commit to user
F. Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif terutama dalam mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan
yang disajikan secara naratif. Analisis diskriptif kualitatif dilakukan dengan analisis interaktif. Data yang dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan analisis
interaktif ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dilakukan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses
siklus. Menurut H.B. Sutopo 2006: 120 proses analisis interaktif dapat digambarkan
dalam skema berikut :
Reduksi data adalah kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Penyajian data berupa
sekumpulan informasi dalam bentuk naratif yang disusun, diatur dan diringkas sehingga mudah dipahami, dilakukan secara bertahap dari kesimpulan sementara
kemudian dilakukan penyimpulan dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi. Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan
Sajian Data Reduksi
Gambar 3. Model Analisis Interaktif Sumber : H.B. Sutopo, 2006: 120
commit to user
G. Tolak Ukur Keberhasilan
Tolok ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dideskripsikan dalam tabel berikut :
Tabel 3. Tolak Ukur Keberhasilan Sumber: nilai KKM SMK N 2 Surakarta
Variabel Aspek yang dinilai
Data Target
Efektivitas Belajar
1. Ranah Afektif
Lembar observasi skor 75 ≥ 70 rata-
rata kelas 2.
Ranah Psikomotor
Lembar observasi skor 75 ≥ 70 rata-
rata kelas Hasil Tes
Belajar 3.
Ranah kognitif Capaian ketuntasan dalam
tes nilai
75 ≥ 70 rata- rata kelas
Adanya tolok ukur keberhasilan penelitian ini ditetapkan dengan skor 75 dikarenakan skor 75 merupakan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah untuk tahun ajaran 20102011.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan melalui proses kerja kolaborasi antara kepala sekolah, guru statika dan
peneliti. Penelitian selalu berupaya mengadakan perbaikan untuk memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang paling efektif, sehingga
dimungkinkan adanya tindakan secara berulang-ulang dengan revisi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran Statika.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Statika serta perolehan manfaat yang lebih baik.
Prosedur utama dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Siklus I
1. Tahap Perencanaan Planning
Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan seperti perijinan, observasi pra tindakan, identifikasi masalah, pembuatan dan menyiapakan
instrumen yang diperlukan, serta merencanakan langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
commit to user Seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan bertujuan untuk
memperbaiki pembelajaran Statika yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick, adapun langkah-langkah perencanaannya yaitu:
a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu mata
pelajaran Statika SMK Negeri 2 Surakarta b.
Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas X TGB. Observasi dilakukan dengan mengikuti pembelajaran Statika di kelas
c. Mengidentifikasi masalah
d. Menganalisis dan merumuskan masalah
e. Menyiapkan perangkat pembelajaran RPP, TongkatMedia, Kriteria
Penilaian, Alat, Evaluasi 2.
Tahap Melakukan Tindakan Action Tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Pelaksanaan tindakan pada tahap ini adalah sebagai berikut: a.
Tahap Awal Pembelajaran 1
Guru memberi ucapan salam 2
Guru mengecek kehadiran siswa. 3
Guru melakukan apersepsi dengan memberikan materi tentang teori keseimbangan dan hukum Newton dalam perhitungan kekuatan bahan
konstruksi bangunan. 4
Guru menyiapkan tongkat yang panjangnya 20 cm. 5
Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang akan digunakan sebagai setting
pembelajaran. b.
Tahap Inti Pembelajaran 1
Eksplorasi a
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan.
b Siswa mengajukan pertanyaan yang dirasa masih sulit untuk
dipahami.
commit to user 2
Elaborasi a
Siswa dibagi kedalam 7 kelompok tiap kelompok terdiri dari 5 orang berdasarkan karakteristik yang heterogen dengan jumlah
siswa 34 siswa. b
Guru mengkondisikan siswa supaya duduk berkelompok. c
Siswa duduk secara berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
d Guru memberi bahan akademik yang disajikan kepada siswa dalam
bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari bagian dari bahan akademik tersebut.
e Para anggota dari beberapa tim memiliki tanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian akadenik yang diberikan oleh guru. f
Setelah kelompok selesai memhami materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru memberikan tugas kelompok.
g Siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok
yang nantinya akan terjadi diskusi kelas untuk menciptakan scenario. h
Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan segera meminta bantuan atau arahan dari guru.
i Setelah kelompok selesai mengerjakan tugas, guru mempersilahkan
anggota kelompok untuk memulai permainan tongkat. j
Guru mengambil tongkat, bersama-sama berhitung 1 sampai 10 dan tongkat digilirkan kepada kelompok satu ke kelompok yang lain.
k Setelah berhenti berhitung dan tongkat merhenti berputar, maka guru
memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok yang memegang tongkat.
Kelompok tersebut
harus menjawabnya
dan mempresentasikan didepan, sedemikian seterusnya sampai sebagian
besar siswa mendapat bagian untuk mejawab setiap pertanyaan dari guru.
l Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota
kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
commit to user 3
Konfirmasi c
Siswa bersama guru mengevaluasi pekerjaan kelompok yang sudah selesai.
d Guru mengecek hasil kerja siswa dan buat skor perkembangan tiap
siswa atau kelompok.
c. Tahap Akhir Pembelajaran
4 Guru mengembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi
seandainya ada masalah yang belum terpecahkan. 5
Guru memberikan tugas individu untuk mengetahui pemahaman dan kompetensi yang dimiliki tiap siswa.
6 Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.
7 Guru melakukan evaluasipenilaian, baik secara kelompok maupun
individu. 8
Guru menutup pembelajaran.
3. Tahap Mengamati observasi
Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika
tindakan berlangsung. Aktivitas siswa diamati selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi dari awal pembelajaran
sampai akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa sudah sesuai dengan indikator yang tercantum dalam lembar
observasi atau tidak. Adapun hal-hal yang diamati pada siklus I ini, antara lain: a.
Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang dilakukan guru statika kelas X TGB.
b. Peningkatan aktivitas keaktifan siswa.
c. Pencapaian konsep siswa rananh kognitif.
d. Efektivitas siswa selama proses pembelajaran ranah afektif dan ranah
psikomotor .
commit to user e.
Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat talking stick sedang berjalan di kelas.
f. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelamahan-
kelemahan atau temuan-temuan kegiatan melalui observasi, serta memberikan saran dan perbaikannya.
4. Tahap Refleksi Reflection
Data-data yang diperoleh melalui observasi, dalam tahap ini, dikumpulkan dan dianalisis dengan model analisis interaktif. Dengan demikian, dapat diketahui
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Statika dengan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Berdasarkan hasil refleksi ini,
akan diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada
siklus selanjutnya.
Siklus II
Diadakannya tindakan siklus II berdasarkan pada hasil yang telah dicapai pada siklus I. Tindakan siklus II direncanaan sebagai upaya perbaikan dari hasil
tindakan siklus I, dengan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan silabus mata pelajaran Statika. Perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, serta analisis
dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya 1.
Tahap Perencanaan Planning a.
Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
b. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.
c. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus I.
2. Tahap Melakukan Tindakan Action
Tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Tahap Awal Pembelajaran
1 Guru memberi ucapan salam.
2 Guru mengecek kehadiran siswa.
commit to user 3
Guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi sebelumnya. 4
Siswa diperkenalkan lagi dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran yang langkah-langkahnya
hampir sama dengan yang tertera pada siklus I. 5
Guru menyiapkan tongkat yang panjangnya 20 cm. 6
Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang akan digunakan sebagai setting
pembelajaran. b.
Tahap Inti Pembelajaran 1
Eksplorasi a
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan.
b Siswa mengajukan pertanyaan yang dirasa masih sulit untuk
dipahami. 2
Elaborasi a
Guru tidak perlu membagi kelompok lagi karena kelompok yang ada pada siklus I sudah efektif.
b Guru mengkondisikan siswa supaya duduk berkelompok tanpa
menimbulkan suara gaduh, sehingga suasana kelas tidak ramai. c
Guru memberi bahan akademik yang disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan hitungan setiap siswa bertanggung jawab untuk
mempelajari bagian dari bahan akademik tersebut. d
Para anggota dari beberapa tim memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akadenik yang diberikan oleh guru.
e Setelah kelompok selesai memhami materi pelajaran dan
mempelajari isinya, guru memberikan tugas kelompok. f
Siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok yang nantinya akan terjadi diskusi kelas untuk menciptakan scenario.
g Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan
segera meminta bantuan atau arahan dari guru.
commit to user h
Setelah kelompok selesai mengerjakan tugas, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk memulai permainan tongkat.
i Guru mengambil tongkat, bersama-sama berhitung 1 sampai 10 dan
tongkat digilirkan kepada kelompok satu ke kelompok yang lain. j
Setelah berhenti berhitung dan tongkat merhenti berputar, maka guru memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok yang memegang
tongkat. Kelompok
tersebut harus
menjawabnya dan
mempresentasikan didepan, sedemikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk mejawab setiap pertanyaan dari
guru. k
Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
3 Konfirmasi
a Siswa bersama guru mengevaluasi pekerjaan kelompok yang sudah
selesai. b
Guru mengecek hasil kerja siswa dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok.
c. Tahap Akhir Pembelajaran
1 Guru mengembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi
seandainya ada masalah yang belum terpecahkan. 2
Guru memberikan tugas individu untuk mengetahui pemahaman dan kompetensi yang dimiliki tiap siswa.
3 Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut
4 Guru melakukan evaluasipenilaian, baik secara kelompok maupun
individu. 5
Guru menutup pembelajaran. 3.
Tahap Mengamati observation Efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick
diamati berdasarkan ketertarikan siswa dalam kegiatan belajar mengajar mata
commit to user pelajaran produktif statika yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan keaktifan
belajar dalam proses pembelajaran. a.
Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick baik guru maupun siswa.
b. Mencatat perubahan yang terjadi.
c. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran
dan memberikan balikan. 4.
Tahap Refleksi Reflection Tingkat efektifitas dan hasil belajar siswa dalam model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick pada mata pelajaran produktif statika diukur berdasarkan perolehan hasil belajar kemampuan siswa dan penilaian lembar
observasi siswa.
Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II, hasil yang diharapkan adalah:
a. Siswa memiliki efektivitas belajar yang baik karena selalu aktif terlibat dalam
proses pembelajaran statika b.
Guru memiliki kemampuan merancang dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dalam mencapai tujuan
pembelajaran statika. c.
Terjadi peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran statika.
commit to user Untuk lebih jelasnya, proses penelitian tindakan pada penelitian ini dapat dilihat
pada gambar berikut:
Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Proses Penelitian Tindakan
Sumber: Kemmis dan Mc. Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2007: 66
Perencanaan Tindakan I
Observasi Refleksi
Tindakan II
Observasi Refleksi
PerencanaanTerevisi
Evaluasi
Hasil Belajar Statika Kelas X TGB Meningkat
Evaluasi
Perencanaan Terevisi
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian
Tempat penelitian berada di kelas X Teknik Gambar Bangunan TGB SMK Negeri 2 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Nomor Statistik Sekolah : 321036E+11
Provinsi : Jawa Tengah
Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta
Kecamatan : Laweyan
Desa Kelurahan : Kerten
Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 33 Surakarta, kode pos
57143 No. Telepon Faximile
: 0271 714901 0271 727003 Kepala Sekolah
: Drs. Susanta, MM. NIP. 19600808 198803 1 006
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri
Standar Sekolah : Akreditasi A
Tahun Berdiri : 1958
Tahun Perubahan : 1999
Kepemilikan Tanah : Pemerintah
Luas Tanah : 23.150 m
2
Email dan Website : infosmkn2-solo.net , http : www.smkn2-solo.net
Bidang Keahlian : 1. Teknik Bangunan
2. Teknik Mesin
3. Teknik Elektronika
4. Teknik Informatika