Ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ekonom mengenai inflasi yakni:
1. Milton friedman mengatakan bahwa inflasi adalah kenaikan tingkat harga secara terus menerus dan cepat.
2. Tajul kwalwaty; inflasi adalah suatu keadaan yang mengidentifikasikan semakin melemahnya daya beli diikuti semakin merosotnya nilai riil
intrinsic mata uang suatu Negara. 3. Ryan C. Amacher and Holley H. Ulbrich dalam bukunya Principles of
Microeconomics. Menjelaskan bahwa terjadinya inflasi merupakan akibat dari
kenaikan tingkat harga diatas harga rata-rata yang berlaku umum yang dapat diukur dengan indeks harga barang-barang konsumsi dari tahun-ketahun.
2.6.2 Jenis- jenis Inflasi
Inflasi dapat digolongkan dalam berbagai kategori, yang ditentukan berdasarkan beberapa hal, yaitu:
1. Berdasarkan asal inflasi: a. Domestic inflation, inflasi yang berasal dari dalam negeri. Kenaikan
harga-harga disebabkan karena adanya kejutan shock dari dalam negeri. b. Imported inflation, inflasi yang terjadi di dalam negeri karena adanya
pengaruh kenaikan harga dari luar negeri. Kenaikan harga-harga terjadi secara absolute.
2. Berdasarkan intensitas inflasi:
Universitas Sumatera Utara
a. Creeping Inflation, atau mild inflation atau inflasi merayap adalah inflasi yang terjadi dengan laju pertumbuhan berlangsung lambat merayap.
Creeping inflasion biasanya terjadi di Negara-negara sedang berkembang
karena terjadinya melekat dengan pembangunan itu sendiri. b. Hyper inflasi, atau galloping inflation adalah inflasi yang sangat berat
yang timbul akibat adanya kenaikan harga-harga umum yang sangat cepat. Hyper inflation
sangat berbahaya karena dapat merusak struktur perekonomian Negara.
3. Berdasarkan Bobot inflasi: a. Inlasi ringan, adalah inflasi dengan laju pertumbuhan yang berlangsung
secara perlahan dan berada pada posisi satu digit atau dibawah 10 per tahun.
b. Inlasi sedang, adalah inflasi dengan tingkat laju pertumbuhan berada diantara 10-30 pertahun atau melebihi dua digit dan sangat mengancam
struktur perekonomian suatu Negara. c. Inflasi berat, adalah inflasi dengan laju pertumbuhan 30-100 per tahun.
Pada kondisi demikian, sector-sektor produksi hamper lumpuh total kecuali yang dikuasai oleh Negara.
d. Inflasi sangat berat, disebut juga sebagai hyper Inflation, adalah inflasi dengan laju pertumbuhan melampaui 100 per tahun, sebagaimana terjadi
pada masa perang dunia ke II. Untuk keperluan perang terpaksa harus dibiayai dengan cara mencetak uang secara berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
4. Berdasarkan penyebab terjadinya Inflasi: a. Demand pull Inflation, inflasi ini timbul karena permintaan keseluruhan
yang tinggi diastu pihak, dipihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh full employment, akibatnya adalah harga naik.
Dan bila hal ini berlangsung terus-menerus akan menyebabkan inflasi yang berkepanjangan.
b. Cost Push Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh turunnya produksi karena naiknya biaya produksi. Akibat naiknya biaya produksi, maka para
produsen akan menaikkan harga-harga. c. Combined Inflation, yaitu inflasi yang timbul karena pengaruh pergeseran
permintaan dan penawaran masyarakat. Dengan demikian harga yang timbul disebabkan oleh permintaan masyarakat yang kuat dan juga adanya
tuntutan dari buruh atau pengusaha yang menyebabkan kenaikan ongkos.
2.6.3 Teori-teori Inflasi