Pola Struktur pembalokan Pondasi : Desain Kolom Denah Bangunan

96

4.4 Utilitas

4.4.1 Analisa Struktur

1. Pola Struktur pembalokan

Memilih bentuk segi enam atau sarang lebah karena sarang lebah lebih lentur terhadap beban dari berbagai sudut dan tetap kokoh dalam penyebaran beban secra merata ke semua bidang. Bentuk sebagai dasar mendesain gaya alas pada bangunan dan pada tampak fasad bangunan. Gambar. 4.20 Konsep struktur Sumber : penulis, 2011 KELENTURAN PADA TITIK PERTEM UAN STRUKTUR 97 Sistem struktur tidak membentuk pola grid, dengan tujuan mempercepat penyebaran beban yang trerjadi pada struktur, yang mengakibatkan Fleksibilitas pergerakan balok pada setiap sisi.

2. Pondasi :

Gambar 4.21. Desain Pondasi yang Digabungkan. Sumber : image.google.com, 2011 Membangun pondasi memang sederhana, tapi pondasi yang kuat memerlukan pengetahuan yang cukup. Sehingga fondasi bangunan yang baik haruslah kokoh dalam menyokong beban dan tahan terhadap perubahan termasuk getaran. Penempatan fondasi juga perlu diperhatikan kondisi batuan dasarnya.Pada dasarnya fondasi yang baik adalah seimbang atau simetris. Dan untuk pondasi yang berdekatan harus dipisah, untuk mencegah terjadinya keruntuhan local Local Shear. 98

3. Desain Kolom

Presedent Gambar 4.22.Desain Gedung dengan Kolom Menerus. Sumber : image.google.com, 2011

4. Denah Bangunan

Kolom harus menggunakan kolom menerus ukuran yang mengerucut semakin mengecil dari lantai ke lantai. Dan untuk meningkatkan kemampuan bangunan terhadap gaya lateral akibat gempa, pada bangunan tinggi high rise building acapkali unsur vertikal struktur menggunakan gabungan antara kolom dengan dinding geser shear wall. Gambar 4.23.Denah Bangunan yang Dibuat Terpisah Sumber : image.google.com, 2011 99 Bentuk Denah bangunan sebaiknya sederhana, simetris, dan dipisahkan pemisahan struktur. Untuk menghindari adanya dilatasi perputaran atau pergerakan bangunan saat gempa. Namun dilatasi ini pun menimbulkan masalah pada bangunan yaitu :  2 atau beberapa gedung yang dilatasi akan mempunyai waktu getar alami yang berbeda, sehingga akan menyebabkan benturan antar gedung,  Ketidak efektifan dalam pemasangan interior, seperti : plafond, keramik, dll  Perlunya konstruksi khusus balok korbel. Konstruksi Balok Korbel untuk dilatasi struktur adalah sebagai berikut. Gambar 4.24. Konstruksi Balok Korbel untuk dilatasi Sumber : image.google.com, 2011 Berat bahan bangunan adalah sebanding dengan beban inersia gempa. Sebagai contoh penutup atap GENTENG menghasilkan beban gempa horisontal sebesar 3X beban gempa yang dihasilkan oleh penutup atap SENG. Sama halnya dengan pasangan dinding BATA menghasiIkan beban gempa sebesar 15X beban gempa yang dihasilkan oleh dinding KAYU.

5. StrukturAtap