18 | Buku Siswa Kelas V SD
D. Perempuan dan Laki-laki Sederajat
Doa Ya Allah Bapa yang Mahapenyayang,
Pada hari ini kami akan melihat dan menyadari diri kami sebagai laki-laki dan perempuan yang sederajat.
Engkaulah yang menciptakan kami sebagai laki-laki dan perempuan.
Ajarilah kami untuk saling menghargai sebagai teman dan saling membantu satu sama lain.
Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
1. Pandangan Masyarakat tentang Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini a. Kegiatan apa yang biasa dilakukan oleh perempuan di lingkungan masyarakat
kita? b. Kegiatan apa yang biasa dilakukan oleh laki-laki di lingkungan masyarakat kita?
c. Sebutkan beberapa kegiatan perempuan yang mungkin dilakukan oleh laki-laki? d. Sebutkan beberapa kegiatan laki-laki yang mungkin dilakukan oleh perempuan?
Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar. 1.6 Bapak Petani
Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar. 1.7 Ibu menggendong bayi
Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar. 1.8 Ibu menyuapi anaknya
Laki-laki dan perempuan tersebut ditempatkan Tuhan di Taman Eden, supaya mereka memelihara dan berkuasa atas seluruh taman tersebut. Keduanya
dianugerahi martabat yang sama, yaitu dengan bekerja sama dan saling melengkapi, laki-laki dan perempuan dipanggil untuk ikut serta di dalam rencana dan karya
Allah.
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 19 e. Apakah ada kegiatan laki-laki yang tidak mungkin dilakukan oleh perempuan
dan sebaliknya kegiatan perempuan yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki? Beri keterangan
f. Bagaimana pendapat masyarakat di sekitarmu, terhadap laki-laki dan perempuan?
setujukah kamu terhadap pendapat tersebut? Beri penjelasan
Penjelasan
a. Setiap masyarakat dan budaya memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai kedudukan laki-
laki dan perempuan. Pendapat masyarakat dan budaya mempengaruhi kebiasaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.
b. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa derajat perempuan lebih rendah dari laki-laki. Kaum
perempuan cukup bekerja di dapur, mengurus rumah, merawat anak-anak, dan melakukan
kegiatan di dalam rumah. Berdasarkan pendapat ini, perempuan tidak perlu sekolah sampai ke
perguruan tinggi. Sementara laki-laki haruslah berpendidikan tinggi, bekerja dan mencari nafkah
untuk menghidupi keluarga.
c. Pendapat lain menegaskan bahwa derajat perempuan lebih tinggi dari kaum laki- laki. Menurut pendapat ini, perempuan tidak perlu bekerja keras, karena pekerjaan
dan nafkah mutlak menjadi tanggungjawab kaum laki-laki. Perempuan seolah menjadi perhiasan dan atasan. Disebut perhiasan karena perempuan seolah tidak
boleh kotor, dan disebut atasan, karena laki-laki harus tunduk dan taat kepada perempuan.
Sumber: http:2.bp.blogspot.com-4ddbi 0fqIqIUXahTPstSmIAAAAAAABsns poPY
ZBPQoggs1600Sopis_Busway.jpg Gambar. 1.10 Perempuan mengemudi bus.
Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar. 1.9 Seorang bapak menyapu halaman
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
20 | Buku Siswa Kelas V SD d. Secara umum, masyarakat dewasa
memandang laki-laki dan perempuan memiliki martabat dan derajat yang
sama. Laki-laki dan perempuan memiliki hak serta kesempatan
yang sama untuk meraih cita-cita dan mengembangkan kemampuan
mereka. Maka, selain yang bersifat kodrati, perempuan dan laki-laki
dapat melakukan kebiasaan serta kegiatan yang sama. Misalnya
bermain sepak bola, menjadi tentara, bekerja sebagai sopir bus,
atau berprofesi sebagai montir, kini bukan lagi merupakan pekerjaan
laki-laki saja. Sebaliknya, laki-laki pun bisa merawat bayi, memasak, mencuci pakaian, menjahit pakaian, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki
dan perempuan memiliki derajat yang sama, meskipun terdapat kebiasaaan dan kegiatan yang tidak mungkin diubah, yaitu kebiasaan dan kegiatan yang terkait
dengan kodrat sebagai laki-laki atau perempuan. Misalnya menyusui bayi, tidak mungkin dilakukan oleh laki-laki.
2. Membaca dan Mendengarkan Cerita Kitab Suci