Menemukan Arti Perkembangan Menurut Kitab Suci

10 | Buku Siswa Kelas V SD

3. Menemukan Arti Perkembangan Menurut Kitab Suci

Baca dan simaklah “Perumpamaan Tentang Talenta”berikut ini Perumpamaan Tentang Talenta Bdk. Mat 25: 14-30 Ada seorang tuan yang mau mengadakan perjalanan jauh ke luar negeri. Sebelum berangkat, ia memanggil hamba-hambanya dan memberikan uang kepada mereka masing-masing. Kepada orang pertama ia memberikan lima talenta. Orang yang kedua diberikannya dua talenta, dan yang seorang lagi diberikannya satu talenta. Semuanya diberikan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Setelah itu, pergilah tuan itu ke luar negeri. Sesudah menerima uang itu, maka pulanglah hamba-hamba itu ke rumahnya masing-masing. Hamba yang menerima lima talenta langsung menjalankan uang itu dan mendapat laba lima talenta. Hal yang sama dibuat juga oleh hamba yang menerima dua talenta, sehingga ia memperoleh laba dua talenta lagi. Tetapi hamba yang menerima satu talenta menyembunyikan uang itu di dalam tanah. Lama sesudah itu, pulanglah tuan itu dari luar negeri. Ia memanggil hamba- hambanya untuk mengadakan perhitungan dengan mereka. Maka datanglah hamba pertama yang menerima lima talenta. Ia menyerahkan kembali uang kepada tuannya sambil berkata: “Tuan, ini uang lima talenta yang Tuan percayakan kepadaku; lihat aku telah beroleh laba lima talenta.” Kata tuannya: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Sesudah itu datanglah hamba kedua yang menerima dua talenta. Ia berkata kepada tuan itu: “Tuan, ini uang dua talenta yang Tuan percayakan kepada saya; lihat aku telah beroleh laba dua talenta.” Kata tuannya: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Yang terakhir, datang hamba ketiga yang menerima satu talenta. Dengan takut-takut ia berkata kepada tuannya: “Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia yang kejam, yang menuai di mana Tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan itu di dalam tanah, ini kepunyaan Tuan.” Sumber: http:creationoutreach.comsitebuildercontent sitebuilderpicturesluk16.jpg Gambar. 1.5 Seorang tuan menitipkan uang talenta T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 11 Maka marahlah Tuan itu: “Hai kamu hamba yang jahat dan malas. Jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudah seharusnya uangku itu kau berikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembalinya aku, aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan buanglah dia hamba yang tidak berguna itu ke dalam tempat yang gelap dan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi” Jika gurumu memberi kesempatan, sampaikanlah pertanyaan atau tanggapan kepada gurumu. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut a. Siapakah yang dimaksudkan dengan Tuan dalam cerita tadi? b. Apa yang dibuat oleh hamba yang menerima lima talenta dan dua talenta dari Tuannya tadi? c. Apa yang dimaksud dengan membungakan talenta? d. Apa yang dialami oleh hamba yang menerima satu talenta? e. Mengapa ia dibuang ke tempat yang gelap? f. Apa yang dapat kita petik dari cerita di atas? g. Apakah bakat atau kemampuan yang kamu miliki? h. Apa yang seharusnya kamu lakukan dengan bakat dan kemampuanmu? i. Buatlah gambar atau kata-kata untuk menggambarkan keadaanmu kelak sebagaimana yang kamu cita-citakan

4. Rangkuman