Uji Hipotesis HASIL PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara 103

4.4. Uji Hipotesis

Setelah menganalisis data temuan menggunakan tabel tunggal dan tabel silang, peneliti selanjutnya melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian yang diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara kecemasan dan ketidakpastian dengan kompetensi komunikasi antarbudaya warga Jepang yang berada di Indonesia. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.0. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 o H : Tidak terdapat hubungan antara kecemasan dengan kompetensi komunikasi antarbudaya warga Jepang yang menetap di Indonesia. 2 o H : Tidak terdapat hubungan antara ketidakpastian dengan kompetensi komunikasi antarbudaya warga Jepang yang menetap di Indonesia. 1 a H : Terdapat hubungan antara kecemasan dengan kompetensi komunikasi antarbudaya warga Jepang yang menetap di Indonesia. 2 a H : Terdapat hubungan antara ketidakpastian dengan kompetensi komunikasi antarbudaya warga Jepang yang menetap di Indonesia. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengacu pada teori Anxiety Uncertainty Management dari William Gudykunst. Dalam uji hipotesis yang perlu dipertikan adalah taraf signifikansi, arah hipotesis dan koefisien korelasi. Berdasarkan data yang diperoleh menggunakan kuesioner maka diperoleh hasil uji korelasi berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 104 Tabel 4.4.1. Uji korelasi Correlations 1.000 .533 .486 . .006 .014 25 25 25 .533 1.000 .526 .006 . .007 25 25 25 .486 .526 1.000 .014 .007 . 25 25 25 Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N Anxiety Uncertainty Communication Competence Spearmans rho Anxiety Uncertainty Communication Competence Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. . Dalam menginterpretasi hasil uji korelasi di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1 Taraf Signifikansi. Signifikansi memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil riset itu mempunyai kesempatan untuk benar. Besar peluang kesalahan tertulis “sig” pada tabel output mempunyai ketentuan berikut: a. Jika sig p ≤ 0,01, maka dinyatakan hubungan variabel sangat signifikan b. Jika sig p ≤ 0,05, maka dinyatakan hubungan variabel signifikan c. Jika sig p 0,05, maka dinyatakan hubungan variabel tidak signifikan 2 Koefisien Korelasi. Korelasi bertujuan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel dengan lambar r dengan rentang nilai -1 sampai +1. Apabila nilai r positif, artinya sifat hubungan antara kedua variabel tersebut Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 105 linear. Berikut ini bentuk dari korelasi yang mungkin terjadi antara dua variabel: a. r = +1, maka korelasi dua variabel dinyatakan positif sempurna b. r = -1, maka korelasi dua variabel dinyatakan negatif sempurna c. r = 0, maka korelasi dua variabel ditanyatakan tidak ada d. 0 r +1, maka korelasi dua variabel dinyatakan positif e. -1 r 0, maka korelasi dua variabel dinyatakan negatif 3 Hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara mengenai hasil penelitian yang akan dilaksanakan. Hipotesis dalam penelitian menggunakan dua hipotesis, yaitu hipotesis nol yang diuji dalam pengolahan data penelitian dan hipotesis alternatif yang diharapkan dalam penelitian. Nilai hipotesis dapat dilambangkan dengan: a. Jika p 0,05, maka o H diterima, a H ditolak b. Jika p 0,05, maka o H ditolak, a H diterima Berdasarkan penjelasaan di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1 Korelasi tingkat kecemasan dengan kompetensi komunikasi diperoleh r = 0,486 dan p = 0,014 p 0,05 maka 1 o H ditolak dan 1 a H diterima dengan taraf signifikansi variabel signifikan dilevel 0,05. Artinya terdapat hubungan antara kecemasan dengan kompetensi komunikasi warga Jepang yang menetap di Indonesia. Korelasi yang tercipta antara dua variabel tersebut adalah korelasi positif. 2 Korelasi tingkat ketidakpastian dengan kompetensi komunikasi diperoleh r = 0,526 dan p = 0,007 p 0, 05 maka 2 o H ditolak dan 2 a H diterima dengan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 106 taraf signifikansi variabel signifikan di level 0,01. Artinya terdapat hubungan antara ketidakpastian dengan kompetensi komunikasi warga Jepang yang menetap di Indonesia. Korelasi yang tercipta antara dua variabel tersebut adalah korelasi positif.

4.5. Analisis Klaster

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarbudaya Terhadap Dinamika Komunikasi Warga Negara Asing Dan Warga Kota Medan (Studi Kualitatif Tentang Sikap dan Perilaku Antara Wisatawan Mancanegara dengan Masyarakat Kota Medan)

9 74 101

KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

1 31 203

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES AKULTURASI WARGA JEPANG DI SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Akulturasi Warga Jepang di Surakarta)

1 17 181

MANAJEMEN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasisw

0 1 20

PENDAHULUAN Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Kalimantan Barat di Surakarta.

1 8 51

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Kalimantan Barat di S

0 2 14

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA JEPANG DI SURABAYA (Studi Kualitatif Proses Penyesuaian Diri Mahasiswa Jepang).

0 0 10

KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DIANTARA SISWA DI SMA SPINS INTERNATIONAL SCHOOL SURABAYA.

2 6 117

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak Dan Masyarakat Aceh Di Tapaktuan Aceh Selatan

0 0 13

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak Dan Masyarakat Aceh Di Tapaktuan Aceh Selatan

0 0 6