commit to user Pada  penelitian  ini  digunakan  pendapat  W.S.Winkel,  2005:  245,  untuk
mengukur efektifitas  belajar peserta didik pada ranah psikomotor, yaitu terdapat tujuh  klasifikasi.  Tiap  aspek  akan  dijabarkan  melalui  indikator  kata  kerja
operasionalnya  masing-masing  pada  lembar  observasi  proses  pembelajaran  di kelas dan hasil belajar siswa.  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan
pelaksanaan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kecakapan siswa terhadap aspek afektif dan aspek psikomotor.
3. Hasil Belajar
Menurut  Purwanto  2009:  46  yang  dimaksud  hasil  belajar  adalah perubahan  prilaku  akibat  blajar.  Perubahan  prilaku  disebabkan  karena  dia
mencapai  penguasaan  atas  sejumlah  behan  yang  diberikan  dalam  proses  belajar mengajar.  Hasil  belajar  dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  juga  disebut
sebagai  prestasi  belajar.  Kata  prestasi  belajar  terdiri  dari  dua  suku  kata,  yaitu prestasi  dan  belajar.  Prestasi  adalah  hasil  yang  telah  dicapai  dilakukan,
dikerjakan,  dan  sebagainya.  Prestasi  belajar  juga  dapat  diartikan  sebagai penguasaan  pengetahuan  atau  keterampilan  yang  dikembangkan  oleh  mata
pelajaran,  lazimnya  ditunjukan  dengan  nilai  tes  atau  angka  nilai  yang  diberikan oleh guru. Prestasi belajar dapat bersifat tetap dalam serjarah kehidupan manusia
karena  sepanjang  kehidupannya  selalu  mengejar  prestasi  menurut  bidang  dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada
orang  yang  bersangkutan,  khususnya  orang  yang  sedang  menuntut  ilmu  di sekolah.  Prestasi  belajar  meliputi  segenap  ranah  kejiwaan  yang  berubah  sebagai
akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Menurut Djamarah dan Zain 2006: 106-107 prestasi belajar dapat dinilai
dengan cara: a.
Tes formatif Penilaian  ini  digunakan  untuk  mengukur  satu  atau  beberapa  pokok  bahasan
tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap  pokok  bahasan  tersebut.  Hasil  tes  ini  dimanfaatkan  untuk
memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu
commit to user b.
Tes Subsumatif Tes  ini  meliputi  sejumlah  bahan  pengajaran  tertentu  yang  telah  diajarkan
dalam  waktu  tertentu.  Tujuannya  adalah  untuk  memperoleh  gambaran  daya serap  siswa  untuk  meningkatkan  tingkat  prestasi  belajar  siswa.  Hasil  tes
subsumatif  ini  dimanfaatkan  untuk  memperbaiki  prses  belajar  mengajardan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
c. Tes Sumatif
Tes  ini  diadakan    untuk  mengukur  daya  serap  siswa  terhadap  bahan  pokok- pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun
pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar  siswa  dalam  suatu  periode  belajar  tertentu.  Hasil  tessumatif  ini
dimanfaatkan  untuk  kenaikan  kelas,  menyusun  peringkat  ranking  atau sebagai ukuran mutu sekolah.
a. Penilaian Hasil belajar
Pada  penelitian  ini,  untuk  mengukur  hasil  belajar  siswa  hanya  digunakan tiga  tahap  pada  aspek  kognitif  yaitu  tahap  pengetahuan,  pemahaman,  dan
penerapan.  Pengukuran  hasil  belajar  kognitif  menggunakan  tes  tertulis  pada  tiap siklus.  Penilaian  Hasil  belajar  berkaitan  aspek  kognitif  yang  berdasarkan  pada
intelektual  atau  berfikirnalar.  Bloom  dkk,  W.S.Winkel,  2005:  45  membagi aspek ini menjadi 6 tahap, yaitu:
a Pengetahuan knowledge
Pengetahuan  merupakan  aspek  kognitif  yang  paling  rendah  tetapi  paling mendasar. Dilihat dari objek yang diketahui isi pengetahuan dapat digolongkan
yaitu : 1 Mengetahui sesuatu secara khusus, 2 Mengetahui tentang cara untuk memproses atau melakukan sesuatu.
b Pemahaman comprehension
Pemahaman atau dapat dijuga disebut dengan istilah mengerti, merupakan kegiatan mental intelektual  yang mengorganisasikan materi  yang telah diketahui.
Temuan-temuan  yang  didapat  dari  mengetahui  seperti  definisi,  informasi, peristiwa,  fakta  disusun  kembali  dalam  struktur  kognitif  yang  ada.  Temuan-
temuan  ini  diakomodasikan  dan  kemudian  berasimilasi  dengan  struktur  kognitif
commit to user yang  ada,  sehingga  membentuk  struktur  kognitif  baru.  Tingkatan  dalam
pemahaman ini meliputi : 1
Translasi  yaitu  mengubah  simbol  tertentu  menjadi  simbol  lain  tanpa perubahan makna.
2 Interpretasi yaitu menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik
dalam bentuk simbol verbal maupun non verbal. 3
Ekstrapolasi  yaitu  melihat  kecenderungan,  arah  atau  kelanjutan  suatu temuan.
c Penerapan application
Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Seseorang  dikatakan  menguasai
kemampuan ini jika ia dapat memberi contoh, menggunakan, mengklasifikasikan, memanfaatkan, menyelesaikan dan mengidentifikasi hal-hal yang sama.
d Penguraian analysis
Menentukan  bagian-bagian  dari  suatu  masalah  dan  menunjukkan hubungan antar-bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab dari suatu peristiwa
atau memberi argumen-argumen yang menyokong suatu pernyataan. Secara rinci Bloom mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, yaitu:
1 Menganalisis unsur.
2 Menganalisis hubungan.
3 Menganalisis prinsip-prinsip organisasi.
e Memadukan synthesis
Menggabungkan,  meramu,  atau  merangkai  berbagai  informasi  menjadi satu kesimpulan atau menjadi suatu hal  yang baru. Kemampuan berfikir induktif
dan konvergen merupakan ciri kemampuan ini. f
Penilaian evaluation Mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar-salah, baik-
buruk,  atau  bermanfaat-tak  bermanfaat  berdasarkan  kriteria  tertentu,  baik kualitatif maupun kuantitatif.
commit to user Terdapat dua kriteria pembenaran yang digunakan, yaitu :
1 Pembenaran  berdasarkan  kriteria  internal;  yang  dilakukan  dengan
memperhatikan konsistensi atau kecermatan susunan secara logis unsur- unsur yang ada di dalam objek yang diamati.
2 Pembenaran berdasarkan kriteria eksternal;  yang  dilakukan berdasarkan
kriteria-kriteria yang bersumber di luar objek yang diamati. Dari  aspek  kecakapan  yang  ditingkatkan  tersebut  yang  memenuhi  untuk
tolak ukur sebagai penilaian hasil belajar siswa di kelas yaitu dilihat dari hasil tes siswa.  Hasil  belajar  merupakan  hasil  akhir  umumnya  dinyatakan  dalam  bentuk
nilai  belajar  yang  diperoleh  siswa  terhadap  serangkaian  kegiatan  evaluasi  yang dilakukan  guru  baik  evaluasi  harian,  tengah  semester  maupun  evaluasi  akhir
semester. Dimaksudkan  untuk mengukur sejauhmana penguasaan siswa  terhadap materi  pelajaran  yang  telah  diberikan.  Berdasarkan  nilai  yang  diperoleh,  maka
siswa  dapat  diklasifikasikan  prestasi  belajarnya  apakah  berada  pada  kategori sangat  baik,  baik,  sedang,  cukup,  atau  kurang  sesuai  dengan  standar  penilaian
yang digunakan di sekolah atau guru mata pelajaran itu sendiri. b.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Djamarah  dan  Zain  2006:  109  mengemukakan  bahwa  betapa  tingginya
nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru berusaha sekuat tenaga dan pikiran  mempersiapkan  program  pengajarannya  dengan  baik  dan  sistematik.
Namun  terkadang,  keberhasilan  yang  dicita-citakan,  tetapi  kegagalan  yang ditemui;  disebabkan  oleh  berbagai  faktor  sebagai    penghambatnya.  Sebaliknya,
jika  keberhasilan  itu  menjadi  kenyataan,  maka  berbagai  faktor  itu  juga  sebagai pendukungnya.  Berbagai  faktor  yang  dimaksud  akan  dijelaskan  satu  per  satu
sebagai berikut: 1
Tujuan Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam
kegiatan  belajar  mengajar.  Kepastian  dari  perjalanan  proses  belajar mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran.
Tercapainya pengajaran sama halnya keberhasilan pengajaran.
commit to user 2
Guru Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan
kepada  anak  didik  disekolah.  Guru  adalah  orang  berpengalaman  dibidang profesinya.  Pandangan  guru  terhadap  anak  didik  akan  mempengaruhi
kegiatan  mengajar  guru  di  kelas.  Guru  yang  memandang  anak  sebagai makhluk  individual  dengan  segala  perbedaan  dan  kesamaannya,  akan
berbeda dengan  guru  yang memandang anak didik sebagai makhluk sosial. Perbedaan  pandangan  dalam  memandang  anak  didik  ini  akan  melahirkan
pendapatan yang berbeda pula. Tentu saja, hasil proses belajar mengajarnya pun berlainan.
3 Anak didik
Anak  didik  adalah  orang  yang  dengan  sengaja  datang  ke  sekolah.  Anak didik yang menyenangi pelajaran tertentu dan kurang menyenangi pelajaran
yang  lain  adalah  perilaku  yang  bermula  dari  sikap  mereka  karena  minat yang berlainan. Hal ini mempengaruhi kegiatan belajar anak.
4 Kegiatan pengajaran
Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dan anak  didik  dengan  bahan  sebagai  perantaranya.  Guru  yang  mengajar,  anak
didik yang belajar. 5
Bahan dan alat evaluasi Bahan evaluasi adalah suatu bahan  yang terdapat di dalam kurikulum yang
sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan. 6
Suasana Evaluasi Pelaksanaan  evaluasi  biasanya  dilaksanakan  di  dalam  kelas.  Semua  anak
didik  dibagi  menurut  kelas  masing-masing.  Kelas  I,  kelas  II,  dan  kelas  III dikumpulkan  menurut  tingkatan  masing-masing.  Besar  kecilnya  jumlah
anak  didik  yang  dikumpulkan  di  dalam  kelas  akan  mempengaruhi  suasana kelas.
commit to user
4. Pengertian Belajar Statika