53
adalah Desa Manang. Pasar yang ada di Perkotaan Kecamatan Grogol sebagian telah mengalami perbaikan dan peningkatan fisik, dari
bentuk pasar musimantemporer pasar krempyeng – Jw menjadi pasar harian, dengan status pasar desa. Pasar umum di wilayah
Perkotaan Kecamatan Grogol ada 4 buah. Pada tabel di bawah ini diuraikan tentang sebaran pasar setiap desa di Perkotaan Kecamatan
Grogol. Kegiatan perekonomian yang cukup menonjol lainnya adalah
keberadaan Pedagang Kaki Lima PKL. Kondisi PKL di Perkotaan Kecamatan Grogol diterangkan sebagai berikut:
PKL di depan supermarket Alfa Gudang Rabat, telah ditata dengan
baik, dimana para PKL menempati bangunan-bangunan permanen, tanpa mengganggu aktifitas pejalan kaki.
PKL di belakang bekas bioskop ATRIUM masih menempati
trotoar, sehingga mengurangi kenyamanan pejalan kaki dan menimbulkan pemandangan yang kurang baik.
PKL di sekitar Pasar Telukan, Kantor Kecamatan Grogol dan Baki,
sebagian besar hanya berjualan pada sore hingga malam hari, dengan sistem bongkar pasang.
Guna menunjang kegiatan ekonomi, terdapat bank, Bank Perkreditan Rakyat BPR dan Badan Kredit Desa BKD. BKD
terdapat di tiap desa sebagai lembaga yang menyalurkan kredit, yang diprioritaskan untuk golongan ekonomi lemah dan menengah.
g. Fasilitas Olah Raga, Pariwisata dan Makam
Di dalam wilayah perencanaan Kecamatan Grogol diperlukan adanya fasilitas rekreasi berupa ruang terbuka atau taman kota yang
dapat dipergunakan untuk berolahraga, interaksi sosial dan comunal space juga sebagai paru-paru kota. Dari hasil analisis, kebutuhan
fasilitas rekreasi, olah raga dan pemakaman di Kecamatan Grogol
sampai dengan akhir tahun perencanaan adalah sebagai berikut ;
54
a. Lapangan Olah raga 1 buah dengan luas 12.000 m
2
b. Pemakaman 3 lokasi dengan luas 9.000 m
2
Kecamatan Grogol memiliki beberapa makam yang tersebar di masing-masing desa. Salah satu makam terbesar yang ada di
Kecamatan Grogol, adalah makam Daksinoloyo yang terdapat di Desa Kwarasan. Walaupun makam tersebut berada di wilayah
Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo, tetapi selama ini income pendapatan dari makam tersebut semua masuk ke PAD Kota Solo,
Karena makam tersebut diakui sebagai makam milik Keraton Solo selain makam yang terdapat di Kecamatan Kartasura Solo.
h. Fasilitas Transportasi
Semua ruas jalan utama di Kecamatan Grogol dilewati oleh jalur angkutan umum angkutan perkotaan dan antar kota. Desa
Pandeyan merupakan desa yang paling sedikit sarana transportasinya. Untuk mencapai Desa Pandeyan harus melalui wilayah Kecamatan
Polokarto dan hanya tersedia angkutan ojek. Demikian pula untuk mencapai Desa Kadokan, harus melewati wilayah Kecamatan
Mojolaban.
2. Kebutuhan Pengembangan Prasarana dan Sarana Kota
a. Jaringan Air Bersih
Dalam analisis kebutuhan air bersih, ada 2 dua masalah penting yang harus dicermati yaitu kualitas air tanah yang tidak
semuanya baik Desa Telukan airnya asin, air keruh di sumur dangkal dan ketidakstabilan debit air. Berdasarkan standar kebutuhan
pelayanan air bersih dari Departemen Kesehatan RI, dengan kepadatan saat ini ± 50 jiwaha perlu dilayani jaringan perpipaan
PDAM. Meski demikian, dengan adanya permasalahan-permasalahan
tersebut di atas, maka perlu untuk dipertimbangkan untuk
55
mengembangkan jaringan air bersih perpipaan PDAM di wilayah Perkotaan Kecamatan Grogol. Sedangkan pertimbangan lainnya
meliputi antara lain:
Tumbuh berkembangnya industri di utara yang memerlukan
penyediaan air bersih dalam jumlah besar dengan pengambilan air tanah; maka hal ini dapat mempengaruhi kestabilan debit air di
selatannya.
Berkembangnya kompleks-kompleks perumahan dan bangunan lain yang berpengaruh pada berkurangnya area tangkapan air.
Perlunya pemeliharaan sumber-sumber air baku yang ada.
b. Jaringan Air Kotor