Tahap Observasi dan Analisis

commit to user j. Dalam pembelajaran guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang teori keseimbangan dan hukum Newton. Dengan cara guru mengambil tongkat dan bersama-sama menghitung 1 sampai 10 kemudian tongkat digilirkan kepada kelompok satu ke kelompok yang lain sampai benhenti pada hitungan ke 10. k. Pada pertemuan 2 hari Jumat tanggal 25 Maret 2011 jam ke 4- 6. Kelompok yang mendapat tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru dan menjelaskan kepada siswa yang lain didepan kelas dan kelompok yang lain mencermati, menanggapi, bertanya, menjelaskan, dan menyempurnakan laporan masing-masing, tetapi suasana kelas jadi kurang terkendali para siswa membuat kelas menjadi ramai dan gaduh. l. Seterusnya sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab semua pertanyaan dan tugas dari guru. m. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan hasil kelompok untuk selanjutnya dikoreksi, dinilai, dan dikembalikan pada pertemuan berikutnya, tetapi siswa terlambat mengumpulkannya tidak sesuai dengan waktu yang telah disepakati. n. Pada pertemuan 3 hari Jumat tanggal 1 April 2011 jam ke 4-6 guru melakukan evaluasi siklus I selama 60 menit dan 15 menit untuk mengumumkan nilai- nilai kelompok serta 15 menit memberikan PR sebagai tugas individu di rumah.

3. Tahap Observasi dan Analisis

a. Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas Belajar Siswa 1 Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas 1 Ditinjau dari Penilaian Afektif a Hasil observasi afektif siswa pada siklus I Jumlah siswa yang diobservasi adalah 34 siswa. Siswa yang memperoleh ≥ 75 skor target keberhasilan ranah afektif sebanyak 20 siswa 58,82 dan siswa yang memperoleh nilai 75 skor target keberhasilan ranah afektif sebanyak 14 siswa 41,18 . Untuk keterangan lebih lanjut lihat gambar 8 dibawah ini: commit to user Gambar 8. Diagram Efektivitas 1 Siswa Siklus I b Analisis Efektivitas Belajar Siswa 1 Ditinjau dari Penilaian Afektif Efektivitas belajar siswa ditinjau dari penilaian afektif lembar observasi yang mencakup lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing. Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa efektivitas penilaian afektif pada siklus I dari jumlah 34 siswa terdapat 20 siswa 58,82 yang mencapai target keberhasilan 70 , sedangkan sebanyak 14 siswa 41,18 belum mencapai target keberhasilan 70 . Untuk rerata efektivitas 1 yang ditinjau dari penilaian afektif mengalami peningkatan dari kondisi sebelum tindakan 62,1 menjadi 69,31. Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan adalah 75 dan target keberhasilan prosentase kelas yang direncanakan untuk efektivitas penilaian ini sebesar 70, jadi maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk penilaian afektif sebesar 70 atau sebanyak 24 siswa keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 39. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus I, Hal. 142. Sehingga untuk siklus I ini prosentase dan rerata kelas belum mencapai target keberhasilan efektivitas belajar siswa yang ditinjau dari penilaian afektif, maka perlu diadakan perbaikan untuk siklus II. efektif tidak efektif Diagram Efektivitas 1 Siswa Siklus I Efektif 58,82 Tidak Efektif 41,18 commit to user 2 Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas 2 Ditinjau dari Penilaian Psikomotor a Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus I Jumlah siswa yang diobservasi adalah 34 siswa. Siswa yang memperoleh ≥ 75 skor target keberhasilan ranah psikomotor sebanyak 21 siswa 61,76 dan siswa yang memperoleh 75 skor target keberhasilan ranah psikomotor sebanyak 13 siswa 38,24 . Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 9 dibawah ini: Gambar 9. Diagram Efektivitas 2 Siswa Siklus I b Analisis Efektivitas Belajar 2 Siswa Ditinjau dari Aspek Psikomotor Efektivitas pada penilaian psikomotor melalui lembar observasi yang mencakup tujuh aspek yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreatifitas. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing. Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa efektivitas penilaian psikomotor pada siklus I dari jumlah 34 siswa terdapat 21 siswa 61,76 yang mencapai target keberhasilan 70 , sedangkan sebanyak 13 siswa 38,24 belum mencapai target keberhasilan 70 . Untuk rerata efektivitas 2 yang Efektif Tidak Efektif Diagram Efektivitas 2 Siswa Siklus I Efektif 61,76 Tidak Efektif 38,24 commit to user ditinjau dari penilaian psikomotor talah mengalami peningkatan dari kondisi sebelum tindakan 64,1 menjadi 71. Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan adalah 75 dan target keberhasilan prosentase kelas yang direncanakan untuk efektivitas penilaian ini sebesar 70, jadi maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk penilaian psikomotor sebesar 70 atau sebanyak 24 siswa keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 40. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus I, Hal. 144. Sehingga untuk siklus I ini prosentase dan rerata kelas belum mencapai target keberhasilan efektivitas belajar siswa yang ditinjau dari penilaian psikomotor, maka perlu diadakan perbaikan untuk siklus II. 3 Efektivitas Belajar Siklus I Penilaian Afektif dan Psikomotor a Hasil Observasi Siswa Jumlah siswa yang diobservasi adalah 34 siswa. Siswa yang memperoleh ≥ 75 skor target keberhasilan sebanyak 20 siswa 58,82 dan siswa yang memperoleh 75 skor target keberhasilan sebanyak 14 siswa 41,18 . Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 10 dibawah ini: Gambar 10. Diagram Efektivitas Belajar Siklus I Pada penilaian efektivitas belajar siswa jika salah satu diantara penilaian afektif dan penilaian psikomotor pada siswa tidak mencapai target maka siswa Efektif Tidak Efektif Diagram Efektivitas Belajar Siklus I Efektif 58,82 Tidak Efektif 41,18 commit to user tersebut tidak efektif untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran efektivitas belajar siswa siklus I. b Analisis Berdasarkan efektivitas belajar siswa efektivitas 1 dan efektivitas 2 yang ditinjau dari penilaian afektif dan psikomotor pada siklus I dari jumlah 34 siswa terdapat 20 siswa 58,82 yang mencapai target keberhasilan 70 dan 14 siswa 41,18 belum mencapai target keberhasilan 70 . Target keberhasilan efektivitas siswa yang direncanakan peneliti yaitu sebesar 70 dari jumlah siswa. Maksudnya, jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk efektivitas 70 atau sebanyak 24 siswa keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 41. Daftar Efektivitas Belajar Siswa Siklus I, Hal. 146. Pada siklus I ini prosentase keberhasilan efektivitas belajar siswa kelas X TGB masih belum sesuai yang diharapan peneliti, maka perlu diadakan perbaikan untuk siklus II. b. Hasil Observasi dan Analisis Hasil Belajar Siswa 1 Hasil Observasi Melalui Tes Kognitif Siswa Tes diujikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh penerimaan siswa terhadap materi statika yaitu pada sub pokok bahasan hukum Newton, hukum keseimbangan, hukum gaya gesek dan hukum dasar gaya keseimbangan dari gaya yang koplanar. Hasil tes pada siklus I terhadap 34 siswa, diperoleh sebagai berikut : a Siswa yang tuntas pada tes dengan nilai ≥ 75 skor target keberhasilan sebanyak 22 siswa 64,70 . b Siswa yang belum tuntas pada tes dengan nilai 75 skor target keberhasilan sebanyak 12 siswa 35,30 . Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 11 dibawah ini: commit to user Gambar 11. Diagram Nilai Hasil Tes Siswa Siklus I Ketuntasan Kelas 2 Analisis Hasil Belajar Hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Tes diberikan dalam bentuk soal esai sebanyak 5 butir dengan materi teori pemahaman,hafalan dan hitungan hukum Newton, hukum keseimbangan, hukum gaya gesek dan hukum dasar gaya keseimbangan dari gaya yang koplanar. Hasil observasi tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa hasil tes pada siklus I ini sudah menunjukkan peningkatan dari sebelum diadakannya tindakan. Dari jumlah 34 siswa terdapat 22 siswa 64,70 yang mencapai target ketuntasan kelas 70 , dan sebanyak 12 siswa 35,30 belum mencapai target ketuntasan belajar 70 . Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran produktif statika yaitu 75. Sedangkan rerata nilai tes siswa mata pelajaran Statika pada siklus I ini mengalami peningkatan dari 69,0 pada kondisi awal sebelum tindakan menjadi 75,7keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 42. Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I, Hal. 147. Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan adalah 75 dan target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk hasil tes ini sebesar 70 dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk tes sebesar 70 atau sebanyak 24 siswa. Walaupun rerata kelas sudah memenuhi Tuntas Tidak Tuntas Diagram Nilai Hasil Tes Siswa Siklus I Ketuntasan Kelas Tuntas 64,70 Tidak Tuntas 35,30 commit to user target, tetapi prosentase ketuntasan kelas belum mencapai target yang diharapkan peneliti, sehingga akan diadakan perbaikan kembali untuk siklus II.

4. Tahap Refleksi

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VII DI SMP NEGERI 3 UNGARAN

0 10 193

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATIKA SISWA KELAS X TGB PROGRAM KEAHLIAN BANGUNAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20092010

0 4 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION SEBAGAI UPAYA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR STATIKA PADA SISWA KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 4 70

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA Penerapan Metode Kooperatif Tipe Talking Stick Sebagai Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosi

0 0 16

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB.B SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 1 17

IMLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 2 SEWON.

0 5 337

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DI KELAS I SDN 35 SUNGAI LIMAU

0 0 10