Operasional Variabel METODOLOGI PENELITIAN

dengan perubahan seperlunya , untuk variabel Dewan Direksi X3 dibuat berdasarkan Pedoman Umum GCG Indonesia Tahun 2006, dan untuk variabel GCG Y dibuat berdasarkan Pedoman Umum GCG Indonesia Tahun 2006 dengan perubahan seperlunya. Kuesioner penelitian ini dapat di lihat pada lampiran. 2. Responden memiliki waktu satu minggu untuk mempelajari dan mengisi kuesioner tersebut. 3. Kuesioner yang dibagikan kepada responden akan di kembalikan dalam waktu dua minggu dan akan diolah menggunakan SPSS. Data sekunder yang berupa sejarah perusahaan dan struktur organisasi perusahaan yang didapatkan langsung dari perusahaan.

3.6. Operasional Variabel

Operasional variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel dependen dan variabel independen. 1. Variabel Dependen Variabel dependen dari penelitian ini adalah penerapan good corporate governance. Good Corporate Governance merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Dalam penelitian ini setiap responden diminta untuk menunjukkan apakah mereka setuju Universitas Sumatera Utara dengan pernayataan yang terdapat dalm kuesioner mengenai elemen- elemen GCG. Elemen-elemen GCG tersebut adalah: a. Perlakuaan yang setara fairness merupakan prinsip agar para pengelola memperlakukan semua pemangku kepentingan secara adil dan setara, baik pemangku kepentingan primer pemasok, pelanggan, karyawan, pemodal maupun pemangku kepentingan sekunder pemerintah, masyarakat, dan yang lainnya. Hal inilah yang memunculkan konsep stakeholders seluruh kepentingan pemangku kepentingan, bukan hanya kepentingan stocholders pemegang saham saja. b. Prinsip transparansi disebut juga prinsip keterbukaan, artinya kewajiban bagi para pengelola untuk menjalankan prinsip keterbukaan dalam proses keputusan dan penyampaian informasi. Keterbukaan dalam penyampaiaan informasi juga mengandung arti bahwa informasi yang disampaikan harus lengkap, benar, dan tepat waktu kepada semua pemangku kepentingan . c. Prinsip akuntabilitas adalah prinsip dimana para pengelola berkewajiban untuk membina sistem akuntansi yang efektif untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Untuk itu, diperlukan kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban setiap organ sehingga pengelolaan berjalan dengan efektif. d. Prinsip responsibilitas atau prinsip tanggung jawab adalah prinsip dimana para pengelola wajib memberikan pertanggungjawaban atas Universitas Sumatera Utara semua tindakan dalam mengelola perusahaan kepada para pemangku kepentingan sebagai wujud kepercayaan yang diberikan kepadanya. Prinsip tanggung jawab ada sebagai konsekuensi logis dari kepercayaan dan wewenang yang diberikan oleh para pemangku kepentingan kepada para pengelola perusaan. e. Kemandirian sebagai tambahan prinsip dalam mengelola BUMN, artinya suatu keadaan dimana para pengelola dalam mengambil suatu keputusan bersifat profesional, mandiri, bebas dari konflik kepentingan, dan bebas dari tekananpengaruh dari mana pun yang bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip- prinsip pengelolaan yang sehat. 2. Variabel Independen Variabel independen dan pengukurannya diuraikan di bawah ini. a. Internal Audit Internal uadit diukur dengan skala likert yaitu untuk menilai sejauh mana subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Skala likert digunakan untuk mengukur respon subjek yang berupa sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian tentang kejadian atau gejala sosial kedalm lima poin skala dengan interval yang sama, dimana poin 1 sangat tidak setuju, poin 2 tidak setuju, poin 3 netral, poin 4 setuju, dan poin 5 sangat setuju. Universitas Sumatera Utara b. Komite Audit Komite Audit dengan skala likert yaitu untuk menilai sejauh mana subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Skala likert digunak untuk mengukur respon subjek yang berupa sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian tentang kejadian atau gejala sosial kedalm lima poin skala dengan interval yang sama, dimana poin 1 sangat tidak setuju, poin 2 tidak setuju, poin 3 netral, poin 4 setuju, dan poin 5 sangat setuju. c. Dewan Direksi Dewan Direksi dengan skala likert yaitu untuk menilai sejauh mana subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Skala likert digunak untuk mengukur respon subjek yang berupa sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian tentang kejadian atau gejala sosial kedalm lima poin skala dengan interval yang sama, dimana poin 1 sangat tidak setuju, poin 2 tidak setuju, poin 3 netral, poin 4 setuju, dan poin 5 sangat setuju. Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Parameter Skala Internal Audi X1 Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Audit internal a. Independensi b. Kemampuan profesional c. Lingkup pekerjaan likert Universitas Sumatera Utara bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkai dalam menjalankan usaha. d. Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan e. Manajemen bagian audit internal Komite Audit X2 Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Independensi komite audit dari manajemen serta pegetahuan tentang masalah pelaporan keuangan merupakan determinan yang penting menyangkut kemampuannya untuk mengevaluasi secara efektif pengendalian internal dan laporan keuangan yang disiapkan manajemen. a. Independensi b. Integritas yang tinggi c. Profesionalisme anggota komite audit d. Pengetahuan dan pengalaman yang memadai e. Kemampuan komunikasi likert Universitas Sumatera Utara Dewan Direksi X3 Direksi adalah salah satu organ perseroan yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan atau kepengurusan perseroaan. Direksi adalah organ perseroan yang wewenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroaan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroaan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar a. Kepengurusan b. Manajemen resiko c. Pengendalian internal d. Komunikasi e. Tanggung jawab sosial likert GCG Y Good Corporate Govenancetata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan peran dewan komisaris, peran direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. tujuan penerapan GCG adalah untuk meningkatkan kinerja organisasi serta mencegah a. Transparansi Transparency b. Akuntabilitas Accountability c. Responsibilitas Responsibility d. Independensi Independency e. Kesetaraan likert Universitas Sumatera Utara atau memperkecil peluang praktik manipulasi dan kesalahan signifikan dalam pengelolaan kegiatan organisasi. Fairness

3.7. Pengujian Kualitas Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

4 114 99

Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

1 30 99

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 46 80

Pengaruh dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit dalam pelaksaan corporate governance pada perusahaan yang listed di BEJ

2 11 96

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Good Corporate Governance (GCG) 2.1.1. Pengertian Good Corporate Governance (GCG) - Pengeruh Peranan Audit Internal, Komite Audit dan Dewan Direksi Terhadapa Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Tolan Tiga Indonesia

0 1 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengeruh Peranan Audit Internal, Komite Audit dan Dewan Direksi Terhadapa Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Tolan Tiga Indonesia

0 0 8

Pengeruh Peranan Audit Internal, Komite Audit dan Dewan Direksi Terhadapa Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Tolan Tiga Indonesia

0 1 14