Peraturan Dasar Bangunan Vertikal

14 4. Berdasarkan jumlah lantai a. Simplek : Ruangan apartemen yang hanya mempunyai satu lantai. b. Duplek : Ruangan apartemen yang memiliki dua lantai. c. Triplek : Ruangan apartemen yang memiliki tiga lantai. 5. Berdasarkan Jumlah Kamar

2.2 Tabel Tipe Ruang Apartemen

1 sq.ft = 0 .0 9 2 9 0 3 0 4 m ²

2.2 Peraturan – peraturan Hunian Apartemen

2.2.1 Peraturan Dasar Bangunan Vertikal

Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang rumah susun menyebutkan bahwa satuan rumah susun mewah apartemen dengan biaya pembangunan per m² Tipe Ruang Ukuran Penghuni Studio Ruang tunggal 100 – 300 sq.ft Single Person atau Satu KmWc bujangan 1 Bed Room R. keluarga 400 – 600 sq.ft Pasangan yang belum R. makan mempunyai anak Satu R. tidur Satu R. KmWc 2 Bed Room R. keluarga 500 – 1000 sq.ft Pasangan dengan R. makan dua anak Dua R. tidur Satu KmWc Dapur 3 Bed Room R. keluarga 600 – 1200 sq.ft Pasangan dengan 2-3 R. makan anak Tiga R. tidur Dua KmWc Dapur 4 Bed Room R. kelurga 1100 – 1500 sq.ft Pasangan dengan R. makan 3-4 anak Empat R. tidur Tiga KmWc Dapur Pantry Gudang 15 diatas harga satuan per m² tertinggi untuk pembangunan gedung bertingkat pemerintah kelas A yang berlaku dengan luas lantai bangunan setiap unit rumah lebih dari 100 m². Tabel 2.3 Koefisian Dasar Bangunan dan Koefisien Lantai Bangunan KDB KLB Jumlah Tingkat Jumlah Penduduk Jiwa 34 1,105 3-4 1528 28 1,20 4-5 1667 25 1,25 5 1736 20,2 1,3 6-7 1847 17,5 1,375 7-8 1909 16 1,4 8-9 1944 15 1,42 9-10 1972 14 1,436 10-11 1995 13 1,45 11-12 2014 Sumber : SNI 03-1733-2004 Ada beberapa aturan dasar yang dapat dijadikan pegangan dalam perancangan hunian vertikal, yaitu peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 60PRT2002. 1. Semua ruang kecuali gudang harus terang secara ilmiah 2. Struktur bangunan komponen serta bahan bangunan, demi keselamatan railing tangga terdiri dari unsur vertikal berjarak 10cm. 3. Kelengkapan hunian vertikal kamar pembantu uer serta tempat mendi dab cuci terdapat sebuah balkon pelayanan balcon service. Daerah pelayanan ini dapat secara terpisah namun masih terkontrol dari pintu masuk utama ke unit apartemen. 4. Satu hunian vertikal ditentukan ukuran minimal untuk setiap orang. 5. Bagian dari ruang bersama seperti lift dan tangga serta koridor mempunyai kemungkinan untuk melihat keluar. 16 6. Jarak antar bangunan ditentukan oleh udara yang harus bias lewat dan pencahayaan alami yang harus dapat diterima, kedudukan bangunan yang satu dengan lainnya diatur sedemikin rupa sehingga sedikit mungkin privasi agak terganggu oleh pandangan dari balik jendela tetangga. 7. Prasarana lingkungan perlu dirancang jalan setapak dan jalan kendaraan yang tidak saling melintas. 8. Fasilitas lingkungan, hal ini menyangkut penataan kota dalam skala hunian vertikal yang menyatukan sebuah lingkungan dengan semua fasilitas yang dibutuhkan sebagai sub-sistemnya.

2.2.2 Peraturan Khusus Apartemen