DESEMBER 2013 D A T A S O S I A L E K O N O M I
EDISI 43
miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
c. Garis Kemiskinan Makanan GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan
minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi
padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang- kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll.
d. Garis Kemiskinan Bukan Makanan GKBM adalah kebutuhan minimum untuk
perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis
komoditi di perdesaan. e.
Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan September 2012 adalah data SUSENAS Survei Sosial Ekonomi Nasional
September 2012. Jumlah sampel sebesar ± 75.000 rumah tangga dimaksudkan supaya data kemiskinan dapat disajikan sampai tingkat provinsi. Sebagai
informasi tambahan, juga digunakan hasil survei SPKKD Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar, yang dipakai untuk memperkirakan proporsi dari
pengeluaran masing-masing komoditi pokok bukan makanan.
17. Rumah Tangga Usaha Pertanian, Rumah Tangga Petani Gurem, Jumlah Petani,
Rata-Rata Luas Lahan Yang Dikuasai, Populasi Sapi dan Kerbau Sensus Pertanian adalah pencacahan secara lengkap terhadap seluruh usaha pertanian
yang berada di wilayah Indonesia. Sensus Pertanian dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka 3. Pada bulan Mei 2013 dilaksanakan sensus
pertanian yang keenam, yang pertama dilakukan tahun 1963. Dalam sensus pertanian dikumpulkan data dari enam subsektor pertanian, yaitu tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan termasuk jasa pertanian. Cakupan unit usaha pertanian dalam Sensus Pertanian 2013 adalah rumah tangga usaha pertanian,
perusahaan pertanian berbadan hukum, dan usaha pertanian lainnya. Dalam pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013 dikumpulkan data jumlah sapi dan kerbau yang berada di
seluruh wilayah Indonesia. Pada kegiatan ST2013, pencacahan rumah tangga usaha pertanian dilakukan dengan
pendekatan rumah tangga dan status pengelola usaha pertanian. Rumah tangga yang dicakup sebagai rumah tangga usaha pertanian dalam ST2013 adalah rumah tangga usaha
pertanian yang berstatus sebagai mengelola usaha pertanian milik sendiri, mengelola usaha pertanian dengan bagi hasil dan mengelola usaha pertanian dengan menerima upah.
Disamping itu pada kegiatan ST2013 ini tidak mensyaratkan Batas Minimal Usaha dari setiap komoditi pertanian yang diusahakan oleh rumah tangga, namun untuk syarat
EDISI 43 D A T A S O S I A L E K O N O M I
DESEMBER 2013
komoditi pertanian yang dijual masih tetap berlaku dalam ST2013. Konsep dan definisi dari usaha pertanian dijelaskan di bawah ini.
Usaha Pertanian adalah kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan
sebagian atau seluruh hasil produksi dijualditukar atas risiko usaha bukan buruh tani atau pekerja keluarga. Usaha pertanian meliputi usaha tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, termasuk jasa pertanian. Khusus tanaman pangan padi dan palawija meskipun tidak untuk dijual dikonsumsi sendiri tetap
dicakup sebagai usaha.
Rumah Tangga Usaha Pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih
anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik orang
lain dengan menerima upah, dalam hal ini termasuk jasa pertanian.
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum adalah setiap bentuk usaha yang
menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus menerus yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan dilindungi hukum
atau izin dari instansi yang berwenang minimal pada tingkat kabupatenkota, untuk setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan
pemanenan. Contoh bentuk badan hukum: PT, CV, Koperasi, Yayasan, SIP Pemda.
Usaha pertanian lainnya adalah usaha pertanian yang dikelola oleh bukan rumah
tangga dan bukan oleh perusahaan pertanian berbadan hukum, seperti: pesantren, seminari, kelompok usaha bersama, tangsi militer, lembaga pemasyarakatan, lembaga
pendidikan, dan lain-lain yang mengusahakan pertanian.
Rumah Tangga Petani Gurem adalah rumah tangga pertanian pengguna lahan yang
menguasai lahan kurang dari 0,5 hektar. Penghitungan jumlah rumah tangga petani gurem berdasarkan jumlah luas lahan yang dikuasai oleh rumah tangga baik lahan
pertanian dan lahan bukan pertanian. Rumah tangga pertanian yang hanya melakukan
kegiatan budidaya ikan di laut, budidaya ikan di perairan umum, penangkapan ikan di laut, penangkapan ikan di perairan umum, pemungutan hasil hutanpenangkapan
satwa liar, dan jasa pertanian dikategorikan rumah tangga pertanian bukan pengguna lahan.
Petani Utama adalah petani yang mempunyai penghasilan terbesar dari seluruh
petani yang ada di rumah tangga usaha pertanian.
Lahan yang Dikuasai adalah lahan milik sendiri ditambah lahan yang berasal dari
pihak lain, dikurangi lahan yang berada di pihak lain. Lahan tersebut dapat berupa lahan sawah danatau lahan bukan sawah lahan pertanian dan lahan bukan
pertanian.