Analisa Pola Lanskape dan Tata Ruang Hijau

71

4.2.7 Analisa Pola Lanskape dan Tata Ruang Hijau

Penataan lanskap dalam perencanaan Solo baru Apartemen ini menjadi sebuah hal penting, dikarenakan dalam apartemen ini akan diwujudkan sebuah ruang terbuka untuk publik yang aman, nyaman, dan aksesibel bagi semua kalangan dan tingkat kemampuan. Oleh karena itu, untuk mendukung terwujudnya hasil perencanaan lanskap yang maksimal. 1. Dasar pertimbangan a. Kesatuan kegiatan tapak b. Kesatuan ruang dalam lingkungan sekitar; c. Kontinuitas ruang kota menciptakan kawasan ruang terbuka hijau yang berkesinambungan; d. Mendukung penampilan bangunan; e. Sebagai apea penyerap air hujan dan penyejuk udara; f. Jenis tanaman yang sesuai; g. Material lansekap yang sesuai. 2. Kriteria a. Mendukung karakter banguan sebagai bangunan public terbuka, dapat diakses oleh masyarakat, sirkulasi kendaraan, parkir dan jalur pedestrian serta area olah raga outdoor; Apartemen olah raga pedestrian taman Gambar 4.11 Pola Lansekap sumber : Penulis, 2011 72 b. Perencanaan penghijauan dan sebagai fungsi resapan air hujan sekaligus penyejuk penghawaan dan visual; c. Ruang pengikat yang ada dalam tapak; d. Pelindung, peneduh dan filter terhadap populasi dan kebisingan; e. Ruang interaksi sosial. 3. Analisa a. Penggunaan hardscape lanscape pada sebuah tapak dimanfaatkan sebagai pendukung kegiatan seperti jalur pedestrian dan kendaraan, memberikan perkuatan karakter dan estetika bangunan. Selain itu juga dimanfaatkan sebagai area tadah ujan. Hardscape landscape dapat berupa lantai penutup jalan paving blok dan street furniture lampu jalan, tempat sampah dan lain-lain. Beberapa alternative hardscape landscape yang biasa digunakan, diantaranya : Perkerasan aspal Tanah berumput Perkerasan beton Paving Perkerasan kerikil Taman Tanah padat Batu alam b. Soft Lanscape Soft landscape meliputi vegetasi pad ataman maupun jalur sirkulasi. Vegetasi memliki fungsi bermacam-macam, yaitu selain memperindah suatu tempat juga dapat dijadikan sebagai buffer suara bising, adara dan panas matahari. Kebutuhan soft landscape di dalam site, antara lain: a Kebutuhan jenis vegetasi khususnya dikaitkan respon terhadap iklim, biasanya pohon berdaun lebat dan berbatang ke cabang. b Kebutuhan jenis vegetasi khususnya dikaitkan dengan akustik lingkungan. c Tata lanselap juga berfungsi dalam menciptakan view yang menarik dalam suatu bangunan, oleh karenanya pengaturan lansekap juga memperhatiakn factor view ke dalam site. 73 Untuk memudahkan spesies-spesies vegetasi yang direncanakan untuk ditanam di kawasan perencanaan, maka vegetasi dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Berikut adalah beberapa vegetasi yang ditanam untuk melengkapi penataan lansekap kawasan perencanaan berdasarkan fungsi vegetasi masing-masing :

a. Vegetasi RendahPengisi Tanah