2.3. Komite Audit
2.3.1. Definisi Komite Audit
Dalam Keputusan BAPEPAM No. Kep-41PM2003 menyatakan “Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam
rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya”. Independensi komite audit dari manajemen serta pegetahuan tentang
masalah pelaporan keuangan merupakan determinan yang penting menyangkut kemampuannya untuk mengevaluasi secara efektif
pengendalian internal dan laporan keuangan yang disiapkan manajemen. Banyak juga perusahaan tertutup yang membentuk komite audit yang
efektif. Untuk perusahaan tertutup lainnya, tata kelola mungkin dilakukan oleh patner, trustee, atau komite audit manajemen, seperti
komite keuangan atau anggaran. Pihak-pihak yang bertanggung jawab mengawasi arah strategi entitas dan akuntabilitas entitas, termasuk
pelaporan keuangan dan pengungkapan, disebut sebagai pihak –pihak yang memikul tanggung jawab tata kelola oleh standar auditing.
2.3.2. Struktur Komite Audit
Menurut Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-03PM2000 tanggal 5 Mei 2000 struktur komite audit adalah:
a. Anggota komite audit diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris.
Universitas Sumatera Utara
b. Komite audit sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang anggota dan salah satu dari anggota tersebut merupakan komisaris independen
emite atau perusahaan publik, sedangkan anggota lainnnya merupakan pihak eksternal yang independen.
c. Anggota komite audit yang berasal dari komisaris perusahaan bertindak sebagai ketua komite audit.
2.3.3. Tugas Komite Audit
Komite audit bertugas membantu Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa Komite Nasional Kebijakan Governance : 2006:
a. Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan baik. c. Pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai
dengan standar audit yang berlaku. d. Tidak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen.
2.3.4. Wewenang Komite Audit