commit to user Adapun hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada
aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes pada siklus II ini
sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari tes siklus I. Dari jumlah 34 siswa terdapat 30 siswa 88,24 sudah mengalami ketuntasan belajar 70 dan 4 siswa
11,76 belum mengalami ketuntasan belajar 70 . Sedangkan rerata nilai mata pelajaran Statika mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari 75,7 dan pada
siklus II menjadi 81,0 keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 59. Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II, Hal. 178.
Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran
produktif statika yaitu 75 dan target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti
untuk hasil tes ini sebesar 70 dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk tes sebesar 70 atau sebanyak 24 siswa. Sehingga
untuk siklus II ini telah mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut.
4. Tahap Refleksi
a. Pengelolaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata
pelajaran Statika di siklus II, pada umumnya semakin baik bila dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dikarenakan guru berusaha memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang terjadi pada siklus I. Tindakan yang dilakukan telah berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan.
b. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus II di kelas. Dari
kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :
1 Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Statika dengan menerapkan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe talking stick, telah berjalan sesuai prosedur yang direncanakan.
2 Suasana kelas cukup terkendali selama proses diskusi, menyampaikan
hasil kerja kelompok dan permainan mencapai hasil yang cukup optimal.
commit to user
Gambar 17. Suasana Siswa Saat Berdiskusi
3
Kerjasama antar siswa dalam kelompok serta sportifitas dalam
melaksanakan permainan dinilai berjalan baik dan cukup terkendali.
Gambar 18. Siswa Aktif Dalam Kelompok Gambar 19. Siswa Sportif Bermain
4 Jumlah siswa yang tidak memperhatikan pelajaran,bermalas-malasan dan
ramai sendiri dalam kelas mulai berkurang. c.
Keaktifan siswa yang diamati melalui efektivitas belajar sisiwa yang ditinjau dari penilaian afektif dan psikomotor, pada prasiklus terdapat 7 siswa 20,59
, pada siklus I terdapat 20 siswa 58,82 , dan pada siklus II menjadi 26 siswa 76,47 . Maka, efektivitas belajar siswa juga telah memenuhi target
keberhasilan yang ditetapkan sebesar 70. Peningkatan Efektivitas belajar siswa dapat dilihat dari tabel 4 berikut ini:
commit to user
Tabel 4. Efektivitas Belajar Siswa No Uraian Pencapaian Hasil
JumlahNilai Pra Siklus
JumlahNilai Siklus I
JumlahNilai Siklus II
1 Sisw
a mendapat skor ≥ 75 7
20 26
2 Siswa mendapat skor 75
27 14
8 3
Efektif 20,59
58,82 76,47
4 Tidak efektif
79,41 41,18
23,53 d.
Ketuntasan hasil belajar siswa pada prasiklus terdapat 16 siswa 47,10 , pada siklus I sebanyak 22 siswa 64,70 , dan pada siklus II sebanyak 30
siswa 88,24 . Ini berarti hasil belajar siswa kelas X TGB 20102011 SMK Negeri 2 Surakarta sudah memenuhi target keberhasilan yaitu 70 dengan
pencapaian skor minimal 75 nilai KKM. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel 5 berikut ini:
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa No Uraian Pencapaian Hasil
JumlahNilai Pra Siklus
JumlahNilai Siklus I
JumlahNilai Siklus II
1 Siswa mendapat nilai ≥ 75
16 22
30 2
Siswa mendapat nilai 75 18
12 4
3 Rerata nilai kelas
69,0 75,7
81,0 4
Ketuntasan 47,10
64,70 88,24
5 Ketidaktuntasan
52,90 35,30
11,76 e.
Tindak lanjut berupa peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dapat dilakukan lagi oleh guru mata pelajaran Statika. Sehingga dapat memberikan
hasil yang semakin baik, dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, baik pada efektivitas belajar dan hasil tes siswa.
commit to user
E. Pembahasan