DESEMBER 2013 D A T A S O S I A L E K O N O M I
EDISI 43
6. Tingkat Pengangguran Terbuka TPT mengalami kenaikan dari 6,14 persen
pada Agustus 2012 menjadi sebesar 6,25 persen pada Agustus 2013
Keadaan ketenagakerjaan di Indonesia pada Agustus 2013 menunjukkan adanya penurunan jumlah angkatan kerja sebanyak 3,0 juta orang dibanding
keadaan Februari 2013 akan tetapi bertambah sebanyak 140 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2012. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2013
berkurang sebanyak 3,2 juta orang dibanding keadaan Februari 2013, atau berkurang sebanyak 10 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu
Agustus 2012. Sementara jumlah penganggur pada Agustus 2013 mengalami sedikit peningkatan yaitu sebanyak 220 ribu orang jika dibanding keadaan
Februari 2013, dan bertambah sebanyak 150 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus 2012. Meskipun jumlah angkatan kerja bertambah, tetapi dalam satu
tahun terakhir terjadi penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK sebesar 0,98 persen poin.
7. Upah nominal harian buruh tani dan buruh bangunan November 2013
masing-masing sebesar Rp42.480,00 dan Rp75.006,00, sedangkan upah nominal bulanan buruh seluruh industri triwulan II-2013 sebesar
Rp1.625.200,00
Secara nasional, rata-rata upah nominal buruh tani pada November 2013 sebesar Rp42.480,00, naik 0,37 persen dibanding upah nominal bulan
sebelumnya, sedangkan secara riil naik sebesar 0,23 persen. Rata-rata upah nominal harian buruh bangunan tukang bukan mandor pada November 2013
tercatat Rp75.006,00 naik 0,59 persen dibanding upah nominal bulan sebelumnya, sedangkan secara riil naik sebesar 0,47 persen. Sementara rata-
rata upah nominal bulanan buruh seluruh industri pada triwulan II-2013 sebesar Rp1.625.200,00, naik 0,38 persen dibanding upah nominal triwulan
sebelumnya, sedangkan secara riil turun sebesar 0,51 persen.
EDISI 43 D A T A S O S I A L E K O N O M I
DESEMBER 2013
8. Nilai Tukar Petani NTP November 2013 tercatat 105,15, turun 0,14 persen
dibanding Oktober 2013 dan inflasi perdesaan sebesar 0,14 persen
NTP November 2013 tercatat 105,15, turun 0,14 persen dibanding Oktober 2013. Penurunan NTP bulan ini disebabkan turunnya NTP di empat subsektor,
yaitu Tanaman Pangan sebesar 0,05 persen, Tanaman Hortikultura sebesar 0,34 persen, Peternakan sebesar 0,84 persen dan Perikanan sebesar 0,10 persen,
sebaliknya subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,31 persen. Dari 32 provinsi, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung 1,01 persen dan sebaliknya, penurunan NTP terbesar di Provinsi Kepulauan Riau 1,01 persen.
Pada November 2013, terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,14 persen. Terjadinya inflasi perdesaan disebabkan naiknya indeks harga di tujuh kelompok
pengeluaran, terutama pada kelompok Makanan Jadi. Pada November 2013, terjadi inflasi perdesaan di 23 provinsi dan deflasi perdesaan di 9 provinsi.
Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 0,68 persen dan inflasi terendah terjadi di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 0,01 persen, deflasi terbesar
terjadi di Provinsi Lampung sebesar 0,33 persen dan deflasi terkecil di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 0,03 persen.
9. Rata-rata harga beras pada November 2013 sebesar Rp11.011,00 per kg, naik
0,22 persen
Rata-rata harga beras pada November 2013 sebesar Rp11.011,00 per kg, naik 0,22 persen dari bulan sebelumnya. Harga beras pada November 2013 year-
on-year naik 5,05 persen, lebih rendah dari inflasi periode yang sama 8,37 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah susu kental manis
1,05 persen, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai rawit 23,47 persen, cabai merah 9,69 persen, daging ayam ras 6,03
persen, dan telur ayam ras 3,90 persen. Komoditas lain seperti daging sapi, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, ikan kembung, dan minyak tanah
perubahannya relatif rendah. .