Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian

Universitas Sumatera Utara 41

2.7. Kerangka Konsep

Kerangka konsep digunakan untuk menjelaskan gambaran masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, hal ini bertujuan untuk memberi fokus pada pertanyaan yang akan diajukan dalam penelitian. Konsep penelitian dibangun dari teori yang digunakan untuk menjelaskan variabel yang diteliti Bungin, 2005: 57. Berdasarkan uraian tersebut, kerangka konsep dalam penelitian ini kemudian dirumuskan dalam bagan di bawah ini: Gambar 2.2 Kerangka konsep penelitian

2.8. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam sebuah penelitian adalah suatu atribut yang mempunyai variasi atau macam-macam nilai. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas atau disebut juga independent variable adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau munculnya variabel terikat atau disebut juga dependent variable. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 2.1 Operasional Variabel No. Variabel Teoritis Variabel Operasional Jenis Skala 1 Variabel X1 Kecemasan a Proses Situasional: Ordinal 1. Kekuatan in-group 2. Kehadiran in-group b Hubungan dengan Orang Asing: 1. Daya Tarik terhadap Orang Asing 2. Saling ketergantungan dengan orang asing 3. Kualitas dan kuantitas hubungan c Etika Berinteraksi: 1. Menjaga martabat 2. Bermoral 3. Menghormati orang asing 2 Variabel X2 Ketidakpastian a Konsep Diri: 1. Identitas Pribadi 2. Identitas Sosial 3. Harga Diri Kolektif b Reaksi Terhadap Orang Asing: 1. Empati 2. Toleransi Ambiguitas 3. Perbedaan Dasar Antarkelompok c Kategori Sosial Orang Asing: 1. Kesamaan Pribadi yang dirasakan 2. Memahami Perbedaan kelompok 3 Variabel Y Kompetensi Komunikasi a Motivasi b Pengetahuan c Keterampilan

1. Variabel Kecemasan X1 a Proses Situasional

Variabel ini menjelaskan orang mempunyai panduan berbeda yang mereka harapkan dapat digunakan pada situasi tertentu dalam berinteraksi Beberapa kesalahpahaman terjadi ketika orang yang mengikuti panduan tersebut beranggapan orang asing yang berinteraksi dengan mereka paham dengan panduan tersebut. Biasanya orang juga akan bereaksi dengan cara yang berbeda dengan orang asing berdasarkan situasi tertentu saat mereka Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 43 berinteraksi. Pada situasi tertentu orang cenderung kurang memiliki rasa cemas saat berinteraksi dengan orang asing jika ada anggota in-groupnya. Orang yang merasa kurang memiliki kekuatan dari orang asing dalam interaksi akan merasa lebih cemas saat berinteraksi. b Hubungan dengan Orang Asing Variabel ini menjelaskan jika orang semakin baik hubungannya dengan orang asing, kecemasan dan ketidakpastian akan lebih sedikit mereka rasakan saat berinteraksi. Hal ini muncul dari daya tarik, saling ketergantungan, tingkat kedekatan dan jumlah orang yang dikenal saat berinteraksi. c Etika Berinteraksi Variabel ini menjelaskan dalam satu interaksi ada martabat dan rasa hormat yang menjadi bagian penting untuk diperhatikan. Kedua pihak yang terlibat dalam interaksi mengharapkan adanya aturan yang sama berlaku kepada in-group ataupun orang asing.

2. Variabel Ketidakpastian X2 a Konsep Diri

Variabel ini menjelaskan identitas pribadi, identitas sosial dan harga diri kolektif mempengaruhi proses dalam berinteraksi. Identitas pribadi bekerja dalam konteks perilaku interpersonal, sedangkan identitas sosial bekerja ketika seseorang berusaha memprediksi perilaku antarkelompok. Kedua identitas ini membantu seseorang untuk mengelola kecemasan dan ketidakpastian ketika memprediksi perilaku saat berinteraksi. Gudykunst berasumsi, jika salah satu identitas ini terancam, seseorang akan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 44 meningkatkan harga diri kolektifnya untuk mendapatkan interaksi yang positif. Semakin tinggi harga diri kolektif, kemampuan seseorang untuk mengelola kecemasan juga semakin baik. b Reaksi terhadap Orang Asing Variabel ini menjelaskan dalam berinteraksi dengan orang asing seseorang cenderung bertindak lebih baik dengan menunjukkan rasa empati, toleransi terhadap kebingungan dan mengurangi kekakuan dalam sikap sosial. Jika seseorang berinteraksi dengan orang asing menunjukkan sikap kaku dan memiliki pemikiran yang tertutup dapat menyebabkan sulit terjadinya interaksi yang terbuka. c Kategori Sosial Orang Asing Variabel ini menjelaskan bagaimana seseorang membuat kategori tertentu dengan orang asing untuk memahami dan mengidentifikasi mereka. Kategori sosial seperti agama, ras, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan atau kategori lainnya yang berguna bagi diri kita sendiri. Hal ini menjadi dasar bagi seseorang untuk menentukan cara mereka berinteraksi dengan orang asing. Kategori sosial dapat membantu seseorang untuk memprediksi perilaku orang asing akan positif atau negatif dalam interaksi.

3. Variabel Kompetensi Komunikasi Y a Motivasi

Motivasi menjadi bagian hal yang penting untuk diperhatikan karena dalam interaksi dengan orang lain agar tercipta suasana yang positif harus terlihat oleh dua pelaku komunikasi motivasi dari kedua pihak. Motivasi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 45 yang logis dan alami akan membentuk persepsi tentang keinginan pribadi untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya. b Pengetahuan Pengetahuan yang cukup tentang budaya menjadi penting karena dengan sendirinya seseorang menyadari dan memahami peraturan, norma dan harapan yang dapat dikelompokkan dengan budaya orang yang berinteraksi dengannya. Seseorang diharapkan memiliki pengetahuan konten yang meliputi pengetahuan mengenai isi pesan dan pengetahuan prosedural berkaitan dengan bagaimana proses isi pesan disampaikan dalam situasi tertentu. c Keterampilan Keterampilan diartikan sebagai kemampuan yang meliputi kemampuan untuk mendengar, mengamati, menganalisis dan menginterpretasikan sampai mengaplikasikan perilaku tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

2.9. Hipotesis Penelitian

Sebuah penelitian kuantitatif mengajukan sebuah hipotesis penelitian dengan tujuan untuk memberi arah pengujiannya atau membimbing penelitian dalam menjalankan penelitian. Hipotesis penelitian adalah suatu kesimpulan sementara dalam sebuah penelitian yang harus dibuktikan kebenarannya dengan menguji data di lapangan Bungin, 2005: 75. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini merupakan hipotesis asosiatif, yaitu hipotesis yang ingin melihat hubungan antara variabel penelitian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 46 H0: 1. Tidak terdapat hubungan antara pengelolaan kecemasan dengan kompetensi komunikasi antarbudaya warga Jepang di Indonesia. 2. Tidak terdapat hubungan antara pengelolaan ketidakpastian dengan kompetensi komunikasi antarbudaya warga Jepang di Indonesia. H1: 1. Terdapat hubungan antara pengelolaan kecemasan dengan kompetensi komunikasi antarbudaya warga Jepang di Indonesia. 2. Terdapat hubungan antara pengeloalan ketidakpastian dengan kompetensi komunikasi antarbudaya warga Jepang di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 47

BAB III METODE PENELITIAN

Metode adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menemukan jawaban dalam penelitian melalui tahapan yang sistematis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, yaitu metode yang menggambarkan suatu masalah yang tidak mementingkan kedalaman data atau analisis. Penelitian dengan metode ini menggunakan pendekatan positivist yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan di luar kemauan mereka sendiri Kriyantono, 2008: 54. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mencoba untuk menggambarkan tipe orang dalam komunitas ataupun aktivitas sosial. Penelitian deskriptif fokus pada pertanyaan “bagaimana” dan “siapa”. Penelitian dalam dimensi ini menggunakan teknik pengumpulan data, survey ataupun penelitian lapangan. Neuman 1997: 20 menyebutkan tujuan dari penelitian deskriptif adalah sebagai berikut: 1. Memberikan profil akurat dari kelompok; 2. Menjelaskan proses, mekanisme atau hubungan; 3. Memberikan gambaran lisan atau numerik misalnya, persentase; 4. Mencari informasi untuk merangsang penjelasan baru; 5. Menampilkan informasi latar belakang dasar atau konteks; 6. Membuat seperangkat kategori atau mengklasifikasikan jenis; 7. Memperjelas urutan, mengatur tahapan atau langkah-langkah; dan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarbudaya Terhadap Dinamika Komunikasi Warga Negara Asing Dan Warga Kota Medan (Studi Kualitatif Tentang Sikap dan Perilaku Antara Wisatawan Mancanegara dengan Masyarakat Kota Medan)

9 74 101

KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

1 31 203

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES AKULTURASI WARGA JEPANG DI SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Akulturasi Warga Jepang di Surakarta)

1 17 181

MANAJEMEN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasisw

0 1 20

PENDAHULUAN Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Kalimantan Barat di Surakarta.

1 8 51

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Kalimantan Barat di S

0 2 14

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA JEPANG DI SURABAYA (Studi Kualitatif Proses Penyesuaian Diri Mahasiswa Jepang).

0 0 10

KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DIANTARA SISWA DI SMA SPINS INTERNATIONAL SCHOOL SURABAYA.

2 6 117

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak Dan Masyarakat Aceh Di Tapaktuan Aceh Selatan

0 0 13

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak Dan Masyarakat Aceh Di Tapaktuan Aceh Selatan

0 0 6