Ninah Hasanah, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis Dalam
Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
f. menguji skor tersebut dengan menggunakan uji normalitas data pada kelompok kelas kontrol dan kelompok eksperimen melalui uji Kolmogorof-Smirnov
dengan taraf signifi kansi α 0,05;
g. uji homogenitas variansi data hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperi- men dan kelompok kelas kontrol melalui uji Levena dengan taraf signifikansi
α 0,05; h. uji signifikansi perbedaan rata-rata pada kelompok kelas eksperimen dan kelas
kontrol melalui uji t dengan taraf signifikansi α 0,05; i. uji hipotesis;
j. menafsirkan data hasil uji hipotesis. 2 mengolah data hasil observasi
Data yang diperoleh dari hasil observasi diolah secara kualitatif. Pengolahannya dilakukan berdasarkan pengamatan lembar observasi yang sudah
disiapkan peneliti. Data tersebut kemudian ditranskripsikan kemudian dideskripsikan peneliti selaku observer kemudian ditafsirkan untuk memperoleh
kesimpulan. 3 mengolah data hasil angket
Data yang diperoleh dari hasil angket yang dikerjakan siswa kelas eksperimen diolah secara kuantitatif. Setiap jawaban siswa diberi skor sesuai
dengan skala Likert. Setiap butir pertanyaan diberi skor mulai dari rentang 1 s.d 5. Jumlah skor minimal untuk ke-20 soal angket adalah 20 dan jumlah skor
maksimal setiap siswa untuk ke-20 soal adalah 100. Skor tersebut kemudian dikonversi ke dalam bentuk persentase. Kriteria serta kualifikasinya dapat dilihat
pada tabel 10.3. 4 mengolah data hasil wawancara
Data hasil wawancara dengan guru model diolah secara kualitatif. Data tersebut terlebih dahulu dideskripsikan kemudian dirangkum dan ditafsirkan.
F. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu kelas XI Ipa 1 - XI Ipa 8. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Arikunto 2003:108, populasi adalah,
Ninah Hasanah, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis Dalam
Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
“keseluruhan subjek penelitian”. Populasi yang ditentukan penulis merupakan populasi yang jumlahnya terbatas. Diungkapkan Taniredja 2011,33, populasi
yang jumlahnya terbata s yaitu, “populasi yang memiliki sumber-sumber data yang
jelas batas- batasnya secara kuantitatif”.
Adapun penentuan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling yaitu penentuan kelas untuk dijadikan sampel penelitian
di mana pemilihan kelasnya dilakukan dengan cara undianlotre Taniredja, 2011:35. Adapun kelas yang digunakan dari hasil random kelas yaitu kelas XI
Ipa 2 dan XI Ipa 8 yang terpilih untuk dijadikan sampel penelitian. Kelas XI Ipa 2 menggunakan menggunakan model ekspositori dan kelas XI Ipa 8 menggunakan
model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis. Peneliti menggunakan penelitian sampel karena bermaksud menggeneralisasikan atau
mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
G. Paradigma Penelitian
Penelitian ini terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu: 1 Studi awal; 2 Perancangan Model; 3 Implementasi Model; dan 4 Evaluasi Model. Tahap
pertama, studi awal. Terdiri dari studi pustaka dan survey. Studi pustaka dilakukan untuk mengkaji model pembelajaran. Dua hal yang dilakukan dalam
kajian teori membaca artikel ilmiah populer; kajian penguasaan kemampuan membaca; dan kajian teori model pembelajaran aktif. Survey terdiri dari kajian
kesulitan siswa dalam membaca artikel ilmiah populer sehingga menghasilkan perumusan masalah dan tujuan penelitian.
Tahap kedua. Perancangan model. Hal yang dilakukan yaitu merancang model Pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis
pada pembelajaran membaca artikel ilmiah populer. Selanjutnya menyusun RPP lalu menyusun dan mengujicobakan instrumen.
Tahap ketiga, implementasi model. Dilakukan melalui pretest dan posttest, observasi KBM, angket mahasiswa, dan wawancara dengan guru
pengamat proses pembelajaran
Ninah Hasanah, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis Dalam
Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tahap keempat, evaluasi model. Evaluasi model ini berkaitan dengan keefektifan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis
pada pembelajaran membaca artikel ilmiah populer juga untuk mengetahui proses pelaksanaan model. Untuk lebih jelasnya, alur paradigma penelitian dapat dilihat
pada gambar 2.3.
Ninah Hasanah, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis Dalam
Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 2.3 Alur Paradigma Penelitian
Studi Awal
Perancangan Model
Menyusun Rpp Studi Pustaka
Survey
Kajian teori model
pembelajaran aktif tipe trading
Place Perumusan
Masalah dan Tujuan
Penelitian Kajian kesulitan
siswa dalam membaca artikel
ilmiah Populer
Merancang Model
Pembelajaran Aktip Tipe
Trading Place Menyusun dan
mengujicobakan Instrumen
Pretest - Posttest Implementasi Model
Observasi KBM Angket Siswa
Wawancara Guru Model
Pengolahan Data Evaluasi Model
Model Pembelajaran Aktif
Ninah Hasanah, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis Dalam
Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Ninah Hasanah, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis Dalam
Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pada bagian akhir tulisan ini, kesimpulan yang diperoleh didasarkan pada rumusan masalah yang dilandasi hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis serta
pembahasan, kesimpulan penelitian ini mendeskripsikan lima hal. Pertama, profil pembelajaran membaca pada siswa kelas XI SMA Negeri I Garut yaitu
pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan model pembelajaran ekspositori, yaitu suatu model pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian
materi secara verbal dari seorang guru kepada siswanya agar siswa dapat menguasai materi secara optimal kemudian siswa mengerjakan latihan dan
bertanya. Melalui pembelajaran ekspositori yang diterapkan guru dalam pembelajaran membaca kritis, kekurangannya yaitu siswa kurang aktif
berinteraksi dengan siswa lainnya. Kedua, kemampuan membaca kritis artikel pada siswa SMA Negeri I
Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014. Dalam pembelajaran, siswa mengalami kesulitan dalam membaca yaitu ketidakaktifan berupa kurangnya keaktifan dalam
merespons bacaan berupa menyampaikan gagasan atau ide, menyampaikan kritik, dan menyimpulkan bacaan berdasarkan fakta penunjang.
Kemampuan membaca sebelum penerapan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis termasuk kategori baik karena berada
pada rentang skor 75 - 84 dengan jumlah perolehan skor 1060 dan skor rata-rata 35,33 atau 75,17. Adapun sesudah diberikan perlakuan berupa model
pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis, kemampuan membaca kritis siswa termasuk pada kategori baik karena berada pada rentang 60
- 74, dengan perolehan jumlah skor posttest 1125, skor rata-rata 37,5 atau 79,79. Peningkatan kemampuan membaca terjadi pada perolehan nilai posttest.
Peningkatan skor sebesar 2,17 atau 4,62 sedangkan pada kelas kontrol peningkatan skor sebesar 0,93 atau 1,97. Peningkatan skor lebih banyak terjadi
pada kelas eksperimen sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran