Teori-teori Inflasi Inflasi 1 Pengertian inflasi

4. Berdasarkan penyebab terjadinya Inflasi: a. Demand pull Inflation, inflasi ini timbul karena permintaan keseluruhan yang tinggi diastu pihak, dipihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh full employment, akibatnya adalah harga naik. Dan bila hal ini berlangsung terus-menerus akan menyebabkan inflasi yang berkepanjangan. b. Cost Push Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh turunnya produksi karena naiknya biaya produksi. Akibat naiknya biaya produksi, maka para produsen akan menaikkan harga-harga. c. Combined Inflation, yaitu inflasi yang timbul karena pengaruh pergeseran permintaan dan penawaran masyarakat. Dengan demikian harga yang timbul disebabkan oleh permintaan masyarakat yang kuat dan juga adanya tuntutan dari buruh atau pengusaha yang menyebabkan kenaikan ongkos.

2.6.3 Teori-teori Inflasi

Ada beberapa teori yang membahas tentang inflasi yakni: 1. Teori Kuantitas Teori ini merupakan teori yang paling tua dan merupakan teori yang mendekati inflasi dari segi permintaan. Teori ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh kelompok ekonom dari Chiago University, yang juga dikenal sebagai kelompok moneteris.menurut pendapat mereka bahwa inflasi hanya dapat terjadi bila ada Universitas Sumatera Utara kenaikan jumlah uang beredar. Harga-harga akan naik karena adanya kelebihan uang yang diciptakan atau diproduksi oleh bank sentral. Meningkatnya jumlah uang beredar berarti meningkatnya saldo kas yang dimiliki oleh rumah tangga konsumen dan akibatnya akan meningkatkan pengeluaran konsumsi masyarakat. Peningkatan konsumsi masyarakat akan mengakibatkan kenaikan tingkat harga, sehingga akan berakibat terjadinya inflasi. Inflasi akan berhenti dengan sendirinya jika tidak terjadi penambahan uang beredar. 2. Teori Keynes dan teori tekanan Biaya Cost Push Theory Teori inflasi menurut pendekatan ini mengatakan bahwa inflasi terjadi karena suatu kelompok masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya, sehingga proses inflasi merupakan proses tarik-menarik antar golongan masyarakat untuk memperoleh bagian yang lebih besar dari pada yang mampu disediakan oleh masyarakat itu sendiri. Golongan yang berhasil dengan aspirasinya akan mencerminkan penghasilannya dengan suatu permintaan yang efektif. Kalau hal ini selalu terjadi maka akan menimbulkan suatu kesenjangan inflasi. Tekanan dari golongan ini akan mengakibatkan kenaikan biaya. Menurut aliran teori ini, untuk mengetahui proses inflasi perkiraan diamati factor kelembagaan yang dapat mempengaruhi upah dan harga. Adanya suatu kesenjangan di atas akan menaikkan harga-harga dan laju inflasi. Proses inflasi akan berlangsung secara terus-menerus selama masih terjadi perbedaan antara permintaan efektif. 3. Teori strukturalitas Universitas Sumatera Utara Teori merupakan teori inflasi yang didasarkan pada pengalaman di Negara-negara Amerika latin dan mengaitkan timbulnya inflasi. Karenanya pula sering disebut inflasi jangka panjang. Pada umumnya Negara-negara berkembang adalah eksportir bahan baku mentah yang merupakan masukan industry Negara-negara maju, secara teoritis mereka berharap bahwa ekspor mereka dapat meningkat apabila mereka dapat meningkat apabila mereka mengadakan perdagangan internasional. Kenaikan ekspor ini dengan sendirinya dapat dipakai untuk membiayai program pembangunan dan juga impor barang-barang yang mereka butuhkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: harga barang ekspor di pasar dunia yang tidak menguntungkan, elastisitas kurva penawaran barang-barang ekspor yang umuimnya tidak elastis dan batasan yang dibutuhkan oleh Negara-negara industry. Akibatnya ekspor mereka tidak cukup kuat untuk mendukung program-program pembangunan yang terlalu ditargetkan dan juga impor. Permasalahannya adalah komponen barang-barang subtitusi impor tersebut masih juga diimpor dan ongkos produksinya relativ lebih tinggi. Jelaslah bahwa dengan tingginya ongkos akan mengakibatkan harga barang- barang tersebut menjadi lebih mahal. Dengan sendirinya proses ini akan saling kait- mengait dengan sektor lain yang menggunakan barang-barang subtitusi impor tersebut, sehingga harga terpengaruh untuk naik. Disamping faktor di atas, kenaikan harga juga terjadi adanya ketidakselarasan antara produksi barang-barang kebutuhan pokok pangan dengan pertumbuhan penduduk. Jika pertumbuhan produksi pangan dengan pertumbuhan penduduk. Jika pertumbuhan produksi pangan tersebut lebih Universitas Sumatera Utara kecil daripada pertumbuhan penduduk, berarti penawaran pangan lebih kecil daripada permintaan pangan, akibatnya cenderung naik dan inflasi terjadi.

2.6.4 Dampak inflasi