Teknik Penarikan Sampel Teknik Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara 50 Keterangan: N = Besar sampel yang dicari p.q= Variasi populasi penelitian 95:5 Z = tingkat kepercayaan penelitian tingkat kepercayaan 95, skor Z = 1.96 E = tingkat kesalahan yang ditoleransi 8.5

3.3. Teknik Penarikan Sampel

Sebuah penelitian yang menggunakan sampel, mengenal dua teknik penarikan sampel yaitu probability dan nonprobability sampling. Syarat mutlak dari penggunaan probability sampling adalah tersedianya kerangka sampling daftar nama target populasi. Probability sampling adalah teknik penarikan sampel secara acak dengan memberi peluang yang sama kepada seluruh populasi untuk terpilih sebagai sampel penelitian. Sedangkan nonprobability sampling adalah teknik penarikan sampel yang tidak memberi peluang kepada seluruh populasi karena adanya kriteria-kriteria tertentu. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik sampling ini digunakan untuk penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian. Sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria tertentu 25 007225 , 842 , 3 . 0475 , 085 , 96 , 1 . 05 , 95 , . 2 2 2 2     N N x N E Z pxq N Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 51 yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Ukuran sampel tidak dipersoalkan sama seperti dalam penarikan sampel melalui accidental sampling. Adapun kriteria sampel yang dimaksudkan adalah: 1. warga Jepang yang saat ini menetap di Indonesia atau yang pernah menetap di Indonesia; dan 2. bersedia menjadi responden penelitian. Alasan utama peneliti memilih pemilihan teknik sampling ini karena tidak tersedianya kerangka sampel, sehingga meskipun responden berasal dari beberapa wilayah di Indonesia tidak menjadi persoalan utama dalam penelitian ini.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian Bungin, 2005: 119. Data dalam penelitian kuantitatif berdasarkan sifatnya terdiri atas data diskret dan kontinu, sedangkan jika dilihat berdasarkan levelnya terdiri atas data nominal, ordinal, interval dan rasio. Data pada penelitian ini bersifat kontinu dengan data di level ordinal yaitu data yang menggolongkan subjek menurut jenjangnya tanpa memerhatikan jarak Antara satu dan yang lain Nisfiannoor, 2009: 10. Data kontinu atau disebut juga kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan yang diperoleh dari hasil pengukuran Sugiyono, 2003: 4. Peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang terdiri atas: 1 Penelitian kepustakaan Library Research yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 52 mendukung penelitian. Penelitian ini menggunakan jurnal internet dan buku- buku yang sesuai dengan kajian dalam penelitian ini. 2 Penelitian Lapangan Field Research yaitu bentuk pengumpulan datanya melalui kuesioner. Kuesioner dalam penelitian kuantitatif menjadi metode pengumpulan data yang utama karena kuesioner adalah serangkaian daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis yang tujuannya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dimana responden sudah diberikan sejumlah pilihan jawaban. Sedangkan jenis skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala yang berisi serangkaian pernyataan pendapat yang positif dan negatif tentang suatu konstruk Bulaeng, 2004: 106. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam penelitian ini tidak sepenuhnya menggunakan teknik pengumpulan data tatap muka, karena responden penelitian tersebar di beberapa wilayah. Peneliti dibantu oleh responden lainnya dalam mengumpulkan data dengan mengirimkan kuesioner melalui email.

3.5. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarbudaya Terhadap Dinamika Komunikasi Warga Negara Asing Dan Warga Kota Medan (Studi Kualitatif Tentang Sikap dan Perilaku Antara Wisatawan Mancanegara dengan Masyarakat Kota Medan)

9 74 101

KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

1 31 203

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES AKULTURASI WARGA JEPANG DI SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Akulturasi Warga Jepang di Surakarta)

1 17 181

MANAJEMEN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasisw

0 1 20

PENDAHULUAN Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Kalimantan Barat di Surakarta.

1 8 51

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Kalimantan Barat di S

0 2 14

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA JEPANG DI SURABAYA (Studi Kualitatif Proses Penyesuaian Diri Mahasiswa Jepang).

0 0 10

KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DIANTARA SISWA DI SMA SPINS INTERNATIONAL SCHOOL SURABAYA.

2 6 117

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak Dan Masyarakat Aceh Di Tapaktuan Aceh Selatan

0 0 13

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak Dan Masyarakat Aceh Di Tapaktuan Aceh Selatan

0 0 6