mencari inspirasi dari Kitab Suci
Setelah membaca teks Mat 5:13-16 dan Luk 23:33-40 tersebut, coba jawablah pertanyaan berikut pada kolom yang disediakan
No. Pertanyaan
Jawab
1 Apa yang dilakukan Yesus ketika Ia
dianiaya, dicemooh, dan dihina?
2 Apa saja tindakan Yesus yang membuat
masyarakat-Nya lebih baik?
3 Berdasarkan tindakan-tindakan Yesus
itu, apa yang dimaksud menjadi terang dan garam dunia?
c. Mendiskusikan jawaban dengan teman Coba diskusikan jawabanmu dengan teman-teman dalam kelompok diskusi.
Berdasarkan kesimpulan hasil diskusi kelompok, buatlah rangkuman jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas.
d. Beberapa catatan tambahan Ketika dianiaya, dicemooh, dihina Yesus tidak marah, tidak membalas, bahkan Tuhan
Yesus mendoakan mereka: “Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Inilah salah satu contoh tindakan Yesus yang merupakan
terang dunia. Tindakan Yesus tersebut memberi terang bagi mereka yang suka marah, mendendam, membenci, dan balas dendam yang sering dilakukan kebanyakan orang.
Semasa hidupnya, Yesus berkeliling mewartakan kasih Bapa dengan perumpamaan- perumpamaan dan berbagai mukjizat. Tindakan Yesus itu membuat keadaan
masyarakat yang selama itu tidak terperhatikan menjadi lebih baik. Itulah gambaran perwujudan ajaran Yesus mengenai garam. Jadi, Tuhan Yesus telah melaksanakan apa
yang Ia ajarkan.
Sebagai murid Yesus, kita diperintahkan untuk menjadi garam dan terang dunia. Sehubungan dengan itu kita perlu turut ambil bagian dan mengusahakan semampu
kita untuk membangun keadaan masyarakat menjadi lebih baik dan memberi teladan akan perilaku kasih dan damai.
Untuk Diingat
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang Mat 5:13.
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 99
6. Refleksi dan Aksi