Variabel Kecemasan X1 a Proses Situasional Variabel Ketidakpastian X2 a Konsep Diri

Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 2.1 Operasional Variabel No. Variabel Teoritis Variabel Operasional Jenis Skala 1 Variabel X1 Kecemasan a Proses Situasional: Ordinal 1. Kekuatan in-group 2. Kehadiran in-group b Hubungan dengan Orang Asing: 1. Daya Tarik terhadap Orang Asing 2. Saling ketergantungan dengan orang asing 3. Kualitas dan kuantitas hubungan c Etika Berinteraksi: 1. Menjaga martabat 2. Bermoral 3. Menghormati orang asing 2 Variabel X2 Ketidakpastian a Konsep Diri: 1. Identitas Pribadi 2. Identitas Sosial 3. Harga Diri Kolektif b Reaksi Terhadap Orang Asing: 1. Empati 2. Toleransi Ambiguitas 3. Perbedaan Dasar Antarkelompok c Kategori Sosial Orang Asing: 1. Kesamaan Pribadi yang dirasakan 2. Memahami Perbedaan kelompok 3 Variabel Y Kompetensi Komunikasi a Motivasi b Pengetahuan c Keterampilan

1. Variabel Kecemasan X1 a Proses Situasional

Variabel ini menjelaskan orang mempunyai panduan berbeda yang mereka harapkan dapat digunakan pada situasi tertentu dalam berinteraksi Beberapa kesalahpahaman terjadi ketika orang yang mengikuti panduan tersebut beranggapan orang asing yang berinteraksi dengan mereka paham dengan panduan tersebut. Biasanya orang juga akan bereaksi dengan cara yang berbeda dengan orang asing berdasarkan situasi tertentu saat mereka Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 43 berinteraksi. Pada situasi tertentu orang cenderung kurang memiliki rasa cemas saat berinteraksi dengan orang asing jika ada anggota in-groupnya. Orang yang merasa kurang memiliki kekuatan dari orang asing dalam interaksi akan merasa lebih cemas saat berinteraksi. b Hubungan dengan Orang Asing Variabel ini menjelaskan jika orang semakin baik hubungannya dengan orang asing, kecemasan dan ketidakpastian akan lebih sedikit mereka rasakan saat berinteraksi. Hal ini muncul dari daya tarik, saling ketergantungan, tingkat kedekatan dan jumlah orang yang dikenal saat berinteraksi. c Etika Berinteraksi Variabel ini menjelaskan dalam satu interaksi ada martabat dan rasa hormat yang menjadi bagian penting untuk diperhatikan. Kedua pihak yang terlibat dalam interaksi mengharapkan adanya aturan yang sama berlaku kepada in-group ataupun orang asing.

2. Variabel Ketidakpastian X2 a Konsep Diri

Variabel ini menjelaskan identitas pribadi, identitas sosial dan harga diri kolektif mempengaruhi proses dalam berinteraksi. Identitas pribadi bekerja dalam konteks perilaku interpersonal, sedangkan identitas sosial bekerja ketika seseorang berusaha memprediksi perilaku antarkelompok. Kedua identitas ini membantu seseorang untuk mengelola kecemasan dan ketidakpastian ketika memprediksi perilaku saat berinteraksi. Gudykunst berasumsi, jika salah satu identitas ini terancam, seseorang akan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 44 meningkatkan harga diri kolektifnya untuk mendapatkan interaksi yang positif. Semakin tinggi harga diri kolektif, kemampuan seseorang untuk mengelola kecemasan juga semakin baik. b Reaksi terhadap Orang Asing Variabel ini menjelaskan dalam berinteraksi dengan orang asing seseorang cenderung bertindak lebih baik dengan menunjukkan rasa empati, toleransi terhadap kebingungan dan mengurangi kekakuan dalam sikap sosial. Jika seseorang berinteraksi dengan orang asing menunjukkan sikap kaku dan memiliki pemikiran yang tertutup dapat menyebabkan sulit terjadinya interaksi yang terbuka. c Kategori Sosial Orang Asing Variabel ini menjelaskan bagaimana seseorang membuat kategori tertentu dengan orang asing untuk memahami dan mengidentifikasi mereka. Kategori sosial seperti agama, ras, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan atau kategori lainnya yang berguna bagi diri kita sendiri. Hal ini menjadi dasar bagi seseorang untuk menentukan cara mereka berinteraksi dengan orang asing. Kategori sosial dapat membantu seseorang untuk memprediksi perilaku orang asing akan positif atau negatif dalam interaksi.

3. Variabel Kompetensi Komunikasi Y a Motivasi

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarbudaya Terhadap Dinamika Komunikasi Warga Negara Asing Dan Warga Kota Medan (Studi Kualitatif Tentang Sikap dan Perilaku Antara Wisatawan Mancanegara dengan Masyarakat Kota Medan)

9 74 101

KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

1 31 203

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES AKULTURASI WARGA JEPANG DI SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Akulturasi Warga Jepang di Surakarta)

1 17 181

MANAJEMEN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasisw

0 1 20

PENDAHULUAN Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Kalimantan Barat di Surakarta.

1 8 51

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen Komunikasi untuk Mengelola Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Kalimantan Barat di S

0 2 14

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA JEPANG DI SURABAYA (Studi Kualitatif Proses Penyesuaian Diri Mahasiswa Jepang).

0 0 10

KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DIANTARA SISWA DI SMA SPINS INTERNATIONAL SCHOOL SURABAYA.

2 6 117

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak Dan Masyarakat Aceh Di Tapaktuan Aceh Selatan

0 0 13

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak Dan Masyarakat Aceh Di Tapaktuan Aceh Selatan

0 0 6