Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

Universitas Sumatera Utara 48 8. Mengumpulkan informasi yang bertentangan dengan keyakinan sebelumnya tentang subjek.

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kota Medan dengan mengambil waktu penelitian sejak Mei 2013 hingga Desember 2013. Penelitian ini menggunakan bantuan internet dalam proses pengumpulan data responden untuk warga Jepang di beberapa wilayah di Indonesia tersebut. Sedangkan untuk di Kota Medan sendiri, pengumpulan data dilakukan secara langsung dan terbimbing.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 2001:141. Populasi penelitian adalah warga Jepang yang pernah tinggal atau masih menetap di Indonesia. Peneliti melakukan beberapa kali kunjungan ke kantor perwakilan Konsulat Jepang di Medan untuk memperoleh angka pasti dari jumlah warga Jepang yang menetap di Indonesia. Jumlah populasi yang disebutkan oleh staf Konsulat Jepang perwakilan di Kota Medan hanya merupakan perkiraan saat peneliti melakukan kunjungan pertama pada bulan Agustus 2013. Pihak Konsulat tidak dapat menyebutkan secara rinci jumlah warga Jepang yang berada di Indonesia. Data yang diminta oleh peneliti bagi pihak konsulat sifatnya sangat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 49 confidential sehingga tidak dapat diberikan. Selain itu, menurut pihak konsulat sebagian besar warga Jepang di Indonesia mengurus visa tinggal melalui kantor perwakilan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti ini yang menjadi alasan peneliti untuk menentukan sampel penelitian menggunakan teknik penarikan sampel non-probabilitas.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan menggunakan cara- cara tertentu Nawawi, 2001: 144. Sampel digunakan untuk meminimalisasi penggunaan waktu, tenaga dan biaya dalam penelitian yang bersifat cross- sectional. Penelitian cross-sectional melakukan penelitian hanya pada satu waktu. Penelitian deskriptif sebagian besar adalah penelitian yang termasuk pada dimensi penelitian cross-sectional. Kekurangan dari penelitian ini adalah tidak mampu menangkap proses sosial maupun perubahan yang terjadi secara akurat Neuman, 1997: 28. Eriyanto 1999 menyebutkan bahwa besarnya sampel tidak bergantung pada besar ukuran populasi. Ukuran dari suatu populasi tidak mempunyai hubungan dengan besar Dalam menentukan besar sampel, Eriyanto menyebutkan tiga faktor yang perlu diperhatikan, yaitu: 1 variasi dalam populasi p.q; 2 tingkat kesalahan yang ditoleransi E; dan 3 tingkat kepercayaan Z. Berdasarkan rumus besar sampel yang diajukan oleh Eriyanto 1999: 126, maka besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 25 orang dengan ketentuan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 50 Keterangan: N = Besar sampel yang dicari p.q= Variasi populasi penelitian 95:5 Z = tingkat kepercayaan penelitian tingkat kepercayaan 95, skor Z = 1.96 E = tingkat kesalahan yang ditoleransi 8.5

3.3. Teknik Penarikan Sampel

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarbudaya Terhadap Dinamika Komunikasi Warga Negara Asing Dan Warga Kota Medan (Studi Kualitatif Tentang Sikap dan Perilaku Antara Wisatawan Mancanegara dengan Masyarakat Kota Medan)

9 74 101

KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

1 31 203

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES AKULTURASI WARGA JEPANG DI SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Akulturasi Warga Jepang di Surakarta)

1 17 181

MANAJEMEN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasisw

0 1 20

PENDAHULUAN Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Kalimantan Barat di Surakarta.

1 8 51

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Kalimantan Barat di S

0 2 14

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA JEPANG DI SURABAYA (Studi Kualitatif Proses Penyesuaian Diri Mahasiswa Jepang).

0 0 10

KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DIANTARA SISWA DI SMA SPINS INTERNATIONAL SCHOOL SURABAYA.

2 6 117

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak Dan Masyarakat Aceh Di Tapaktuan Aceh Selatan

0 0 13

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak Dan Masyarakat Aceh Di Tapaktuan Aceh Selatan

0 0 6