Mendalami Kisah Para Rasul 5:1-10

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 109

4. Mencari Jawaban dengan Melakukan Wawancara atau Membaca Referensi

a. Wawancara Bersama teman-teman kelompokmu, lakukan wawancara dengan orang-orang yang terlibat dalam Kantin kejujuran yang ada di sekitarmu. Pertanyaannya sesuai dengan pertanyaan yang telah disepakati kelas atau mencari dan membaca buku di perpustakaan. b. Mendiskusikan hasil wawancara Diskusikan hasil wawancara kelompokmu dengan kelompok lainnya. Adakah jawaban yang sama antarkelompok? Adakah jawaban yang berbeda? Di antara jawaban yang berbeda itu, jawaban mana yang dapat diterima bersama? Berdasar- kan laporan seluruh kelompok, buatlah kesimpulan. c. Beberapa catatan tambahan Melihat keprihatinan dalam masyarakat yang banyak bertindak tidak jujur dan tidak adil, berbagai lembaga pendidikan membangun sarana untuk mengembangkan perilaku jujur dan adil, yakni kantin kejujuran. Dalam kantin itu tidak ada penjualnya, orang yang membeli mengambil barang dan menaruh uang di tempat yang disediakan. Bagi yang menyadari dan berniat baik, hal itu dapat berjalan dan menjadi kesempatan menguji komitmen terhadap kejujuran dan keadilan. Namun, di tengah upaya itu, masih ada sebagian yang bertindak tidak jujur dan tidak adil, yakni mengambil barang dan tidak menaruh uang.

5. Mendalami Kisah Para Rasul 5:1-10

a. Membaca Kisah Para Rasul 5:1-10 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta istrinya, Safira, menjual sebidang tanah. Dengan setahu istrinya, ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” Ketika mendengar perkataan itu, rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengafani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam kemudian, masuklah istri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.” Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” Lalu rebahlah perempuan itu seketika T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N 110 | Buku Siswa Kelas V SD itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. b. Mencari inspirasi dari Kitab Suci Setelah membaca teks Kisah Para Rasul 5:1-10 tersebut, coba jawablah pertanyaan berikut pada kolom yang disediakan No. Pertanyaan Jawab 1. Apa yang dilakukan Ananias dan isterinya? 2. Apa yang dikatakan St. Petrus kepadanya? 3. Apa akibat dari ketidakjujuran Ananias? 4. Pesan apa yang kamu temukan dari teks tersebut? 5. Bagaimana mewujudkan pesan itu dalam hidup? c. Mendiskusikan jawaban dengan teman Coba diskusikan jawabanmu dengan teman-temanmu. Buatlah rangkuman dari jawaban teman-temanmu dan jawabanmu tesebut. d. Beberapa catatan tambahan Dalam Kisah Para Rasul tersebut, tampak akibat dari orang tidak jujur adalah kematian. Demikian dalam masyarakat kita, kalau orang-orang tidak berbuat jujur dan adil, maka masyarakat itu akan menuju pada kehancuran dan kematian. Meskipun nyatanya orang-orangnya masih hidup. Sesungguhnya masyarakatnya sudah tidak punya daya hidup karena pelestari kehidupan masyarakat adalah kejujuran dan keadilan. Di hadapan manusia, orang masih bisa menipu, tidak jujur, dan tidak adil. Namun, di hadapan Tuhan dan Roh Kudus, sebagaimana dikatakan dalam kisah para rasul, orang tidak dapat mengelak lagi. T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 111 Lebih dari itu, sebagaimana Yesus perbuat, sebagai murid Yesus kita diharapkan untuk tidak hanya berbuat adil, melainkan murah hati, sebagaimana dikisahkan dalam Mat 20:1-16. Untuk Diingat Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” Kis 5:3-4

6. Refleksi dan Aksi