80 | Buku Siswa Kelas V SD
3. Mengungkapkan Pertanyaan
a. Menyusun pertanyaan pribadi Setelah membaca beberapa kutipan Kitab Suci di atas, susunlah pertanyaan
berkaitan dengan kejadian-kejadian yang diceritakan dalam kitab suci tersebut, misalnya:
1 Apa yang dialami para Rasul Yesus setelah Yesus wafat? 2 Mengapa mereka kembali ke kampung halaman dan menjalankan
pekerjaan seperti semula? 3 Mengapa mereka takut pada bangsa Yahudi?
4 Bagaimana peristiwa turun-Nya Roh Kudus atas para Rasul? 5 Apa arti bunyi seperti tiupan angin, lidah-lidah seperti nyala api, dan
berbicara dalam berbagai bahasa? 6 Lambang-lambang lain apa yang digunakan untuk menggambarkan Roh
Kudus? 7 Bagaimana para Rasul menjadi berani?
b. Menyusun pertanyaan bersama Setelah menyusun pertanyaan pribadi, diskusikan pertanyaanmu dengan
pertanyaan temanmu sekelas. Bersama teman-teman sekelas, pilihlah pertanyaan pokok untuk dipelajari bersama.
4. Membaca Referensi atau Bertanya pada Pastor
Setelah pertanyaan bersama disusun, carilah jawabannya dengan membaca buku. Misalnya: buku Ensiklopedi Gereja, Ensiklopedi Perjanjian Baru. Dapat juga bertanya
pada Pastor atau pemuka umat. Jawaban yang kamu peroleh selanjutnya dapat didiskusikan dengan teman. Adakah
jawaban yang sama atau yang berbeda? Jawaban yang berbeda manakah yang dapat di- terima. Jawaban hasil pembicaraan bersama selanjutnya dapat kamu rangkum.
Beberapa catatan tambahan:
Yesus sangat diharapkan oleh para murid-Nya menjadi penguasa. Meskipun Yesus berkali-kali mengingatkan bahwa kedatangan Yesus bukan untuk menjadi penguasa,
namun para murid tetap berharap akan hal itu. Maka ketika Yesus ditangkap, diadili, dan dihukum salib hingga wafat, para murid kembali ke kampung asalnya. Dua murid
pulang ke Emaus, Petrus kembali menjala ikan sebagaimana yang ia lakukan sebelum mengikuti Yesus.
Berita kebangkitan Yesus mengejutkan mereka. Mereka berkumpul kembali. Meskipun demikian, mereka berkumpul dalam suasana takut pada bangsa Yahudi yang
bermaksud menghentikan gerakan kenabian Yesus. Para pengikut Yesus dikejar dan ditangkap untuk dijatuhi hukuman.
Ketika para murid sedang berkumpul, mendadak mereka mendengar bunyi seperti tiupan angin, dan melihat lidah-lidah seperti nyala api, dan bahasa mereka pun
mampu dipahami oleh banyak orang yang berbahasa berbeda. Itulah karya Roh Kudus. Angin, udara dihirup ketika orang bernafas. Menghirup
udara berarti menghirup kehidupan. Angin, udara melambangkan kehidupan. Adam
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 81 dibentuk dari debu tanah lalu diberi nafas oleh Allah hingga menjadi hidup. Roh Kudus
sang pemberi kehidupan. Api lambang semangat. Roh Kudus memberi semangat pada para rasul untuk berani bersaksi akan peristiwa wafat dan kebangkitan Yesus.
Pemahaman akan berbagai bahasa, melambangkan bahwa Roh Kudus adalah Roh Pemersatu. Hal ini berlawanan dengan kesombongan manusia dalam kisah menara
Babel sehingga Allah menceraiberaikan mereka dengan berbagai bahasa. Dengan Roh Kudus, orang-orang yang tercerai berai itu bersatu kembali.
Roh Kudus juga dilambangkan dengan air, palm jari tangan, krisma, dan sebagainya. Masing-masing lambang mengungkapkan peran Roh Kudus, sebagaimana telah
dilaporkan dalam pleno. Sebagaimana dikatakan Yesus, Roh Kudus pun akan mengingatkan segala hal yang
dikatakan dan dilakukan Yesus, dan mengajarkan sesuatu yang akan datang. Dengan kehadiran Roh Kudus karya keselamatan Allah tidak berakhir dengan wafat Yesus,
melainkan berlanjut dengan kehadiran Roh Kudus hingga akhir zaman.
5. Menemukan Jejak Roh Kudus dalam Kehidupan Gereja