BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan
menguji hipotesis penelitian.
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang Lingkup penelitian ini adalah perkembangan permintaan uang giral di Indonesia selama kurun waktu 24 tahun yakni tahun 1988 – 2011
3.2. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk runtun waktu time series
yang bersifat kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka yang tercatat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik BPS pada kurun waktu 24 tahun 1988 –
2011. Adapun yang diperlukan adalah data uang giral, Produk domestik Bruto, inflasi dan Suku Bunga
3.3.Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan Eviews 5.1, yaitu dengan Metode analisis vector autoregressive
VAR. enders,2004. Dimana semua variabel diberlakukan sama.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga tidak ada variabel endogen dan variabel eksogen. Digunakannya metode ini adalah untuk melihat hubungan maupun kestabilan dan perubahan struktur jangka
panjang antara variabel-variabel ekonomi. selain itu juga digunakan software Microsoft Excel sebagai software
pembantu dalam mengkonversi data kedalam bentuk baku yang disediakan oleh sumber kedalam bentuk yang lebih Respresentatif untuk digunakan pada software
utama dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan data bila dibandingkan dengan pencatatan ulang manual.
3.3.1. Uji Akar Unit Unit root test
Uji akar unit dari Dickey Fuller maupun Philips-Perron adalah untuk melihat stasionaritas data time series yang diteliti dengan program Eviews versi 5.1. adapun
formula dari uji Augmented Diskey Fuller ADF dapat dinyatakan sebagai berikut:
m
∆Y
t
= β
1
+ β
2
t+δY
t
-
1
+ α
i
∑
∆Y
t-1
+
є
t
………………………3.2
i=1
dimana: m = panjang lag yang digunakan Dari hasil persamaan diatas diperoleh nilai ADF statistik. Hasil ini kemudian
dibandingkan dengan nilai kritis dari Mackinon. Jika nilai ADF statistic lebih kecil daripada nilai kritis Mackinnon pada derajat kepercayaan berapapun, maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut adalah tidak stasioner. Solusi yang harus dilakukan adalah menciptakan variabel baru dengan First difference, lalu dilakukan kembali uji
akar unit tersebut.
3.3.2 Uji kointegrasi
Universitas Sumatera Utara
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pada derajat atau order diferensi keberapa data yang diamati akan stasioner. Pengujian ini dilakukan bila pada uji akar
unit langkah pertama diatas dari data yang diamati tidak stasioner. Uji kointegrasi bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel
mempunyai hubungan keseimbangan jangka panjang berkointegrasi atau tidak. Jika berkointegrasi makaresidual kointegrasi atau kesalahan ketidak seimbangannya
adalah stasioner. Untuk melakukan pengujian kointegrasi harus diyakini terlebih dahulu bahwa
variabel terkait dalam pendekatan ini mempunyai derajat mempunyai integrasi yang sama atau tidak. Secara umum sebagian besar pengujian memusatkan perhatian pada
variabel yang berintegrasi nol atau satu.Dalam penelitian ini, uji statistic yang digunakan untuk menguji hipotesa nol yaitu tidak adanya kointegrasi adalah uji
Engle-Grager atau uji Augmented Engle-Granger dan uji CRDW cointegration-
Regression Durbin Watson . untuk menghitung CDRW dan ADF ditaksir regresi
kointegrasi berikut dengan OLS. Dari persamaan 3.1 yaitu: Y = β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ є
t
…………………………………3.3 Uji kointegrasi Durbin-Watson
Pengujian yang relativ sederhana dengan tahapan sebagai berikut: a. Hitung statistik Durbin-Watson d. mengingat d = 21-p, maka pada saat
p = 1, maka d = 0 oleh karenanya hipotesis yang digunakan: H
0:
d =0 b. Bandingkan nilai d
hitung
dengan d
tabel.
Dengan kriteria sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
d
hitung.
d
tabel
maka tolak H
0,
yang berarti stasioner dan terjadi kointegrasi antar variabel.
3.3.3 Vector autoregressive VAR
MetodeVector Autoregression VAR pertama kali dikembangkan oleh Christoper Sims1980. Kerangka analisis yang praktis dalam model ini akan memberikan
informasiyang sistematis dan mampu menaksir dengan baik informasi dalam persamaan yangdibentuk dari datatime series.
Selain itu perangkat estimasi dalam model VAR mudahdigunakan dan diintepretasikan. Perangkat estimasi yang akan digunakan dalam modelVAR ini adalah
fungsiimpulse respon dan variance decompotition. Ada beberapa keuntungan dari VAR Gujarati, 1995:387 yaitu :
1. VAR mampu melihat lebih banyak variabel dalam menganalisis fenomena ekonomi jangka pendek dan jangka panjang.
2. VAR mampu mengkaji konsistensi model empirik dengan teori ekonometrika. 3. VAR mampu mencari pemecahan terhadap persoalan variabel runtun waktu
yangtidak stasioner non stasionary danregresi lancung spurious regresion ataukorelasi lancung spurious correlation dalam analisis ekonometrika.
Unrestricted VAR adalah bentuk VAR yang tidak terestriksi. Bentuk restriksi
ini terkait erat dengan permasalahan kointegrasi dan hubungan teoritis. Jika data yang digunakandi dalam pembentukkan VAR stasioner pada tingkat level, bentuk VAR
yang digunakan adalah VAR tanpa restriksi. Jika data yang digunakan di dalam
Universitas Sumatera Utara
pembentukkan VAR stasioner pada tingkat first difference,bentuk VAR yang digunakan VAR in level.
i Fungsi Impulse Response Widarjono 2007 menjelaskan bahwa analisis impulse response ini digunakan
untuk melacak respons dari variabel endogen di dalam sistem VAR karena adanya goncanganshocks atau perubahan di dalam variabel gangguan e. Impulse
response dalam penelitian ini difokuskan untuk mengetahui respon Y, X
1
, X
2
, dan X
3
apabila terdapat shock uY, uX
1
, uX
2
, dan uX
3
. ii.Variance Decomposition
Analisis variance decomposition atau Forecast Error decomposition ofvariance
ini menggambarkan relatif pentingnya setiap variabel di dalam sistem VAR karena adanya shocks Widarjono, 2007, hal. 383. Variance decomposition
berguna untuk memprediksi kontribusi persentase varian setiap variabel karena adanya perubahan variabel tertentu di dalam sistem VAR.
3.4. Model Analisis
Model analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = fX
1
, X
2
, X
3
…………………………………………3.1 Secara sistematis dari fungsi ini dapat diturunkan model persamaan sebagai
berikut: Y= α+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+є
t
…………………………….3.2 dimana:
Y = Permintaan uang giral
Universitas Sumatera Utara
X
1
= Produk Domestik Bruto X
2
= Inflasi X
3
= Tingkat suku bunga Deposito β
1,
β
2,
β
3
= Koefisien regresi є
t
= error term α
= Intercept Dengan mengidentifikasi permintaan uang giral Y, Produk Domestik Bruto
X
1
, Inflasi X
2
, dan Suku Bunga X
3
dari suatu model ekonomi makro, dimana keempat variabel tersebut adalah variabel endogen dalam persamaan simultan,
Keempat variabel saling mempengaruhi satu sama lain.
3.5. Defenisi Operasional
Untuk memudahkan pemahaman terhadap istilah dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini maka perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut:
1. Variabel tak bebas adalah jumlah uang giral Y yang dipegang masyarakat. 2. Variabel pendapatan nasional diproksi dengan Produk Domestik Bruto X
1
dengan harga konstan. 3. Variabel Inflasi X
2
diukur dengan suku bunga deposito 3 bulan. 4. Variabel Suku Bunga X
3
adalah kenaikan harga umum secara terus-menerus dan persinten dari suatu perekonomian. Ada beberapa indikator inflasi yang
dapat digunakan yaitu: Perubahan Indeks harga konsumen IHK. Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB, dan Perubahan deflator PDB.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 4.1.1. Perkembangan Makro Ekonomi Indonesia
Pada tahun 2010, Ditengah krisis finansial global terutama di negara Eropa dan Amerika Serikat yang belum juga berakhir sampai saat ini, ekonomi Indonesia
tumbuh lebih pesat, sampai akhir tahun 2010 pertumbuhan ekonomi telah meningkat sebesar 6,1. Kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang ditunjukan oleh
indikator ekonomi makro yang positif, seperti meningkatnya ekspor, menguatnya nilai tukar Rupiah, IHSG yang terus mencapai rekor tertinggi, semua itu telah
meningkatkan kepercayaan dunia sehingga Indoneisa terus dibanjiri oleh modal asing, baik melalui pasar saham dan pasar uang maupun melalui Foreign Direct
Investment FDI. Pada tahun 2009 ketika dunia menghadapi krisis finansial yang ditandai
dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang negatif yaitu sebesar -1,9 Sumber: WDI and GDF 2010, World Bank Statistics, ekspor Indonesia mengalami penurunan yang
cukup besar yaitu hampir 15 dari US 137 miliar tahun 2008 menjadi US 116
Universitas Sumatera Utara